Hasil uji beda rata-rata terhadap kinerja FATO sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi memperoleh t
hitung
sebesar 1,427 dengan nilai p-value sebesar 0,167, sedangkan t
tabel
pada taraf signifikansi 5 adalah 2,069. Dikarenakan t
hitung
t
tabel
1,427 2,069 dengan p0,05, maka tidak terdapat perbedaan rata-rata kinerja
FATO antara periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Rata-rata FATO sesudah pengumuman 2,9887 hanya sedikit
lebih rendah daripada rata-rata FATO sebelum pengumuman 3,7308. Artinya kinerja FATO hanya mengalami sedikit penurunan pada
periode dua tahun setelah merger dan akuisisi.
c. Kinerja Solvabilitas
Uji beda rata-rata menggunakan Paired Sampel t-test uji beda mean dua sampel yang berhubungan. Dari hasil perhitungan dengan
bantuan komputer program SPSS for Windows release 11.0, diperoleh hasil sebagai berikut Lampiran 10:
Tabel IV.6 Hasil Uji Paired Sample t test Perbedaan Kinerja Solvabilitas
Solvabilitas t
hitung
t
tabel
p-value Keterangan Total Debt to Tatal Asset
1,737 2,069 0,096 Tidak
berbeda Debt Equity Ratio
1,823 2,069 0,081 Tidak
berbeda Sumber: data diolah
Keterangan: = t
tabel
pada taraf signifikansi 5 dengan df=23 Hasil uji beda rata-rata terhadap kinerja TDTA sebelum dan
sesudah pengumuman merger dan akuisisi memperoleh t
hitung
sebesar 1,737 dengan nilai p-value sebesar 0,096, sedangkan t
tabel
pada taraf
signifikansi 5 adalah 2,069. Dikarenakan t
hitung
t
tabel
1,737 2,069 dengan p0,05, maka tidak terdapat perbedaan rata-rata kinerja
TDTA antara periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Rata-rata TDTA sesudah pengumuman 1,7763 hanya sedikit
lebih rendah daripada rata-rata TDTA sebelum pengumuman 2,2596. Artinya kinerja TDTA hanya mengalami sedikit kenaikan pada periode
dua tahun setelah merger dan akuisisi. Hasil uji beda rata-rata terhadap kinerja DER sebelum dan
sesudah pengumuman merger dan akuisisi memperoleh t
hitung
sebesar 1,827 dengan nilai p-value sebesar 0,081, sedangkan t
tabel
pada taraf signifikansi 5 adalah 2,069. Dikarenakan t
hitung
t
tabel
1,827 2,069 dengan p0,05, maka tidak terdapat perbedaan rata-rata kinerja
DER antara periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Rata-rata DER sesudah pengumuman 0,6521 hanya sedikit
lebih rendah daripada rata-rata DER sebelum pengumuman 1,0775. Artinya kinerja DER hanya mengalami sedikit kenaikan pada periode
dua tahun setelah merger dan akuisisi.
d. Kinerja Profitabilitas
Uji beda rata-rata menggunakan Paired Sampel t-test uji beda mean dua sampel yang berhubungan. Dari hasil perhitungan dengan
bantuan komputer program SPSS for Windows release 11.0, diperoleh hasil sebagai berikut Lampiran 11:
Tabel IV.7 Hasil Uji Paired Sample t test Perbedaan Kinerja Profitabilitas
Profitabilitas t
hitung
t
tabel
p-value Keterangan
Return On Invesment ROI 3,616 2,069 0,001 Berbeda
Signifikan Return On Equity ROE 1,780 2,069 0,087
Tidak berbeda
Operating Profit Margin 1,757
2,069 0,092
Tidak berbeda Net Profit Margin
0,951 2,069 0,351 Tidak berbeda
Sumber: data diolah Keterangan: = t
tabel
pada taraf signifikansi 5 dengan df=23 Hasil uji beda rata-rata terhadap kinerja ROI sebelum dan
sesudah pengumuman merger dan akuisisi memperoleh t
hitung
sebesar 3,616 dengan nilai p-value sebesar 0,001, sedangkan t
tabel
pada taraf signifikansi 5 adalah 2,069. Dikarenakan t
hitung
t
tabel
3,616 2,069 dengan p0,05, maka terdapat perbedaan rata-rata kinerja ROI
antara periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Rata-rata ROI sesudah pengumuman -0,8783 lebih rendah daripada
rata-rata ROI sebelum pengumuman 6,9383. Artinya kinerja ROI mengalami penurunan pada periode dua tahun setelah merger dan
akuisisi. Hasil uji beda rata-rata terhadap kinerja ROE sebelum dan
sesudah pengumuman merger dan akuisisi memperoleh t
hitung
sebesar 1,789 dengan nilai p-value sebesar 0,087, sedangkan t
tabel
pada taraf signifikansi 5 adalah 2,069. Dikarenakan t
hitung
t
tabel
1,789 2,069 dengan p0,05, maka tidak terdapat perbedaan rata-rata kinerja
ROE antara periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Rata-rata ROE sesudah pengumuman -16,2296 lebih rendah
daripada rata-rata ROE sebelum pengumuman 5,5421. Artinya
kinerja ROE mengalami penurunan pada periode dua tahun setelah merger dan akuisisi.
Hasil uji beda rata-rata terhadap kinerja OPM sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi memperoleh t
hitung
= 1,757 dengan nilai p-value sebesar 0,0920, sedangkan t
tabel
pada taraf signifikansi 5 = 2,069. Dikarenakan t
hitung
t
tabel
1,757 2,069 dengan p0,05, maka tidak terdapat perbedaan rata-rata kinerja OPM
antara periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Rata-rata OPM sesudah pengumuman 0,1254 hanya sedikit lebih
tinggi daripada rata-rata OPM sebelum pengumuman 0,1488. Artinya kinerja OPM hanya sedikit mengalami penurunan pada periode dua
tahun setelah merger dan akuisisi. Hasil uji beda rata-rata terhadap kinerja NPM sebelum dan
sesudah pengumuman merger dan akuisisi memperoleh t
hitung
sebesar 0,951 dengan nilai p-value sebesar 0,351, sedangkan t
tabel
pada taraf signifikansi 5 adalah 2,069. Dikarenakan t
hitung
t
tabel
0,951 2,069 dengan p0,05, maka tidak terdapat perbedaan rata-rata kinerja
NPM antara periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Rata-rata NPM sesudah pengumuman -0,0329 hanya sedikit
lebih rendah daripada rata-rata NPM sebelum pengumuman 0,0179. Artinya kinerja NPM hanya mengalami sedikit penurunan pada
periode dua tahun setelah merger dan akuisisi.
C. Pembahasan