KESIMPULAN DAN SARAN 45 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DENGAN TIPE THINK PAIR SHARE PADA SUB MATERI POKOK SISTEM INDERA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MERANTI TAHUN PELAJARA

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Langkah-langkah dalam Pembelajaran Kooperatif 13 Tabel 2.2. Langkah Utama Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 15 Tabel 2.3. Langkah Utama Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 17 Tabel 3.1. Kisi-kisi soal sistem indera manusia 31 Tabel 3.2. Rancangan Desain Penelitian 33 Tabel3.3. Klasifikasi indeks reliabilitas soal 37 Tabel 3.4. Klasifikasi indeks kesukaran soal 38 Tabel 3.5. Klasifikasi indeks daya pembeda soal 39 Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Pretest Kelas NHT dan TPS 41 Tabel 4.2. Perbedaan Nilai Prostest Kelas NHT dan TPS 42 Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Analisa Uji Normalitas Data 43 Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Pengujian Homogenitas Data 44 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1Struktur mata 19 Gambar 2.2 Bagian-bagian Telinga 21 Gambar 2.3Penampang kulit manusia beserta reseptor-reseptornya 23 Gambar 2.4Lidah dan bagian-bagian perasa makanan 24 Gambar 2.5Struktur indera pencium 25 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Silabus Kegiatan Pembelajaran 51 Lampiran 2. RPP Kelas NHT dan Kelas TPS 53 Lampiran 3. Instrumen tes 76 Lampiran 4. Lembar Jawaban Siswa 82 Lampiran 5. Lembar Jawaban 83 Lampiran 6. Uji Coba Instrumen Penelitian 84 Lampiran 7. Analisis Varians Butir Soal 85 Lampiran 8. Tingkat Kesukaran Soal 86 Lampiran 9. Reabilitas Instrumen Penelitian 87 Lampiran 10. Perhitungan Validitas Tes 88 Lampiran 11. Perhitungan Reabilitas Tes 91 Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda 93 Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 96 Lampiran 14. Perhitungan Data Hasil Penelitian NHT dan TPS 98 Lampiran 15. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 105 Lampiran 16. Perhitungan Normalitas 107 Lampiran 17. Perhitungan Homogenitas 112 Lampiran 18. Pengujian Hipotesis 115 Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian 118 Lampiran 20. Tabel Harga Kritik dari r Product Moment 129 Lampiran 21. Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 130 Lampiran 22. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 131 Lampiran 23. Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi t 132

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat berpengaruh pada kemajuan suatu bangsa. Pengaruh pendidikan dapat dilihat dan dirasakan secara langsung dalam perkembangan serta kehidupan masyarakat, kehidupan kelompok, dan kehidupan setiap individu. Sehingga perbaikan kualitas pendidikan harus senantiasa dilakukan. Inovasi dan kreatifitas guru dalam menyampaikan pelajaran merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan kearah yang lebih baik lagi. Kreatifitas dalam menggunakan metode pembelajaran diperlukan agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan. Pada umumnya guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam menyampaian pelajaran. Metode ceramah lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada siswa. Sehingga menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber pengetahuan. Selain menggunakan metode ceramah, guru juga menggunakan metode tanya jawab dalam menyampaikan pelajaran. Jika guru menyampaikan pelajaran dengan metode ceramah yang menonton, maka siswa akan merasa bosan sehingga kurang bergairah untuk bertanya mengenai pelajaran tersebut. Pembelajaran juga jarang divariasikan dengan menggunakan metode yang lain, dengan demikian siswa sering merasa bosan dengan metode tersebut yang membuat siswa menjadi malas, hal ini tidak jarang menimbulkan dampak buruk bagi siswa yakni daya serap siswa akan pelajaran tersebut menjadi rendah sehingga hasil belajarnya siswa juga kurang memuaskan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara dengan guru bidang studi Biologi di sekolah, beliau mengatakan bahwa hasil belajar Biologi siswa masih rendah. Sedangkan siswa dikatakan tuntas belajar jika mencapai skor lebih besar atau sama dengan 70. Dan di lihat dari hasil ulangan harian siswa masih ada yang dibawah rata-rata. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam pembelajaran Biologi, peneliti berupaya untuk merancang model pembelajaran serta pemilihan media yang tepat agar tujuan pembelajaran Biologi berhasil. Peningkatan kualitas pendidikan sangat erat kaitannya dengan kualitas guru yang menyelenggarakan pendidikan di sekolah, dimana guru diharapkan mampu menciptakan suasana ataupun situasi yang membuat siswa dapat belajar dengan baik. Dengan adanya pembelajaran yang baik dan menyenangkan, siswa akan termotivasi untuk belajar dan bagaimana proses yang dilakukan oleh siswa sebagai anak didik. Dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat pada pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, metode pembelajaran yang tepat juga membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman dan memadatkan informasi. Beberapa ahli menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif unggul dalam membantu siswa untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama, berfikir kritis dan mengembangkan sikap sosial siswa. Selain itu, pembelajaran kooperatif semakin penting untuk keberhasilan dalam menghadapi tuntutan kerja. Siswa belajar dalam situasi belajar kooperatif didorong atau dituntut untuk bekerjasama dalam penyelesaian suatu tugas. Demikian pula dalam belajar kooperatif dua atau lebih individu saling bergantung untuk suatu penghargaan jika mereka berhasil sebagai satu kelompok. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together NHT dan Think-Pair-Share TPS. Model inilah diharapkan dapat membantu siswa mencapai tujuan yang mana dapat menciptakan interaksi dan mampu memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Pada sub materi pokok sistem indera pada manusia pembahasannya mengandung konsep abstrak dimana tidak dapat langsung diamati oleh siswa, ditambah lagi kurangnya sarana laboratorium yang memadai seperti torso sistem indera pada manusia di sekolah-sekolah pada umumnya, memaksa guru sebagai pendidik untuk mencari metode yang cocok dalam penyampaian meteri kepada

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI-IIS DI SMA NEGERI 7 BANDA ACEH

0 47 1

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 7 55

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

1 17 95

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

0 8 56

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE (TPS) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP

0 5 93

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KOTA AGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 139

PERBANDINGAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DENGAN TIPE THINK PAIR SHARE

4 14 55

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SETIANEGARA TAHUN AJARAN 2014/2015

0 9 75

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V

0 0 11