Lokasi Penelitian Metode Penelitian

Akhmad Faisal, 2012 Strategi Pengembangan Wisata Budaya Di Keraton Kasepuhan Cirebon Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi KeratonKasepuhan yang dijadikan tempat penelitian, yaitu terletak di Jalan KeratonKasepuhan No. 43 Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon tepatnya pada koordinat 06º 43 559 Lintang Selatan dan 108º 34 244 Bujur Timur. Seluruh kompleks Keraton luasnya sekitar 16 Ha 400 x 400 m. Batas –batas wilayah Keraton Kasepuhan, yaitu :  Sebelah utara berbatasan dengan Jl. Kasepuhan,  Sebelah timur berbatasan dengan Jl. Mayor Sastraatmaja,  Sebelah selatan berbatasan dengan Kali Kriyan,  Sebelah utara barat berbatasan dengan pemukiman penduduk. Akhmad Faisal, 2012 Strategi Pengembangan Wisata Budaya Di Keraton Kasepuhan Cirebon Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Gambar 3.1 Peta Lokasi Keraton Kasepuhan

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi menurut Sugiyono 2007: 49 diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakterisktik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh subyek atau objek yang berpengaruh dalam pengembangan wisata budaya Keraton Kasepuhan. Subjeknya yaitu wisatawan yang berkunjung ke Keraton Kasepuhan Cirebon sedangkan untuk objeknya yaitu keraton kasepuhan itu sendiri, kegiatan yang menjadi atraksi seperti upacara, serta benda-benda peninggalan lainnya yang berada di Keraton Kasepuhan Cirebon.

2. Sampel Penelitian

Sampel yang diambil terdiri dari dua sampel, yaitu sampel wilayah dan sampel pengunjung. Teknik dalam pengambilan sampel dilakukan dengan cara aksidental yaitu suatu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan. Artinya siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sebagai sampel apabila orang yang kebetulan ditemui tersebut dipandang cocok dan layak sebagai sumber data. a. Sampel wilayah Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah Keraton Kasepuhan Cirebon. Dari sampel wilayah dilakukan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui potensi wisata yang dimiliki Keraton Kasepuhan Cirebon . Akhmad Faisal, 2012 Strategi Pengembangan Wisata Budaya Di Keraton Kasepuhan Cirebon Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Sampel responden Sampel responden dari penelitian ini adalah wisatawan yang mengunjungi Keraton Kasepuhan Cirebon. Sampel dalam penelitian ini diambil secara random dimana tiap titik, garis atau bidang dipilih secara randomacak bila tiap unsur yang terdapat dalam populasi tersebut memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih simple random sampling. Sedangkan teknik penentuan sampel dilakukan dengan teknik aksidental. Menurut Sugiyono 2003:60, teknik aksidental adalah suatu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai data. Besaran sampel dari penelitian ini dirumuskan dengan menggunakan Slovin. Berikut ini adalah rumus Slovin yang dimaksud : 1 ........ .......... .......... .......... 2 Ne 1 N n   Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = Presentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir e = 0,15 Berdasarkan rumus 1 di atas dengan populasi sebanyak 72.699 orang, dengan nilai kritis atau batas ketelitian yang diinginkan 15, maka jumlah sampel yang diperoleh adalah: Akhmad Faisal, 2012 Strategi Pengembangan Wisata Budaya Di Keraton Kasepuhan Cirebon Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2 Ne 1 N n   orang 44,4 2 5 72.6990,1 1 72.699 n    Sehingga dari perhitungan di atas, dihasilkan sebanyak 45 orang responden yang berkunjung ke Keraton Kasepuhan untuk dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini, dengan batas usia 17 tahun ke atas karena dianggap telah mampu mengambil keputusan yang rasional, serta pernah berkunjung ke kawasan wisata atau objek wisata lain.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif dan metode survey. Metode deskriptif yaitu dapat mendeskripsikan, memperoleh gambaran dan memaparkan secara sistematis, fluktual, akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang ada di daerah penelitian. Menurut Winarno Surakhmad 1992:139 berpendapat bahwa : ”penelitian dan deskriptif bertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Pelaksanaan metode deskriptif tidak hanya sampai pengumpulan data tetapi meliputi analisis dan interprestasi tentang data itu, juga menetapkan hubungan dan kedudukan untuk unsur- unsur lainnya.” Menurut Soehartono 1995:9, 35 mengemukakan bahwa metode survey merupakan metode untuk memperoleh data yang ada pada saat penelitian Akhmad Faisal, 2012 Strategi Pengembangan Wisata Budaya Di Keraton Kasepuhan Cirebon Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu dilakukan, data dikumpulkan melalui beberapa teknik, seperti wawancara dan pengamatan atau observasi. Metode survey ini dapat berupa survey deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau kelompok orang tertentu atau hubungan antar suatu gejala atau lebih. Jadi metode survey dalam penelitian ini yaitu metode penelitian yang melakukan pengamatan, baik bersifat fisik maupun sosial yang diamati dan diambil secara langsung, objek penelitian di lapangan yang mewakili populasi.

D. Variabel Operasional