commit to user
Anak membuat kelompok 4 positif dan 2 negatif
Anak menggabungkan kedua kelompok menjadi satu. Selanjutnya anak diminta mengamati dan memasangkan setiap satu positif dengan satu negatif.
Setiap pasangan harganya sama dengan nol 0, karena 1 + -1 = 0.Yang tidak punya pasangan merupakan hasil jumlahnya. Jadi 4 + -2 = +2.
4 +
-2 =
2
Gambar. 2
B. Kerangka Berfikir
Akibat dari keadaan anak tunagrahita yang mengalami hambatan dalm perkembangan mentalnya, oleh karena itu mereka memiliki keterbatasan yang
sangat komplek terutama dalam hal berfikir secara abstrak, sehingga dalam mengajarkan Matematika pada anak tunagrahita memerlukan penanganan yang di
sesuaikan dengan kemampuan anak. Dalam proses pembelajaran Matematika pada anak tunagrahita di perlukan suatu perbaikan dalam penyampaian pelajaran yang
+ +
+ +
- -
+ +
+ +
- -
+ +
commit to user
konkret, mudah di terima anak, menarik perhatian anak, serta dalam situasi yang menyenangkan dan melibatkan anak dalam proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran matematika perlu adanya pembelajaran yang menyenangkan. Bagi seorang anak, kebutuhan belajar biasanya didasari kemauan
untuk memuaskan keingintahuannya dan didorong oleh faktor-faktor yang menyenangkan yang diajarinya. Karena hal yang penting bagi anak adalah
bermain. Maka pelajaran yang bersifat permainan akan lebih menarik perhatian anak. Dengan melakukan permainan, anak tidak akan hanya merasa senang dan
bahagia ketika melakukannya tetapi kemampuan kognitifnya juga akan berkembang. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan alat peraga dalam
pembelajaran matematika. Menggunakan metode dan strategi yang tepat serta ditunjang dengan
penggunaan alat peraga yang tepat pula sehingga dapat menarik minat belajar siswa, sehingga guru lebih mudah menanamkan konsep yang diajarkan. Untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa tunagrahita pada operasi penjumlahan bilangan bulat
di kelas IV
SLB C Shanti Yoga Klaten dapat dilakukan dengan menggunakan permainan dua warna.
Dengan menerapkan permainan dua warna untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada anak tunagrahita dalam penelitian ini maka kerangka
berfikir dapat di gambarkan sebagai berikut:
commit to user
Gambar 3. Kerangka Berfikir Peneilitian
C. Hipotesis Tindakan