Perancangan kampanye pemeliharaan car free day

(1)

(2)

(3)

(4)

Daftar Riwayat Hidup

Data Pribadi

Nama : Faza Soniartin

TTL : Bandung, 30 September 1991

Alamat : Peruma Sarijadi Blok 26 Kav C no 29 Bandung

No Telp : 085659018324

Email : fazasoniartin@yahoo.co.id II Riwayat Pendidikan

1996-2002 : SDN Sarijadi Selatan I 2002-2005 : SMPN 25 Bandung 2006-2009 : SMA Angkasa Bandung


(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE PEMELIHARAAN CAR FREE DAY

DK 38315/Tugas Akhir

Semester II 2012-2013

Oleh:

Faza Soniartin

51909089

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

KATA PENGANTAR

Allhamdulillahhirabbil’alamin,

Puji syukur hanya dipanjatkan kepada Allah SWT. Atas segala rahmat dan kasih sayang-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini yang berjudul “Perancangan Kampanye Pemeliharaan Car Free Day”.

Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat kelulusan jurusan Desain Komunikasi Visual S1 di Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa segala kerumitan dalam pemikiran, penyusunan dan pengerjaan teknisnya pada Laporan Tugas Akhir ini tentu saja masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dalam kesempurnaan baik dari sisi pengetahuan maupun kemampuan lainnya yang dimiliki penulis. Namun , berkat bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, Laporan Tugas Akhir ini akhirnya dapat terselesaikan.

Penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini menjadi awal kesuksesan bagi penulis dalam naungan keridhaan-Nya dan bermanfaat khusunya bagi penulis umumnya bagi seluruh pembaca.

Bandung, Agustus 2013


(7)

PENYAMPAIAN TERIMA KASIH

Praktikan sangat menyadari bahwa terselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini tidak lepas dari bantuan semua pihak yang telah mendukung dan membantu langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu praktikan menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan kepada penulis karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan lancar

2. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan doa, semangat dan juga dorongan baik moril maupun materil kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini

3. Yth, Dekan Fakultas Desain Prof. Dr. Biranul Anas Zaman

4. Yth, Deni Albar, M.Ds, selaku koordinator Tugas Akhir ini sehingga dapat telaksana dengan lancar

5. Yth, M Syahril Iskandar, M.Ds selaku pembimbing Tugas Akhir yang telah membimbing tanpa rasa lelah, sehingga penulis dapat lebih mudah dalam mengerjakan Tugas Akhir dan dapat terselesaikan dengan baik

6. Yth, Dodi Nursaiman, S.Ds selaku wali dosen, yang selalu membantu memberikan dorongan kepada penulis dan rekan-rekan agar dapat melaksanakan Tugas Akhir ini dengan baik dan lancar

7. Sahabat-sahabat praktikan, Muhamad Firman, Fanji Belatama, Junaedi Mutakin, yang selalu mengerti, membantu saat penulis mendapatkan kesulitan. Teman-teman kelas DKV 3 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

8. Saeful Hikmah Apandi yang selalu mendukung dan memberi semangat kepada penulis agar tidak mudah menyerah

Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu baik dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak dengan balasan yang berlipat ganda.


(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……… i

LEMBAR ORISINALITAS ……….. iii

KATA PENGANTAR ……… iv

ABSTRAK ……….. vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR TABEL ……….….. xi

BAB I PENDAHULUAN………. 1

I.1 Latar Belakang ………. 1

I.2 Identifikasi Masalah ………... 3

I.3 Rumusan Masalah...………... 3

I.4 Batasan Masalah………... 3

I.5 Tujuan Perancangan………. 4

BAB II

Perancangan Kampanye Pemeliharaan Lingkungan Car

Free Day………..

5

II.1 Definisi Kampanye ……..….………... 5

II.1.1 Jenis-jenis Kampanye……….…………... 7

II.1.2 Fungsi Kampanye……….………... 8

II.1.2 Persuasi Kampanye……….…………... 8

II.2 Pengertian Car Free Day………..…... 9

II.3 Lahirnya Car Free Day………... 9

II.4 Aturan yang mendasari program Car Free Day …... 11

II.5 Pelaksanaan Car Free Day………...… 12

II.6 Kegiatan di area Car Free Day………... 14

II.7 Dampak Negatif Car Free Day………..….. 16

II.8 Target Audiens………. 17

II.7.1 Demografis……….………... 17

II.7.2 Psikografis……….... 18


(9)

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual……….... 19

III.1 Strategi Perancangan………... 19

III.1.1 Pendekatan Komunikasi………... 19

III.1.1.1 Pendekatan Visual………... 20

III.1.1.2 Pendekatan Verbal………... 21

III.1.2 Strategi Kreatif………... 22

III.1.2.1 Tahapan Kampanye………... 22

III.1.3 Strategi Media………... 23

III.1.4 Strategi Distribusi………... 26

III.2 Konsep Visual ………...………... 27

III.2.1 Format Desain ………... 27

III.2.2 Tata Letak (Layout) …………... 27

III.2.3 Tipografi ………... 28

III.2.4 Ilustrasi ………... 29

III.2.5 Warna ………... 29

III.2.6 Identitas Kampanye ………... 30

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA………...... 32

4.1 Media Utama ………... 32

4.1.1. Teknis Produksi Media ………... 32

4.2 Media Pendukung………... 33

4.2.1 Gimmick ……… 33

4.3 Media Informasi………... 35

DAFTAR PUSTAKA……….. 38


(10)

Daftar Pustaka

Buku

Supriono, Rahmat. (2010) Desain Komunikasi Visual: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: CV Andy Offset (penerbit Andy).

Panuju Panut Drs. H., & Umami Ida, S.Ag. (2005) Psikologi Remaja. Yogyakarta: Tria Wacana

Kusrianto, Adi. (2007) Pengantar Desain Komunikasi Visual Yogyakarta:CV Andy Offset (penerbit Andy).


(11)

Website

Dinas Perhubungan Kota Bandung menilai masyarakat belum mematuhi aturan yang diterapkan di kawasan Car Free Day (Juli 2011). Tersedia di

http://www.inilah.com/read/detail/1685572/

Feby Ivalerina K, S.H., LL.M. (September 2012) Dampak Car Free Day. Tersedia di http://lbh.unpar.ac.id/radio-chevy-103-5fm/dampak-pelaksanaan-car-free-day-bagi-lingkungan-berdasarkan-hukum-lingkungan/

Kepala Bidang Hukum dan Humas PD (Juli 2012). Tersedia di

http://fokusjabar.com/2013/04/28/cungguh-selama-empat-jam-cfd-dago-hasilkan-tiga-meter-kubik-sampah/

Walikota Bandung resmikan Car Free Day (mei 2010). Tersedia di http://www.bandung.go.id/?fa=berita.detail&id=1412

Jalan Dago Ditetapkan Sebagai Titik Car Free Day (April 2010) Tersedia dihttp://www.pikiran-rakyat.com/node/233737

Sanjaya Yasin, (Maret 2010) Tersedia

dihttp://www.sarjanaku.com/2012/09/pengertian-komunikasi-teori-fungsi.html Walikota Siapkan Perwal (mei 2013). Tersedia di

http://news.detik.com/bandung/read/2011/05/06/135459/1634001/486/jika-mendesak-walikota-siapkan-perwal-untuk-atur-cfd?g771108fvt


(12)

BAB II

Perancangan Kampanye Pemeliharaan AreaCar Free Day

II.1 Definisi Kampanye

Kampanye adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan secara terlembaga. (Antar Venus, 2004:9). Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ketiga Departement Pendidikan Nasional bahwa yang dimaksud dengan Kampanye memiliki dua arti, diantaranya:

1. Gerakan (tindakan) serentak (untuk melaw2an, mengadakan aksi)

2. Kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang memperebutkan kedudukan parlemen dan sebagainya untuk mendapat dukungan massa pemilih dalam suatu pemungutan suara.

Kampanye menurut para ahli memiliki makna yang berbeda-beda, yaitu: Rogers dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.

Selain itu adapula yang mendefinisikan kampanye yang merujuk pada pengertian yang dilakukan oleh Rogers and Storey, diantaranya:

 Pfau dan Parrot (1993)

“a campaign is conscious, sustained and incremental process designed to be implemented over is specified periode of time purpose of influencing a specified audience” (kampanye adalah suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan dalam rentan waktu tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaranb yang telah ditetapkan).

 Lesti B. Snydder (Gudykunt dan mody, 202)

“A Communication campaign is an organized communication activity, derected at a particular goal” (kampanye komunikasi adlah tindakan


(13)

komunikasi yang teroganisasi yang diarahkan pada khalayak tertentu, pada waktu tertentu guna mencapai tujuan tertentu)

 Rajasundaram (1981)

“A Campaign is coordinated use of differebt methid of communication aimed at focusing attention on a particular problem and iots solution over a period of time” (Kampanye dapar diartikan sebagaia pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah tertentu berikut pemecahannya)

Selain itu, ada juga beberapa pakar mengartikan tentang definisi dari kampanye, diantaranya:

1. Sebagai suatu usaha yang terencana dan berjalan untuk memberikan informasi, mendidik dan meyakinkan bagian dari kehidupan masyarakat untuk tujuan pembangunan khusus. Tujuan kampanye itu sendiri membentuk suatu perubahan sosial atau kondisi tingkat pendidikan masyarakat tertentu. (Rosady Ruslan, S.H)

2. Menggunakan berbagai lambing untuk mempengaruhi manusia sedemikian rupa tingkah laku yang timbul karena pengaruh tersebut sesuai dengan keinginan komunikator. (Prof. Duyker)

3. Rencana kegiatan komunikasi pemasaran yang berkesinambungan dan dilaksanakan berdasarkan suatu jadwal yang menunjuk peran satu atau berbagai media seperti televise, radio, majalah, surat kabar dan film. (Rhenald Khasali)

4. Keinginan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi opini individu atau kelompok (punlik), kepercayaan, tingkah laku serta keinginan audiensi dengan daya tarik komunikator yang sekaligus komunikatif. (Rice and Paisley)

Dari beberapa definisi tentang kampanye menurut beberapa ahli, maka dapat diambil suatu kesimpulan, sebagai berikut:


(14)

 Kampanye adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempengaruhi masyarakat dengan cara mengadakan suatu informasi agar masyarakat dapat mengerti dari apa yang sedang diinformasikan oleh suatu lembaga atau perorangan dengan tujuan membentuk suatu perubahan sosial pada masyarakat.

II.1.1 Jenis-jenis Kampanye

Menurut Charles U. Larson (1992) bahwa macam-macam kampanye terdiri dari:

a) Product-Oriented Campaign, kampanye yang berorientasi pada produk umumnya terjadi dilingkungan bisnis, istilah lain yang sering dipertukarkan denangn kampanye jenis ini adalah Commercial Campaign atau Corporate Campaigns.

b) Candidate_Oriented Campaign, kampanye yang berorientasi pada kandidat umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk menguasai kekuasaan politik.

c) Ideology or Cause Oriented Campaigns, jenis kampanye yang bertujuan pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus yang sering kali berdimensi perubahan sosial. Menurut istilah Krotler disebut sebagai social change campaign, yakni kampanye yang ditujukan untuk menangani masalah-masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku public yang terkait.

Sedangkan menurut jenisnya kampanye dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

1) Kampanye bisik adalah kampanye yang dilakukan melalui gerakan untuk melawan atau mengadakan aksi secara serentak dengan cara mengabarkan kabar angin

2) Kampanye politik adalah kampanye yang menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat agar masyarakat memperolej informasi


(15)

tentang apa dan bagaimana suatu partai, program maupun apa dan bagaimana suatu partai, program maupun visinya. Dengan demikian masyarakat dapat memahami maksud dan tujuan dari partai tersebut untuk menentukan dipilih atau tidak.

3) Kampanye promosi adalah kegiatan kampanye yang dilaksanakandalam rangka promosi untuk meningkatkan atau mempertahankan penjualan.

4) Kampanye sosial adalah suatu kegiatan kampanye yang mengkomunikasikan pesan-pesan yang berisi tentang masalah sosial kemasyarakatan dan bersifat non komersial. Tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan gejala-gejala sosial yang terjadi.

II.1.2 Fungsi Kampanye

Fungsi kampanye adalah untuk menyampaikan suatu pesan yang berisi tentang ajakan kepada masyarakat atau mempengaruhi masyarakat agar dapat mengerti maksud dan tujuan dari apa yang akan dikomunikasikan. Segala tindakan dalam kegiatan kampanye dilandasi oleh prinsip persuasif yakni mengajak dan mendorong public untuk menerima atau melakukan sesuatu yang dianjurkan atas dasar sukarela.

II.1.3 Persuasi Kampanye

Menurut Otto Lerbinger dalam bukunya yang berjudul Design fo Persuasive Communication, ada beberapa hal tentang persuasi, antara lain:

 Stimulus Respons, model persuasi sederhana dengan berdasarkan konsep persuasi


(16)

 Kognitif, model yang berkaitan dengan nalar, pikiran dan rasio untuk peningkatan pemahaman, mudah dimengerti dan logis dan bisa diterima

 Motivasi, persuasi dengan model membujuk seseorang agar mau merubah opininya atau agar kebutuhan yang diperlukan terpenuhi dengan ganjaran tertentu

 Social, menganjurkan pada pertimbangan aspek sosial dari public dan komunikan, artinya kesan yang disampaikan itu sesuai dengan status sosial.

 Personalitas, model persuasi dengan memperhatikan karakteristik pribadi sebagai acusan untuk melihat respon dari khalayak tertentu.

II.2 Pengertian Car Free Day

Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Car Free Day bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor.

Kegiatan ini biasanya didorong oleh aktivis yang bergerak dalam bidang lingkungan dan transportasi.

Tema penting dalam hari bebas kendaraan bermotor ini menurut Wali Kota Bandung, H Dada Rosada, adalah tinggalkan kendaraan bermotor dirumah dan berjalan kakilah atau gunakan kendaraan tidak bermotor ataupun menggunakan kendaraan umum untuk perjalanan panjang

II.3 Lahirnya Car Free Day

Program Car Free Day merupakan salah satu program untuk mengurangi dan mengendalikan pencemaran udara. Program Car Free Day pertama kali dilakukan di negara Belanda dan Belgia dalam rangka mengurangi krisis energi pada 25


(17)

November 1956 hingga 20 Januari 1957. Pada 19 April 2001 program Earth Car Free Day (ECFD) pertama kali diadakan dan serentak di seluruh penjuru dunia. Lebih dari 300.000 organisasi dan kota di seluruh dunia ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh The Commons WC/FD program and Earth Day Network. Pada tanggal 29 September 2009 lalu, World Car Free Day dirayakan di Washington, D.C. Kegiatan yang terdapat di sana antara lain terdiri dari reparasi kendaraan bermotor gratis, senam yoga dan kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan oleh berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah menyatakan bahwa program Car Free Day ini merupakan sebuah proyek dunia dalam rangka mengurangi pencemaran udara. Hal ini termuat dalam proposal PBB mengenai The United Nations Car Free Days Programme.

Acara Car Free Day International mulai diselenggarakan di kota-kota Eropa pada tahun 1999 yang merupakan proyek percontohan kampanye Uni Eropa ”Kota tanpa Mobil” (”In Town Without My Car”) kampanye ini terus berlanjut hingga kini dalam bentuk Minggu Mobilitas Eropa (European Mobility Week). Car Free Day telah dilaksanakan di lebih dari 1500 kota di 40 negara melalui penutupan sebuah penggal jalan untuk kemudian mengisinya dengan berbagai kegiatan seperti festival jalanan, bazar, parade sepeda, dan kegiatan lainnya. Penutupan jalan akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk kembali berjalan kaki di jalan-jalan yang biasanya dijejali oleh kendaraan pribadi.

Car Free Day lahir di Surabaya sebagai Kota pertama kali di Indonesia yang menyelenggarakan Car Free Day pada tahun 2000. kegiatan tersebut merupakan bagian dari kampanye peningkatan kualitas udara kota yang bertema “Segar Suroboyoku Rek”. Sedangkan sejak 2002, Jakarta menyelenggarakan Car Free Day pada tahun 2002, 2003, 2004, 2005 dan 2006. Kegiatan tersebut pertama kali dilaksanakan oleh koalisi LSM Lingkungan sebagai wadah penampung aspirasi masyarakat dalam pembuatan kebijakan publik. Menurut teori Berger dan Neuhaus (1977) LSM Lingkungan tersebut dijadikan sebagai Institusi Mediasi yang berfungsi menyalurkan kepentingan warga dan media resolusi terhadap kualitas udara dengan tujuan utama kampanye mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sebagai sumber


(18)

utama pencemaran udara di Jakarta. Dalam setiap Car Free Day selalu diadakan promosi penggunaan alat transportasi alternatif untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi seperti angkutan umum, sepeda, dan fasilitas pejalan kaki.

Jalan Ir, H. Djuanda (Dago) minggu, 10 Mei 2010 ahirnya diresmikan sebagai area car free day di kota Bandung setelah melakukan masa uji coba selam dua minggu sebelumnya. Area Car Free Day sepanjang ruas jalan Simpang Dago sampai taman Cikapayang tersebut diresmikan oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada dengan tajuk "Car Free Day Pesona Sejuta Kawan".

II.4 Aturan yang mendasari program Car Free Day

Kegiatan Car Free Day di Kota Bandung saat ini belum diatur dalam suatu aturan secara khusus, Wakil Wali Kota Bandung H Dada Rosada mengungkapkan, keberadaannyaCar Free Day masih berada dalam ruang lingkup Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan ketertiban, Kebersihan dan Keindahan.

Pemberlakuan Peraturan Daerah Kota Bandung tersebut dapat membatasi perilaku manusia di Kota Bandung khususnya dalam program Car Free Day di Kota Bandung ini.

Selain itu, kegiatan Car Free Day di Kota Bandung dibatasi oleh Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2011 tentang pengelolaan sampah yang bertujuan untuk menghadapi permasalahan sampah yang ada di Kota Bandung yang memberikan dampak negatif bagi estetika, kebersihan, kenyamanan, dan kesehatan masyarakat Kota Bandung.

Car Free Day pesona sejuta kawan juga merupakan implementasi amanah Undang Undang RI No, 22/2009 tentang lalu lintas, diantaranya:

 Pasal 93 ayat 2

“Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan pemberian prioritas keselamatan dan kenyamanan Pejalan Kaki.”


(19)

 Pasal 62 ayat 2

“Pesepeda berhak atas fasilitas pendukung keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran dalam berlalulintas”

Dinas yang terkait, yaitu Dinas Perhubungan, yang mempunyai kewenangan sebagai berikut:

Sebagai landasan dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi, Dinas juga telah dilengkapi dengan peraturan daerah yang memudahkan operasionalisasi pelaksanaan tugas dan pelayanan masyarakat melalui :

1. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Perhubungan, dan

2. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2002 tentang Retribusi Penyelenggaraan Perhubungan.

Kedua peraturan daerah tersebut saat ini sedang dalam proses revisi, yang pada tahun anggaran 2008 telah dilaksanakan Kajian Akademis dan pada tahun anggaran 2009 telah dianggarkan untuk penyusunan Raperda revisi Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 21 Tahun 2001 dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2002.

II.5 Pelaksanaan Car Free Day

Kegiatan utama Car Free Day adalah penutupan jalan selama beberapa waktu dari arus lalu lintas kendaraan. Untuk memanfaatkan ruang jalan yang ditutup maka dilakukan berbagai kegiatan seperti petunjukan kesenian, hiburan, permainan anak-anak, olahraga, lomba-lomba, parade sepeda dan kegiatan festival jalanan lainnya. Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan suasana yang berbeda pada kota tersebut.

Jalan-jalan protokol di Kota Bandung, secara bertahap sehari dalam seminggu akan dijadikan hari tanpa kendaraan bermotor "Car Free Day Sejuta Kawan". Bahkan secara bertahap akan diberlakukan disemua ruas jalan. Kegiatan bagian 7 agenda prioritas khususnya bidang lingkungan hidup ini, tidak sekedar kampanye penciptaan


(20)

udara bersih tapi juga bagian dari upaya penyadaran masyarakat untuk menghormati pajalan kaki dan pesepeda ontel.

Pada awalnya kegiatan Car Free Day Bandung hanya diselenggarakan di Dago, namun kegiatan Car Free Day tersebut diperluas ke area jalan Merdeka dan Area Car Free Day yang ketiga berada dikawasan Buah Batu. Kegaitan Car Free Day Bandung dilakukan rutin setiap Minggu, dimana selama 4 jam yaitu dari pukul 06.00 sampai 10.00 WIB tidak boleh ada satupun kendaraan bermotor melalui kawasan Car Free Day.

Gambar II.1 Suasana awal program Car Free Day dilaksanakan (sumber: www.bisnisjabar.com)

Gambar II.2 Suasana Car Free Day saat ini (sumber: wisata.kompasiana.com)


(21)

II.6 Kegiatan di area Car Free Day

Aktifitas yang ada dikawasan Car Free Day diantaranya adalah berdagang, promosi produk-produk dari lembaga pemerintah atau non pemerintah, kampanye pilkada, kampanye layanan sosial, promosi kegiatan suatu komunitas atau LSM, ajang kegiatan sekolah, olah raga, fotografi, pameran, hingga kegiatan jalan-jalan seperti di mall.

Jalan sepanjang kawasan Car Free Day sangat padat perngunjung sehingga tidak memungkinkan untuk jogging ataupun olahraga lainnya.

Pedagang kaki lima yang berjualan makanan didepan factory outletkawasan Car Free DayDago. Makanan yang dijual juga bermacam-macam dari sosis bakar, nasi kuning, bubur, pempek, kebab, dan banyak lagi.

Gambar II.3 Pedagang dikawasan Car Free Day Bandung (dokumentasi pribadi)

Komunitas Bandung yang menyuguhkan kreatifitas, informasi yang bermanfaat, seperti acara band atau pagelaran musik dan budaya, yang diselenggarakan diatas panggung dengan alat musik lengkap.


(22)

Gambar II.4, Pentas Seni di area Car Free Day (dokumentasi pribadi)

Pagelaran seni budaya yang dilakukan didepan factory outlet dan tidak menggunakan panggung namun dengan alat musik lengkap, untuk menghibur para pengunjung Car Free Day.

Gambar II.5, Pagelaran Musik di Area Car Free Day (dokumentasi pribadi)

Tidak hanya berdagang dan sasaran promosi lainnya, kampanye politik hingga kampanye sosial ada di area Car Free Day ini. Berikut ini salah satu contoh kampanye sosial yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa.


(23)

Gambar II.6, Kampanye Sosial mahasiswa (dokumentasi pribadi)

II.7 Dampak Negatif Car Free day

Banyaknya kegiatan jual-beli dikawasan ini, menyebabkan jumlah volume sampah yang bertambah hingga mencapai tiga meter kubik, menurut Kepala Bidang Hukum dan Humas PD Kebersihan Kota Bandung, Sampah tersebut bukan berasal dari tempat sampah, namun berasal dari sampah yang berserakan sepanjang area Car Free Day, mulai sampah plastik, pembungkus makanan dan brosur promosi dari berbagai perusahaan.

Hal ini menunjukan bahwa pengunjung Car Free Day masih enggan untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Penyebab utama pengunjung yang enggan membuang sampah dikarenakan mereka malas dan tidak mau untuk mencari tempat sampah yang sulit ditemui.

Tempat sampah yang disediakan terdiri dari tong berukuran 120 liter sebanyak 20 buah dan tempat sampah untuk pejalan kaki yang diletakkan di 30 titik sepanjang jalan, memang tidak berfungsi. Sehingga dari mulai ruas Jalan Ir. H. Djuanda, Ghanesa hingga Gelap Nyawang dan sekitar wilayah Car Free Day menjadi kotor.

Car Free Day mempunyai misi menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi kadar emisi gas polutan udara di Kota Bandung, namun di sisi lain kegiatan Car Free day memberikan dampak lingkungan dalam wujud sampah,


(24)

padahal hingga saat ini kemampuan manajemen sampah yang dimiliki Kota Bandung masih belum efektif.

Semangat besar yang dibawa Car Free day tidak disikapi oleh kesadaran warga Kota Bandung, khususnya pengunjung area Car Free Day di jalan Dago. Banyak warga yang datang ke jalan Dago menggunakan kendaraan pribadi dan kemudian diparkir di jalan atau area sekitar jalan Dago. Hal ini tidak senada dengan apa yang disuarakan Car Free Day, yakni untuk mengistirahatkan kendaraan pribadi yang beralih menggunakan transportasi umum.

Gambar II.7, Tempat Sampah yang tidak cukup menampung sampah (dokumentasi pribadi)

II.8 Target Audiens II.8.1 Demografis

Pengunjung Car Free Day

 Usia : 15-18 tahun

 Gender : Laki - laki dan Perempuan  Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)  Status Sosial : Menengah ke atas

II.8.2 Psikografis

Pengunjung Car Free Day remaja pertengahan 15 – 18 tahun, menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah Masa peralihan di


(25)

antara masa kanak-kanak dan dewasa. Menurut Comeniusl, bahwa belajar itu melalui proses pendirian, ingatan dan khayal. Pikiran dan pertimbangan diakhiri oleh perkembangan kemauan. Remaja pertengahan merupakan remaja yang berkepribadian aktif, pencapaian kemandirian dan identitas yang sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak dan idealis). Dalam kehidupan sosial remaja, mereka lebih tertarik pada lawan jenisnya dan mulai memasuki masa puber, juga banyak beraktifitas diluar rumah.

II.8.3 Geografis


(26)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Kota-kota besar di Indonesia mulai merasakan dampak dari banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang angkanya terus meningkat hebat dari tahun ke tahun. Jumlah kemacetan tak lagi dapat dipungkiri telah menjadi bagian tak terpisahkan lagi dari kehidupan dikota besar.

Pemerintah memiliki rencana yang baik untuk mengurangi polusi kendaraan bermotor di kota Bandung ini. Yaitu dengan diadakannya kegiatan Car Free Day atau Hari Bebas Kendaraan.

Program Car Free Day kota Bandung mulai diberlakukan oleh Dinas Perhubungan Kota bandung pada bulan Mei 2010. Kegiatan ini merupakan program yang dibuat oleh Pemerintah Kota Bandung untuk dapat memberikan ruang hijau terbuka tanpa asap kendaraan bermotor.

Car Free Day atau dalam bahasa Indonesia, Hari Bebas kendaraan Bermotor. Car Free Day Bandung diselenggarakan di Dago, jalan Merdeka dan Buah Batu. Kegiatan Car Free Day Bandung dilakukan rutin setiap minggu, dimana selama empat jam yaitu dari pukul 06.00 sampai 10.00 WIB tidak boleh ada satupun kendaraan bermotor melalui kawasan Car Free Day. Tujuan diadakan Car Free Day pertama untuk pengurangan jumlah polusi udara. Udara merupakan faktor penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Udara yang dulunya segar untuk dihirup manusia dan makhluk hidup lainnya, kini kering dan kotor. Perubahan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran udara, yaitu masuknya zat pencemar (berbentuk gas-gas dan partikel) ke dalam udara. Upaya pengendalian pencemaran udara dilakukan pula melalui program Car Free Day di Kota Bandung karena untuk mengurangi ketergantungan masyarakat penggunaan kendaraan bermotor atau dengan kata lain mengurangi ketergantungan akan alat transportasi.


(27)

Kedua tujuan diadakannya Car Free Day adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup yang salah satunya adalah sampah. Sampah merupakan limbah domestik yang bersifat padat. Pada setiap kegiatan yang dilakukan manusia tentunya akan menghasilkan sisa-sisa pembuangan salah satunya sampah. Salah satu sumber sampah di Kota Bandung adalah dengan lahirnya kegiatan Car Free Day. Tujuan ini belum dapat dicapai. Sebagian pengguna kegiatan Car Free Day masih membuang sampah dimana saja.

Kegiatan Car Free Day di Kota Bandung saat ini belum diatur dalam suatu aturan secara khusus, keberadaanya masih berada dalam ruang lingkup Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan. Pemberlakuan Peraturan Daerah Kota Bandung tersebut dapat membatasi perilaku manusia di Kota Bandung khususnya dalam program Car Free Day di Kota Bandung ini. Selain itu, kegiatan Car Free Day di Kota Bandung dibatasi oleh Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Sampah yang bertujuan untuk menghadapi permasalahan sampah yang ada di Kota Bandung yang memberikan dampak negatif bagi estetika, kebersihan, kenyamanan, dan kesehatan masyarakat Kota Bandung. Kegiatan Car Free Day sebagai sumber sampah yang tergolong ke dalam sumber sampah yang berasal dari kegiatan lainnya. Pengelolaan sampah merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha yang berada di Kota Bandung. Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2011 ini harus dijalankan secara optimal karena tujuanCar Free DayDayyaitu untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup yang salah satunya adalah sampah.

Ada dua dampak dari kegiatan Car Free Day. Pertama dampak negatif yang antara lain tujuan Car Free Day adalah untuk mengurangi polusi tapi masih banyak warga yang berkunjung dan merokok. Lalu penyelenggaraan Car Free Day tanpa perencanaan dan peraturan mengakibatkan sasaran promosi dan berdagang sehingga sampah pun sulit dihindari. Kedua dampak positif yang antara lain program Car Free Day dilihat sebagai upaya positif dalam mewujudkan kota Bandung sebagai kota aktif


(28)

dan sehat, sebagai upaya mensosialisasikan kegiatan peduli lingkungan, dan juga merealisasikan program peduli lingkungan.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil dari latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan Car Free Day tanpa perencanaan dan peraturan mengakibatkan sasaran promosi dan berdagang sehingga sampah pun sulit dihindari

2. Sebagian pengguna kegiatan Car Free Day masih membuang sampah dimana saja.

3. Banyaknya kegiatan jual-beli dikawasan Car Free Day, menyebabkan jumlah volume sampah yang bertambah hingga mencapai tiga meter kubik

4. Penyebab utama pengunjung yang enggan membuang sampah dikarenakan mereka malas dan tidak mau untuk mencari tempat sampah yang sulit ditemui

I.3 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimana memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan di area Car Free Day di kota Bandung

I.4 Batasan Masalah

Kegiatan Car Free Day dilaksanakan di tiga kawasan namun dari ketiga tempat tersebut dipilih kawasan Dago untuk penelitiankarena telah ditetapkan sebagai titik kegiatan Car Free Day dengan tingkat kepadatan yang cukup padat dan kurangnya tingkat ketertiban pada sebagian pengunjung Car Free Day.Dengan objek penilitian yaitu pengunjung pribumi dan bertempat tinggal dikota Bandung.


(29)

1.5 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan dalam kampanye ini yaitu:

- Mengajak para pengguna Car Free Day agar peduli danmau menjaga dan memelihara lingkungan

- Memberi pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat jika tertib dalam melakukan aktifitas di area Car Free Day

- Memberi pemahaman tentang dampak negatif yang dihasilkan jika tidak tertib dalam melakukan aktifitas di area Car Free Day

- Menciptakan efek atau dampak akibat membuang sampah sembarangan yang ditujukan pada target audiens


(30)

BAB III

Strategi Perancangan dan Konsep Visual

III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan yang akan dibuat dalam kampanye sosial Car Free Day ini membutuhkan sebuah pesan yang akan disampaikan dengan beberapa bentuk strategi, sebagai berikut:

III.1.1 Pendekatan Komunikasi

Komunikasi menurut Everett M. Rogers, adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Dalam kampanye ini, pendekatan komunikasi yang digunakan adalah pendekatan komunikasi informatif persuasif dengan mengajak secara tidak langsung kepada para pengunjung Car Free Day. Dengan cara hiperbola yang menunjukan dampak jika tidak tertib dalam melakukan kegiatan, salah satunya membuang sampah. Informasi yang disampaikan yaitu jangan membuang sampah sembarangan. Banyaknya kegiatan di area ini membuat area ini tidak senyaman awal dilakasanakannya, para pengunjung dan pengguna Car Free Day ini diharapkan agar tertib dalam beraktifitas agar terciptanya kenyamanan. Komunitas remaja dengan dominasi usia 15 hingga 18 tahun merupakan masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa, masa remaja merupakan masa awal puber dan tertarik kepada lawan jenis ataupun mengidolakan sesama jenis yang keadaan fisiknya jauh lebih menarik. Untuk itu dibutuhkan pendekatan yang sesuai dengan kepribadian target audiens, Mereka cenderung merasa apa yang dilakukannya selalu benar, namun jika dampaknya sangat merugikan bagi dirinya, mereka akan berfikir kembali untuk melakukannya. Untuk itu perlu adanya pendekatan komunikasi secara verbal dan visual sesuai target audiens.


(31)

Bentuk penyampaian komunikasi yang baik idealnya yaitu komunikasi yang mudah dipahami target sasaran. Berikut merupakan strategi komunikasi yang digunakan:

a. Pesan Utama Komunikasi

Pesan yang ingin disampaikan yaitu, “Dampak negatif akibat tidak tertibnya beraktifitas di Car Free Day”. Car Free Day merupakan program yang dirancang khusus untuk pemerintah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan yang salah satunya adalah kebersihan sampah. Untuk itu perlu himbauan tentang ketertiban dalam beraktifitas di area Car Free Day ini, salah satunya membuang sampah pada tempatnya.

b. Materi Pesan

Pesan yang ingin disampaikan dalam kampanye ini yaitu:

- Pentingnya menumbuhkan disiplin dan kerjasama di

masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar

- Dampak negatif yang timbul akibat membuang sampah

sembarangan

- Perawatan dan pemeliharaan daerah kawasan olah raga Car

Free Day merupakan tanggung jawab bersama

- Tidak membuang sampah sembarangan

III.1.1.1 Pendekatan Visual

Dalam proses perancangan kampanye pemeliharaan lingkungan di area Car Free Day ini digunakan pendekatan visual dengan teknik fotografi. Dengan menggunakan objek atau model remaja wanita berusia 16 tahun. Isi pesan yang


(32)

disampaikan lebih kepada menunjukan dampak negatif akibat dari tidak tertibnya beraktifitas di area Car Free Day. Pendekatan ini dipakai agar orang yang melihat dapat langsung mengerti bahaya dari dampak negatif yang dihasilkan, jika tidak tertib dan tidak menjaga lingkungan area Car Free Day ini.

Penyajian visual dengan konsep yang menampilkan gambar berupa kondisi secara nyata yang terjadi di lingkungan masyarakat pada saat ini. Alasan dari perancangan tersebut yaitu disesuaikan dengan target sasaran dari kampanye ini, yaitu para pengunjung Car Free Day selaku target sasaran kampanye yang membutuhkan informasi dan solusi tentang kondisi saat ini. Hal tersebut terbukti bahwa sampai dengan saat ini masih banyak warga masyarakat yang belum peduli dengan kebersihan lingkungan sekitar kawasan Car Free Day. III.1.1.2 Pendekatan Verbal

Dalam menyampaikan pesan dalam kampanye pemeliharaan lingkungan di area Car Free Day ini, bahasa yang digunakan yaitu bahasa Indonesia yang tidak formal, informatif, padat, namun pesan yang disampaikan mudah untuk dimengerti. Karena para pengunjung Car Free Day ini terdiri dari masyarakat dari berbagai kalangan, namun didominasi oleh remaja usia 15-18 tahun, sehingga pemilihan bahasa Indonesia yang informatif ini diharapkan dapat lebih efektif dan dapat mudah dimengerti oleh target sasaran kampanye. Dengan tagline “tertib diutamakan, olahraga jadi menyenangkan”.


(33)

III.1.2 Strategi Kreatif

Dalam kampanye pemeliharaan lingkungan di area Car Free Day ini, strategi kreatif yang akan digunakan yaitu dengan menampilkan visual berupa fotografi yang menggambarkan akibat dari tidak tertibnya pengunjung di area Car Free Day dengan cara membuang sampah sembarangan, yang menyembabkan sampah yang berserakan menumpuk, sehingga saat berolahraga merasa dirinya berlari diatas tumpukan sampah dengan mimic muka yang terlihat jijik. Berikut contoh media kampanye

Gambar III.1, media kampanye (dokumentasi pribadi)

III.1.2.1 Tahapan Kampanye

Dalam perencanaan penyampaian pesan kampanye ini memiliki tiga tahapan yang disusun sebagai berikut :


(34)

Tahap dimana media berfungsi sebagai reminder dari kampanye yang telah berjalan sebelumnya. Bisa berupa sebuah ajakan maupun informasi kembali.  Tahap Persuasive (mengajak)

Mengajak masyarakat untuk melakukan suatu tindakan dalam menjaga dan memelihara lingkungan area Car Free Day, dengan tertib seperti membuang sampah pada tempatnya.

 Tahap Awareness (kesadaran)

Pada tahapan ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat tentang dampak negatif dari tidak tertibnya melakukan kegiatan di area Car Free Day ini.

III.1.3 Strategi Media

Media kampanye merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan kepada target audiens. Dalam kampanye ini pesan yang disampaikan kepada masyarakat pengunjung Car Free Day menggunakan dua jenis media yaitu diantaranya above the line dan below the line.

- Media Above The Line

Yaitu media penyampaian pesan yang mempunyai jangkauan luas dan memiliki jaringan.

a. Media Utama Poster

Menurut Esniklopedia Encarta dalam Adi Kusrianto (2007:338) poster merupakan iklan ataupun pengumuman yang diproduksi secara masal. Poster pada umumnya dibuat dengan ukuran besar untuk dipasang pada suatu permukaan. Sebuah poster biasanya


(35)

berisi gambar ilustrsi dengan warna-warna indah dan beberapa teks. Sebuah poster biasanya berguna secara komersial untuk mengiklankan suatu produk. Poster kampanye merupakan suatu jenis poster yang tidak bersifat komersial, atau tidak diperdagangkan. Poster juga dapat ditempel pada tempat-tempat yang banyak dilalui orang, sehingga penyebaran bersifat luas.

b. Media Pendukung Baliho

Selain billboard di Indonesia juga dikenal baliho. Perbedaanya terletak pada permanen atau tidaknya tempat billboard itu sendiri. Jika tempatnya (konstruksinya) sementara atau semi permanen maka billboard tersebut disebut baliho. Baliho bahanya bisa berupa kayu, logam, kain, fiberglas dan sebagainya, konten dari baliho merupakan informasi jangka pendek mengenai acara (event) tertentu atau kegiatan yang bersifat insidentil.

Banner Manekin

Dengan makin berkembangnya teknologi cetak format besar, berkembang pula produk poster yang ukurannya lebih besar. Munculah format-format poster yang disebut banner yang ukurannya dua hingga empat kali lipat poster atau bahkan lebih besar lagi. Banner ini tak ditempel didinding melainkan dipasang pada dudukan sehingga mudah dipindah-pindah. Juga berukuran dan berbentuk sesuai dengan tubuh asli atau seluruh tubuh, sehingga menyerupai manekin atau patung seluruh tubuh.

- Media Above The Line

Yaitu media penyampaian pesan yang lebih khusus. Karena pesan yang ditujukan langsung kepada sasaran.


(36)

Sticker

Merupakan bahan promosi yang bersifat fleksibel. Bisa ditempel dimedia apapun. Jika sticker ini ditempelkan dibagian rumah maupun dikendaraan maka secara tidak langsung memberitahukan informasi mengenai pentingnya kebersihan lingkungan.

Tshirt

Tshirt merupakan media kampanye yang akan dibagikan dan digunakan oleh peserta kampanye pada acara kegiatan kampanye.

Gantungan Kunci

Gantungan kunci merupakan aksesoris yang dapat digantung pada tas, atau sebagai gantungan kunci rumah dan sebagainya juga dapat dibawa kemana saja, sehingga informasi yang disampaikan dalam kampanye ini bisa dilihat dimana saja dan kapan saja. Gantungan kunci ini juga sebagai penghargaan kepada masyarakat yang sudah membuang sampah pada tempatnya.

Botol Minum

Botol minum yang sering dibawa saat berolah raga, dan sangat dibutuhkan untuk perbekalan air pada saat berolah raga.  Goodie Bag

Goodie bag biasa dibagikan sebagai tas souvenir, goodie bag ini dibagikan agar masyarakat menyadari jika tidak ada tong


(37)

sampah lebih baik sampah dibawa pulang lalu dibuang kepada tempatnya.

III.1.4 Strategi Distribusi

Setelah perancangan kampanye selesai, maka selanjutnya hal yang akan dilakukan yaitu pendistribusian iklan kampanye. Berkaitan dengan tema dari kampanye itu pemeliharaan lingkungan di area Car Free Day, dengan media utama berupa poster. Pendistribusian poster itu akan disebarkan dibeberapa tempat yang tidak jauh dengan target. Diantaranya ditempat-tempat kegiatan berlangsung, seperti pedagang kaki lima, pentas seni, pagelaran music, dan juga tempat remaja berkumpul. Untuk media pendukung seperti baliho akan ditempatkan dipusat-pusat kegiatan target. Misalnya ditempat pintu masuk dan pintu keluar. Untuk media pendukung seperti sticker akan diberikan melalui sosialisasi kepada target.

Bulan

Media Agust Sept Okt Nov Des Poster Utama

Baliho Poster Tong Sampah

Banner Manekin Stiker T-shirt Gantungan kunci

Goodie Bag Botol Minum


(38)

III.2 Konsep Visual

Konsep Visual yang dipergunakan dalam perancangan kampanye kegiatan Car Free Day Bandung yaitu terdiri dari beberapa penjelasan konsep mengenai ; format desain, tata letak, huruf, ilustrasi, dan warna.

III.2.1 Format Desain

Format untuk media utama yaitu poster, digunakan ukuran A2 dengan format potrait. Sedangkan untuk media pendukung yaitu baliho, berukuran 1,8m x 2,5m. Format ini diaplikasikan pada baliho dan disimpan ditempat banyak anak remaja berkumpul.

III.2.2 Tata Letak (Layout)

Tata letak yang digunakan pada setiap media promosi yaitu landscape dan potrait. Untuk penempatan logo dari kampanye selalu berada di sebelah kiri bawah dan kanan atas, untuk logo lainnya ditempatkan pada kanan bawah, untuk media lainnya disesuaikan dengan kebutuhan

headline Tagline


(39)

III.2.3 Tipografi

Jenis huruf yang digunakan untuk visual logo menggunakan Century Ghotic. Sans-serif yang bentuknya “geometris”, huruf ini baik digunakan karena tingkat keterbacaannya mudah.

Gambar III.2, Logo Kampanye Century Ghotic

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890.,?/:;’”&()_+

Jenis huruf yang digunakan pada setiap desain huruf untuk Headline logo dan visual menggunakan Arial yang mempunyai keterbacaan jelas dan padat.


(40)

Arial

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890.,?/:;’”&()_

II.2.4 Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan yaitu penggabungan 2 buah foto, yaitu foto seseorang yang sedang berlari di area Car Free Day dengan foto sampah yang berserakan. Ilustrasi digunakan untuk memperjelas dan mempertegas dari pesan yang ingin disampaikan dalam kampanye. Dengan pesan jika tidak tertib, berolah raga diarea ini seperti berolah raga diatas tumpukan sampah.

+

=

III.2.5 Warna

Warna memiliki daya tarik yang kuat dan menciptakan makna tersendiri, warna dapat dipengaruhi gaya, trend, dan pengalaman estetis. Warna juga dapat membangkitkan rasa takjub, bosan, ataupun semangat pada objek.

Warna warna yang dipakai dalam perancangan kampanye Car Free Day ini dominan warna cerah yang mengikuti warna dari setiap karakter. Dominasi warna cerah ataupun segar untuk mewakili informasi segarnya cuaca dikotori oleh sampah yang berserakan.


(41)

Gambar III.5, warna

Warna tosca atau warna hijau kebiruan, digunakan karena warna hijau mempunyai arti kesehatan dan kesegaran, sedangkan biru mempunyai arti ketenangan sehingga dapat disimpulkan dengan warna hijau kebiruan ini suasana segar yang tenang dan sehat masih bisa dirasakan di area Car Free Day ini.

Warna putih mencerminkan nilai bersih, juga menambah kontras diantara tumpukan sampah yang beraneka ragam warnanya sehingga dapat menjadi point of view. Disaat warna-warna sampah yang sangat banyak yang mencerminkan kotor dan semrawut, dengan adanya warna putih yang mempunyai arti bersih, artinya masih ada kebersihan ditengah tumpukan sampah yang kotor.

Warna Hijau pada logo, mempunyai arti segar. seseorang yang ingin berolahraga akan lebih semangat jika mendapatkan suasana yang segar. Karena Car Free Day merupakan hari tanpa kendaraan dan polusi udara, dimana udara segar lebih dapat dihirup saat berolahraga

III.2.6 Identitas Kampanye

Kampanye pemeliharaan lingkungan di Car Free Day ini mempunyai identitas kampanye berupa logo. Bentuk logo yang digunakan dalam kampanye ini merupakan sebuah penyederhanaan dari sebuah sepedah, dengan ban berupa visual daun berwarna hijau, yang sedang dikendarai. Warna hijau dipilih dari tujuan kampanye yaitu Car Free Day yang kembali kepada fungsinya dan kembali bersih dan sehat.


(42)


(43)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1. Media Utama

Media utama dalam perancangan tugas akhir ini yaitu postermenampilkan visual berupa fotografi yang menggambarkan akibat dari tidak tertibnya pengunjung di area Car Free Day dengan cara membuang sampah sembarangan, yang menyembabkan sampah yang berserakan menumpuk, sehingga orang yang niat berolahragapun merasa dirinya membawa-bawa sampah saat ia jogging di area Car Free Day ini. Media ini berukuran A2, dicetak dengan menggunakan mesin cetak offset dengan media kertas berbahan Albatros.

IV.1.1. Teknis Produksi Media

Teknis pengerjaan media utama poster ini menggunakan penggambaransketsa secara digital yaitu teknik fotografi, dengan menggunakan alat bantu yang mendukung untuk pembuatannya. Sketsa dikerjakan pada software Adobe Photoshop Cs 3. Penggabungan tiga gambar berbeda, yaitu background, objek manusia yang sedang berolah raga dan tumpukan sampah.


(44)

IV.2 Media Pendukung

4.2.1 Gimmick

Gimik merupakan suatu ide yang dilakukan agar audiens semakin tertarik, juga merupakan hadiah atau penghargaan bagi masyarakat yang sudah membuang sampah pada tempatnya.

a. Gantungan Kunci

Pemilihan gantungan kunci yaitu sebagai aksesoris yang simpel mudah dipakai sesuai keinginan target dan dapat digantung dimana saja, seperti digantung pada tas, atau sebagai gantungan kunci. Media ini cukup informatif karna dapat dibawa kemana-mana sehingga informasi bisa tersebar dengan luas.

4.2 Pin atau Gantungan Kunci

b. Botol Minuman

Pemilihan media botol minuman dibuat karena target audiens pada pembuatan media ini adalah remaja yang aktif dan suka berolah raga.


(45)

c. Tshirt

Pemilihan media tshirt dibuat karena target audiens pada pembuatan media ini adalah remaja. Karena Tshirt sangat simple dan nyaman digunakan untuk berbagai aktifitas terutama olahraga.

Gambar 4.4 Tshirt d. Sticker

Sticker merupakan media informasi yang sangat efektif, penyebarannya sangat mudah, dan bisa ditempel diberbagai media dan dapat dibawa kemanapun, sehingga informasi lebih cepat mudah tersampaikan.


(46)

e. Goodie Bag

Goodie bag sebagai gimmick yang diberikan kepada masyarakat agar mereka mau membuang sampah pada tempatnya, sehingga bila tidak ada tempat sampah disekitarnya, mereka mau membawanya pulang atau paling tidak sampai menemui tempat sampah.

Gambar 4.6 Goodie Bag

IV.3. Media Informasi

Agar dapat diketahui oleh target audience maka diperlukanya suatu media promosi yang tepat. Media tersebut antara lain.

a. Poster

Poster merupakan media lini atas yang juga termasuk media luar ruang. Poster dapat ditempatkan atau dipasang di tempat-tempat umum. Dengan demikiam, informasi dapat cepat tersampaikan kepada target audiens. Poster pada media promosi ini akan ditempatkan di muka tempat sampah.


(47)

Gambar 4.7Poster Tempat Sampah

b. Baliho

Balihoadalah media yang dapat memberikan informasi persuasif yang cukup panjang. Media ini mampu menarik perhatian target audiensjika ditempatkan pada tempat yang sesuai.


(48)

Banner Manekin

Banner yang menyerupai manekin atau patung seluruh tubuh, sebagai informasi tempat beradanya tempat sampah


(1)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1. Media Utama

Media utama dalam perancangan tugas akhir ini yaitu postermenampilkan visual berupa fotografi yang menggambarkan akibat dari tidak tertibnya pengunjung di area Car Free Day dengan cara membuang sampah sembarangan, yang menyembabkan sampah yang berserakan menumpuk, sehingga orang yang niat berolahragapun merasa dirinya membawa-bawa sampah saat ia jogging di area Car Free Day ini. Media ini berukuran A2, dicetak dengan menggunakan mesin cetak offset dengan media kertas berbahan Albatros.

IV.1.1. Teknis Produksi Media

Teknis pengerjaan media utama poster ini menggunakan penggambaransketsa secara digital yaitu teknik fotografi, dengan menggunakan alat bantu yang mendukung untuk pembuatannya. Sketsa dikerjakan pada software Adobe Photoshop Cs 3. Penggabungan tiga gambar berbeda, yaitu background, objek manusia yang sedang berolah raga dan tumpukan sampah.


(2)

IV.2 Media Pendukung

4.2.1 Gimmick

Gimik merupakan suatu ide yang dilakukan agar audiens semakin tertarik, juga merupakan hadiah atau penghargaan bagi masyarakat yang sudah membuang sampah pada tempatnya.

a. Gantungan Kunci

Pemilihan gantungan kunci yaitu sebagai aksesoris yang simpel mudah dipakai sesuai keinginan target dan dapat digantung dimana saja, seperti digantung pada tas, atau sebagai gantungan kunci. Media ini cukup informatif karna dapat dibawa kemana-mana sehingga informasi bisa tersebar dengan luas.

4.2 Pin atau Gantungan Kunci

b. Botol Minuman

Pemilihan media botol minuman dibuat karena target audiens pada pembuatan media ini adalah remaja yang aktif dan suka berolah raga.


(3)

c. Tshirt

Pemilihan media tshirt dibuat karena target audiens pada pembuatan media ini adalah remaja. Karena Tshirt sangat simple dan nyaman digunakan untuk berbagai aktifitas terutama olahraga.

Gambar 4.4 Tshirt

d. Sticker

Sticker merupakan media informasi yang sangat efektif, penyebarannya sangat mudah, dan bisa ditempel diberbagai media dan dapat dibawa kemanapun, sehingga informasi lebih cepat mudah tersampaikan.


(4)

e. Goodie Bag

Goodie bag sebagai gimmick yang diberikan kepada masyarakat agar mereka mau membuang sampah pada tempatnya, sehingga bila tidak ada tempat sampah disekitarnya, mereka mau membawanya pulang atau paling tidak sampai menemui tempat sampah.

Gambar 4.6 Goodie Bag

IV.3. Media Informasi

Agar dapat diketahui oleh target audience maka diperlukanya suatu media promosi yang tepat. Media tersebut antara lain.

a. Poster

Poster merupakan media lini atas yang juga termasuk media luar ruang. Poster dapat ditempatkan atau dipasang di tempat-tempat umum. Dengan demikiam, informasi dapat cepat tersampaikan kepada target audiens. Poster pada media promosi ini akan ditempatkan di muka tempat sampah.


(5)

Gambar 4.7Poster Tempat Sampah

b. Baliho

Balihoadalah media yang dapat memberikan informasi persuasif yang cukup panjang. Media ini mampu menarik perhatian target audiensjika ditempatkan pada tempat yang sesuai.


(6)

Banner Manekin

Banner yang menyerupai manekin atau patung seluruh tubuh, sebagai informasi tempat beradanya tempat sampah