Perhitungan COP a Laju Aliran Massa Refrigeran m

53

4.2.2 Perhitungan COP a Laju Aliran Massa Refrigeran m

ref Tabel 4.5 Data Perhitungan m ref pada AC Split-AirConWa ter waktu Siang Sore Malam 5 0,0109 0,0105 0,0118 10 0,0116 0,0101 0,0114 15 0,0122 0,0101 0,0116 20 0,0117 0,0101 0,0120 25 0,0115 0,0105 0,0119 30 0,0121 0,0102 0,0117 35 0,0119 0,0106 0,0121 40 0,0121 0,0107 0,0119 45 0,0117 0,0108 0,0116 50 0,0119 0,0108 0,0120 55 0,0116 0,0109 0,0118 60 0,0113 0,0109 0,0120 65 0,0110 0,0108 0,0120 a. Laju aliran massa refrigerant paling tinggi terjadi pada pukul 13.20 pada siang hari dengan nilai 0,0122 kgs, yaitu: ṁ = � = ℎ − ℎ kgs = , , − , = 0,0122 kgs b. Laju aliran massa refrigerant paling rendah terjadi pada pukul 16:50 pada sore hari dengan nilai 47,486 kgs, yaitu: ṁ = � = ℎ − ℎ kgs = , , − , = 0,0104 kgs Universitas Sumatera Utara 54 b Dampak Refrigerasi h ref Tabel 4.6 Data Perhitungan h ref pada AC Split-AirConWa ter waktu Siang Sore Malam 5 201,226 196,285 199,039 10 201,840 197,085 199,602 15 202,710 197,085 199,946 20 201,226 197,642 199,946 25 200,796 197,959 199,946 30 201,410 197,959 199,946 35 201,094 197,959 199,946 40 201,013 197,642 200,166 45 201,013 197,642 200,796 50 201,311 197,406 200,498 55 200,796 197,642 200,166 60 199,602 197,406 200,576 65 199,724 196,848 201,013 a. Efek refrigerasi paling tinggi terjadi pukul 13:20 dengan nilai 201,226 kJkg : h ref = h 1 – h 4 = 401,096 – 201,15 = 201,226 kJkg b. Efek refigerasi paling rendah terjadi pukul 17:50 dengan nilai 196,848 kJkg : H ref = h 1 – h 4 = 399,944 – 203,096 = 196,848 kJkg c Kapasitas Evaporator Q ev Tabel 4.7 Data Perhitungan Q ev pada AC Split-AirConWa ter waktu Siang Sore Malam 5 2,185 2,051 2,347 10 2,337 1,994 2,267 15 2,468 1,983 2,312 Universitas Sumatera Utara 55 20 2,355 1,992 2,394 25 2,306 2,082 2,373 30 2,432 2,026 2,348 35 2,397 2,089 2,418 40 2,437 2,124 2,380 45 2,347 2,143 2,321 50 2,388 2,123 2,404 55 2,336 2,145 2,367 60 2,246 2,152 2,403 65 2,207 2,118 2,418 a. Kapasitas Evaporator paling tinggi terjadi pada pukul 13:20 dengan nilai 2,468 kW, Yaitu: Q ev = m ref h 1 – h 4 = 0,0121 401,959 – 199,249 = 2,468 kW b. Kapasitas Evaporator paling rendah terjadi pada pukul 17:00 dengan nilai 1,983 kW, yaitu: Q ev = m ref h 1 – h 4 = 0,01 400,181 – 203,096 = 1,983 kW d Kerja Kompresi W c Tabel 4.8 Data Perhitungan W c pada AC Split-AirConWa ter waktu Siang Sore Malam 5 63,707 59,047 58,681 10 61,370 62,842 60,917 15 58,358 63,195 61,443 20 59,126 63,084 59,339 25 60,252 60,454 59,879 30 58,852 62,115 60,524 35 59,615 62,030 58,760 40 58,608 60,899 59,767 45 60,860 62,096 61,477 Universitas Sumatera Utara 56 50 59,914 62,587 59,265 55 61,077 62,030 60,080 60 61,484 61,745 59,309 65 62,621 62,569 59,063 a. Kerja Kompresi paling tinggi terjadi pada pukul 13:10 dengan nilai 63,707 kJkg, Yaitu: W c = h 2 – h 1 = 465,453 – 401,746 = 63,707 kJkg b. Kerja Kompresi paling rendah terjadi pada pukul 20:45 dengan nilai 58,681 kJkg, yaitu: W c = h 2 – h 1 = 459,555 – 400,874 = 58,681 kJkg Dari Data-data diatas didapat perhitungan COP : Tabel 4.9 Data Perhitungan COP pada AC Split-AirConWa ter waktu Siang Sore Malam 5 3,159 3,324 3,392 10 3,289 3,136 3,277 15 3,474 3,119 3,254 20 3,403 3,133 3,370 25 3,333 3,275 3,339 30 3,422 3,187 3,304 35 3,373 3,191 3,403 40 3,430 3,245 3,349 45 3,303 3,183 3,266 50 3,360 3,154 3,383 55 3,288 3,186 3,332 60 3,246 3,197 3,382 65 3,189 3,146 3,403 Universitas Sumatera Utara 57 Gambar 4.9 Grafik COP system terhadap waktu pada Split-AirConWa ter COP merupakan rasio antara manfaat yang didapatkan dengan kerja yang dilakukan. Dalam hal ini, Split-AirConWa ter memiliki COP system dengan rentang 3,159 – 3,474 . Berikut rumus yang digunakan dalam penghitungan data COP : a. COP tertinggi pada AC dengan alat penukar kalor terjadi pada pukul 13:20 dengan nilai 3,474, yaitu : COP= ℎ − ℎ ℎ − ℎ = , − , , − , = 3,474 b. COP terendah terjadi pada pukul 13:10 dengan nilai 3,159, yaitu: COP = ℎ − ℎ ℎ − ℎ = , − , , − , = 3,159 2.900 3.000 3.100 3.200 3.300 3.400 3.500 3.600 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 C O P Waktu menit Siang Sore Malam Universitas Sumatera Utara 58 4.2.3 Perhitungan Kalor yang Dibutuhkan untuk memanaskan air Q Tabel 4.10 Data Perhitungan Q air pada AC Split-Air ConWa ter waktu Siang Sore Malam 5 1511,767 2048,2 1365,467 10 1804,367 1706,833 1511,767 15 1999,433 1511,767 1560,533 20 1999,433 1463 1511,767 25 1365,467 1414,233 1365,467 30 1072,867 1560,533 926,566 35 1024,1 926,5667 975,333 40 1414,233 682,733 1024,1 45 682,733 633,966 1024,1 50 633,966 682,733 1024,1 55 585,2 585,22 877,8 60 682,733 1121,633 1024,1 65 682,733 975,333 829,033 Gambar 4.10 Grafik Q air terhadap waktu pada Split-Air ConWa ter Penambahan beban pendinginan menambah banyaknya kalor yang diserap air. Hal ini terjadi karena Qair didapat dari perubahan air pada bak penampungan. Semakin tinggi perbedaan air semakin tinggi Qair yang diperoleh. Sedangkan kenaikan air dipengaruhi oleh temperature refrigerant yang terpengaruh pula oleh 500 1000 1500 2000 2500 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 Q J Waktu minute Siang Sore Malam Universitas Sumatera Utara 59 pembebanan dalam ruangan. Berikut rumus yang digunakan dalam perhitungan Q air : a. Qair paling tinggi pada pukul 13:20 yaitu : Qair = �.� � . C p . T akhir – T awal = . , . . 38,2 – 42,3 = 1999,43 J b. Q air paling rendah yaitu : Qair = �.� � . C p . T akhir – T awal = . , . . 57,8 – 58,8 = 585,2 J

4.3 Pengujian AC dengan kondisi standard