15
a. Bangunan dapat dihuni, namun tidak dapat digunakan sepenuhnya, perlu dilakukan perbaikan dan pembersihan IO = Immediate Occupancy,
b. Bangunan masih aman saat terjadi gempa, namun tidak setelahnya LS = Life-Safety,
c. Bangunan diambang kehancuran, kemungkinan rugi total CP = Collapse Prevention.
Analisis pushover menghasilkan kurva pushover Gambar 2.5, kurva yang menggambarkan hubungan antara gaya geser dasar V versus perpindahan titik
acuan pada atap D. Pada proses pushover, struktur didorong sampai mengalami leleh disatu atau lebih lokasi di struktur tersebut. Kurva kapasitas akan
memperlihatkan suatu kondisi linier sebelum mencapai kondisi leleh dan selanjutnya berperilaku non-linier.
Gambar 2. 5 Rekayasa gempa berbasis kinerja ATC 58
Sumber: FEMA 273, 1997
2.10 Metode Analisis Statik Non-Linier Pushover
Analisa statik non-linier merupakan prosedur analisa untuk mengetahui perilaku keruntuhan bangunan terhadap gempa. Analisa statik non-linier juga
dikenal sebagai analisa pushover atau analisa beban dorong statik. Analisa pushover dilakukan dengan memberikan suatu pola beban lateral statik pada struktur, yang
kemudian secara bertahap ditingkatkan dengan faktor pengali sampai satu target
16
perpindahan lateral dari suatu titik acuan tercapai. Biasanya titik tersebut adalah titik pada struktur bagian atas.
Analisa pushover menghasilkan kurva kapasitas yang terlihat pada Gambar 2.6, kurva yang menggambarkan antara gaya geser dasar V terhadap perpindahan
titik acuan pada struktur bagian atas D. Pada proses pushover struktur didorong sampai mengalami leleh disatu atau lebih lokasi distruktur tersebut. Kurva kapasitas
akan memperlihatkan suatu kondisi linier sebelum mencapai kondisi leleh dan selanjutnya berperilaku non-linier.
Kurva pushover dipengaruhi oleh pola distribusi gaya lateral yang digunakan sebagai beban dorong. Tujuan analisa pushover adalah untuk
memperkirakan gaya maksimum dan deformasi yang terjadi serta untuk memperoleh informasi bagian mana saja yang kritis. Selanjutnya dapat
diidentifikasi bagian-bagian yang memerlukan perhatian khusus untuk pendetailan atau stabilitasnya.
Untuk mendapatkan nilai leleh pertama serta beban puncak dalam menggunakan analisa dengan peraturan FEMA 356 dimana nilai beban leleh
pertama Vy dan beban maksimum Vd langsung ditentukan melalui penarikan garis yang memotong kurva perpindahan hubungan antara gaya geser dasar V
terhadap perpindahan titik acuan pada struktur bagian atas D.
Gambar 2.6 Definisi leleh pertama Vy dan leleh maksimum Vd
Sumber: FEMA 440, 2005