Klausa Argumen Tipologi Linguistik Pivot Relasi Gramatikal

2.2.1 Klausa

Cook 1971:65, Elson dan Pickett 1969:64 menjelaskan bahwa klausa adalah kelompok kata yang hanya mengandung satu predikat. Selanjutnya, Khaira dan Ridwan 2014:88 juga menjelaskan bahwa klausa adalah paparan tentang hubungan fungsi di dalam klausa menunjukkan bahwa klausa adalah satuan sintaksis yang terdiri atas dua kata atau lebih yang mengandung unsur predikasi atau tersusun atas predikator dan argumen, belum disertai oleh intonasi akhir pada ragam lisan atau tanda tanya pada ragam tulisan.

2.2.2 Argumen

King 1996:4 menyatakan bahwa sebuah predikat mengungkapkan sebuah relasi antara partisipan; dari partisipan-partisipan ini disebut sebagai argumen predikat. Oleh karena itu, argumen adalah unsur sintaksis atau semantik yang diperlukan oleh sebuah verba yang umumnya berkorelasi dengan partisipasi pada suatu kejadian atau keadaan yang dinyatakan oleh verba atau predikatnya.

2.2.3 Tipologi Linguistik

Comrie 1988b menjelaskan bahwa tipologi linguistik adalah kajian yang berusaha mengelompokkan bahasa-bahasa berdasarkan property struktural bahasa tersebut. Tujuan pokoknya adalah menjawab pertanyaan, Seperti apa bahasa X? Secara etimologi, tipologi berarti pengelompokan rana classification of domain. Pengertian tipologi bersinonim dengan istilah taksonomi Mallinson dan Blake, 1983:3.

2.2.4 Pivot

Pivot merupakan kategori yang dapat mengaitkan S dan A, S dan P, atau S dan P atau S, A dan P. Pivot juga dapat diartikan sebagai nomina atau frasa nominal yang paling sentral secara gramatikal. Pivot adalah subjek gramatikal pada bahasa-bahasa yang bertipe akusatif, sedangkan pada bahasa-bahasa yang bertipe ergatif, pivot adalah nomina atau frasa nominal yang merupakan pasien Dixon, 1994 dan Matthews, 1997.

2.2.5 Relasi Gramatikal

Kecenderungan persekutuan gramatikal yang ada dalam suatu bahasa secara tipologi; apakah berupa S=A, S=O, Sa=A, So=O, atau yang lainya. Dixon 2010:119 menjelaskan bahwa fungsi argumen A dan O terdapat pada konstruksi klausa transitif, sedangkan fungsi S pada konstruksi klausa intransitif. Sistem yang paling umum adalah A dan S dimarkahi sama kasus nominatif, sedangkan O dimarkahi berbeda kasus akusatif. Sistem kedua yang lebih jarang ditemukan adalah S dan O dimarkahi sama kasus absolutif, sedangkan A dimarkahi berbeda kasus ergatif. Namun, terdapat beberapa jenis bahasa tertentu yang mengombinasikan tipe permarkahan tersebut berdasarkan berbagai parameter semantik dan sintaktik sehingga muncul tipologi bahasa split-S S-terpilah dan Fluid –S S-alir.

2.2.6 Subjek