Analisis Kebutuhan Sistem Pemodelan Sistem

35

3.2. Analisis Kebutuhan Sistem

Untuk membangun sebuah sistem, perlu dilakukan sebuah tahapan analisis kebutuhan sistem. Analisis kebutuhan sistem dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu: kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. 3.2.1. Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional merupakan deskripsi dari aktivitas dan layanan yang harus diberikan oleh sistem. Hal yang menjadi kebutuhan fungsional adalah inputs, outputs , dan processes, yaitu antara lain adalah : 1. Sistem harus mampu memberi solusi terhadap sistem pendukung keputusan pemilihan rancangan rumah tekstur minimalis yang paling sesuai dengan kebutuhan user dengan menerapkan Algoritma AHP. 2. Sistem harus mampu memberi solusi terhadap sistem pendukung keputusan pemilihan rancangan rumah tekstur minimalis yang paling sesuai dengan kebutuhan user dengan menerapkan Algoritma FDM. 3.2.2. Kebutuhan Non-Fungsional Kebutuhan Non-Fungsional merupakan deskripsi dari beberapa fitur, karakteristik, dan batasan suatu sistem. Kebutuhan Non-Fungsional dari sistem adalah: 1. Hasil Kuisioner Dalam menentukan nilai perbandingan Alternatif digunakan hasil kuisioner. 2. Mudah digunakan User Friendly Sistem yang dibangun harus user friendly, artinya bahwa sistem mudah digunakan oleh user dengan tampilan interface yang sederhana dan mudah dimengerti. 3. Menjadi Referensi Sistem yang akan dibangun diharapkan mampu menjadi referensi bagi user untuk menentukan rancangan rumah tekstur minimalis sesuai dengan kebutuhan user. Universitas Sumatera Utara 36 4. Pelayanan Sistem yang telah dirancang bisa dikembangkan ke tingkat yang lebih kompleks lagi bagi pihak-pihak terkait yang ingin mengembangkan sistem tersebut sehingga akan memperoleh solusi yang lebih efektif.

3.3. Pemodelan Sistem

Pemodelan sistem yang dirancang penulis bertujuan menggambarkan kondisi dan bagian-bagian yang berperan dalam sistem yang telah dirancang. Pemodelan sistem dilakukan dengan membuat use case diagram, activity diagram, sequence diagram , diagram konteks dan Data Flow Diagram DFD. 3.3.1. Use Case Diagram dan Activity Diagram Untuk menganalisis interaksi yang terjadi antara user dan sistem penulisan menggunakan use case diagram. Use case berperan untuk menggambarkan interaksi antar komponen-komponen yang berperan dalam sistem yang akan dirancang. Universitas Sumatera Utara 37 Gambar 3.2. Use Case Diagram 3.3.2. Spesifikasi Use Case Activity Diagram AHP Spesifikasi Use Case dari algoritma AHP dapat dilihat seperti pada Tabel 3.1. Activity diagram dari Algoritma AHP dapat dilihat seperti pada Gambar 3.3. include user include Proses AHP Login Proses FDM Universitas Sumatera Utara 38 Tabel 3.1. Spesifikasi Use Case Algoritma AHP Name Algoritma AHP. Actors User. Trigger User meng-klik tombol Algoritma AHP, lalu memasukkan nilai pada tiap kolom, lalu mendapatkan hasil perankingan AHP berupa urutan design rumah minimalis sesuai dengan kebutuhan user. Preconditions Menghitung nilai matriks pada kriteria dan alternatif. Post Conditions Hasil perhitungan Matriks Global. Success Scenario 1. User memasukkan nilai kriteria dan alternatif tiap kriteria. 2. Sistem melakukan perankingan dengan algoritma AHP. 3. Sistem menampilkan hasil perankingan akhir. Tabel 3.2. Spesifikasi Use Case Algoritma FDM Name Algoritma FDM. Actors User. Trigger User meng-klik tombol Algoritma FDM, lalu memasukkan nilai pada tiap kolom, lalu mendapatkan hasil berupa nilai Total Integral tiap alternatif. Preconditions Memasukkan nilai rating kepentingan kriteria dan nilai rating kecocokan alternatif. Post Conditions Hasil Indeks Kecocokan Fuzzy. Success Scenario 1. User memasukkan nilai kriteria dan alternatif tiap kriteria. 2. Sistem melakukan perhitungan nilai Total Integral. 3. Sistem menampilkan hasil akhir perhitungan nilai Total Integral. Universitas Sumatera Utara 39 Algoritma AHP User System Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Gambar 3.3. Activity Diagram Algoritma AHP Akses tombol Algoritma AHP Hitung Matriks Kriteria Hitung Matriks Luas Lahan Hitung Matriks Estetika Hitung Matriks Kenyamanan Hitung Matriks Tafsiran Biaya Hitung Matriks Global Ranking Rancangan Rumah Minimalis Proses Matriks Kriteria Proses Matriks Luas Lahan Proses Matriks Estetika Proses Matriks Kenyamanan Proses Matriks Tafsiran Biaya Proses Matriks Global Universitas Sumatera Utara 40 Algoritma FDM User System Gambar 3.4. Activity Diagram Algoritma FDM 3.3.3. Sequence Diagram Sequence diagram adalah sebuah gambar yang menerangkan interaksi antara actor dengan sistem, yang terjadi di dalam sekenario use case. Pada penelitian ini penulis membagi sequence diagram menjadi 2 bagian, yaitu sequence diagram AHP dan sequence diagram FDM. Sequence diagram AHP dapat dilihat pada Gambar 3.5, dan Sequence diagram FDM dapat dilihat pada Gambar 3.6. Akses tombol Algoritma FDM Hitung Matriks Rating Kepentingan kriteria dan kecocokan alternatif semua kriteria Indeks Kecocokan Fuzzy Hitung Total Integral Nilai Total Integral Proses Rating Kepentingan Kriteria dan Kecocokan Alternatif semua kriteria Proses Total Integral Universitas Sumatera Utara 41 Input Nilai Matriks Kriteria Input Nilai Matriks Normalisasi Matriks Luas Lahan Kriteria Normalisasi Matriks Hitung Matriks Luas Lahan Kriteria Hitung Matriks Nilai CR tidak Luas Lahan Konsisten CR Konsisten Input Nilai Matriks Estetika Normalisasi Matriks Estetika Hitung Matriks Estetika CR Konsisten Input Nilai Matriks Kenyamanan Normalisasi Matriks Kenyamanan Hitung Matriks Kenyamanan CR Konsisten Input Nilai Matriks Tafsiran Biaya Nomalisasi Matriks Tafsiran Biaya Hitung Matriks Hitung Matriks T.Biaya Global CR Konsisten Ranking Rancangan Rumah Minimalis Gambar 3.5. Sequence Diagram AHP User Matriks Kriteria Matriks Alternatif M. Prioritas Global Universitas Sumatera Utara 42 Input nilai matriks kriteria dan Alternatif Nilai Indeks Kecocokan Fuzzy Hitung Indeks Kecocokan Fuzzy Nilai Total Integral Gambar 3.6. Sequence Diagram FDM 3.3.4. Diagram Konteks Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD Data Flow Diagram yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. User Matriks Rating Kepentingan Kriteria dan Kecocokan Alternatif Kriteria Indeks Kecocokan Fuzzy Universitas Sumatera Utara 43 Kriteria, Nilai Kriteria, Alternatif, Nilai Alternatif, Nilai IRK Ranking AHP Total Integral FDM Gambar 3.7. Diagram Konteks SPK Pemilihan Rancangan Rumah Minimalis Keterangan : Ada terdapat satu entitas yaitu user dalam satu proses. Dimana user sebelumnya melakukan Login lalu Input data yang berisi input data kriteria, input data nilai kriteria, input data alternatif, input data nilai alternatif, input nilai IRK. Kemudian user masuk ke proses AHP dan user masuk ke proses FDM dan kemudian akan mendapatkan ranking AHP dan Total Integral FDM. 3.3.5. Data Flow Diagram DFD Data Flow Diagram DFD adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. 1. DFD Level 1 Metode AHP DFD Level 1 Metode AHP dapat dilihat seperti Gambar 3.8. User SPK Pemilihan Rancangan Rumah Tekstur Minimalis Universitas Sumatera Utara 44 Data Admin Data Admin Admin Data Kriteria Data Kriteria Kriteria Data Alternatif Data Alternatif Alternatif Data Rancangan Data Rancangan Rumah Rumah Kandidat Kandidat Alternatif Ranking AHP Kriteria Admin Gambar 3.8. DFD Level 1 AHP 2. DFD Level 1 Metode FDM DFD Level 1 Metode FDM dapat dilihat seperti Gambar 3.9. 1.0 Mengolah Data Admin 2.0 Mengolah Data Kriteria 3.0 Mengolah Data Alternatif 4.0 Mengolah Data Rancangan Rumah 5.0 Perhitungan Metode AHP USER Universitas Sumatera Utara 45 Data Admin Data Admin Admin Data Kriteria Data Kriteria Kriteria Data Alternatif Data Alternatif Alternatif Data Indeks Data Indeks Kecocokan Kecocokan Fuzzy Fuzzy Indeks Fuzzy Indeks Fuzzy Total Integral VZ Alternatif Kriteria Admin Gambar 3.9. DFD Level 1 FDM USER 5.0 SPK Metode FDM 1.0 Mengolah Data Admin 2.0 Mengolah Data Kriteria 3.0 Mengolah Data Alternatif 4.0 Mengolah Data Indeks Kecocokan Fuzzy Universitas Sumatera Utara 46

3.4. Perancangan Sistem