Kesiapan Readiness; Intensitas penggunaan Intensity;

22

3. Manfaat yang diterima ImpactBenefits;

pada tahap berikutnya, akan diukur seberapa besar dampak dan manfaat yang diperoleh perusahaan ketika menggunakan E-Commerce baik dampak strategis, finansial dan operasional perusahaan Teo Choo, 2000. Pada tahap ini akan diimpementasikan model E-Commerce terhadap perusahaan untuk melihat dampak dan manfaat yang diperoleh ketika Penggunaan E-Commerce untuk kegiatan usaha.

2.2 E-Readiness

Disamping model-model E-Commerce tersebut di atas, proses pengukuran kesiapan secara electronik E-readiness bagi setiap perusahaan dalam Penggunaan E-Commerce perlu dilakukan UNCTAD, 2001. Kesiapan Readiness; Kesiapan elektronik E-Readiness merupakan suatu ukuran terhadap kesiapan secara nasional, ekonomi dan persiapan untuk menerima manfaat dari penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi TIK. Beberapa indikator dari kesiapan elektronik ini seperti, jumlah sambungan telepon per 100 orang atau persentase GDP terhadap infrastruk TIK. Sehingga kesiapan elektronik ini sering diartikan dalam lingkup suatu negara Dada, 2007. Akan tetapi, Molla dan Licker 2005 menyatakan bahwa kesiapan elektronik ini tidak hanya dalam lingkup makro saja negara, lingkup mikro perusahaan juga perlu di ukur seperti, peranan para manajer, komitmen dan sumberdaya yang tersedia di organisasi. Kesiapan untuk Penggunaan E-Commerce dapat diukur 23 melalui ā€œ8Cā€ yaitu: Connectivity, Content, Community, Commerce, Capacity, Culture, Cooperation dan Capital Rao, 2003. Dalam studi ini, model penelitian menggunakan model yang dikembangkan oleh Molla dan Licker 2005. Konstruk yang akan dikembangkan terdiri dari sembilan faktor kesiapan secara internalorganisasi KI. Kesiapan secara internal mencakup kesiapan kesadaran Awareness, komitmen, SDM, Teknologi, sumberdaya usaha, dan governance. Koh. et all 2007 menguji e-readiness dengan mengembangkan 3 kategori yaitu: 1. Level Stratejik 2. Level System 3. Level Data Menurut Lai dan Ong 2010, makna kesiapan Readiness adalah suatu konsep perubahan yaitu suatu konsep pengembangan dan pergerakan. Konsep kesiapan tidak hanya mengenai kematangan fisik tetapi juga kombinasi dari tekanan emosi dan situasi sebagai akibat proses pembelajaran lingkungan dan hasil dari operasi yang baru. Kesiapan untuk berubah muncul menjadi suatu kematangan yang penting atau ukuran semangat dalam melaksanakan E-Business. Kegiatan E-Business dipandangan sebagai suatu sistem sosial dimana para pekerja merupakan aspek yang terpenting. Sehingga perlu mengetahui bagaimana membantu para pekerja dapat menerima beberapa perubahan E-Business di organisasi. Oleh karena itu, mengetahui kesiapan para pekerja untuk memamhami penggunaan E-Business di perusahaan adalah hal yang sangat penting untuk mensukseskan operasi E-Business itu sendiri. Sehingga studi Lai dan Ong 2010