30 ditanamkan perusahaan. Sehingga penulis menggunakan ROA karena ROA
dalam analisis keuangan merupakan salah satu teknik yang bersifat menyeluruh dan lazim digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas dari
keseluruhan operasi perusahaan.
2.1.6 Risiko Bisnis
Risiko bisnis merupakan risiko dalam menjalankan suatu jenis bisnis Tandelilin, 2010:104. Menurut Horne dan Wachowicz 2012:117 risiko bisnis
adalah perbedaan antara imbal hasil aktual dengan imbal hasil yang diharapkan. Brigham dan Houston 2011:157 menyatakan bahwa risiko bisnis merupakan
tingkat asset perusahaan jika perusahaan tersebut tidak menggunakan utang. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Irawati 2006:46 yang menyatakan bahwa
risiko bisnis adalah ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dari hubungan langsung antara keuntungan saat ini dan keuntungan masa depan yang
diharapkan. Wijaya 2011 menyatakan bahwa risiko bisnis tercermin dari perusahaan
yang memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap, maka dikatakan perusahaan menggunakan operating leverage. Risiko bisnis dalam penelitian ini
diproksikan dengan degree of operating leverage DOL. Degree of Operating Leverage merupakan persentase perubahan dalam laba operasi EBIT yang di
sebabkan perubahan satu persen dalam output penjualan Warsono, 2003:215. DOL dapat dihitung dengan rumus:
31
2.1.7 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukan pada total aktiva, jumlah penjualan, dan rata-rata penjualan Riyanto,
2011:305. Brigham dan Houston 2011:167, menyatakan bahwa ukuran perusahaan merupakan rata-rata penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan
sampai beberapa tahun, dalam hal ini penjualan lebih besar dari pada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak.
Sebaliknya jika penjualan lebih kecil dari pada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian.
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-
rata total aktiva. Jadi ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aktiva yang dimiliki oleh perusahaan Sujianto, 2001:46. Ukuran perusahaan dapat
pula diukur dengan menggunakan total aktiva, penjualan, atau modal dari perusahaan tersebut. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam 3
kategori yaitu perusahaan besar large firm, perusahaan menengah medium- size dan perusahaan kecil small firm Panjaitan, 2004. Penentuan ukuran
perusahaan ini didasarkan kepada total aktiva perusahaan Ibrahim, 2008. Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah
ukuran aktiva dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki total aktiva
32 besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan
dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga
mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total aktiva yang kecil Daniati
dan Suhairi, 2006. Ukuran perusahaan merupakan proksi volatilitas operasional dan inventory
cotrolability yang seharusnya dalam skala ekonomis besarnya perusahaan menunjukan pencapaian operasi lancar dan pengendalian persediaan Metallia,
2007. Ukuran perusahaan dapat diukur atau dihitung dengan menggunakan beberapa cara, diantaranya adalah sebagai berikut:
1 Mengukur jumlah nilai kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan total aktiva
dengan cara menghitung logaritma natural dari total aktiva, dan secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut Irawati, 2006:50:
LnTA = Ln Total Aktiva 2
Dengan cara mengukur total aktiva suatu perusahaan yang dibagi dengan nilai ekuitas perusahaan Triani dan Nikmah, 2006. Ukuran Perusahaan dapat
dihitung dengan rumus:
Ukuran Perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan membandingkan
total aktiva
dengan ekuitas.
Ukuran Perusahaan
33 menunjukkan seberapa besar ukuran atau besarnya aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan dan seberapa besar pula prospek ke depannya perusahaan dalam jangka waktu yang relatif lama.
2.1.8 Pajak