BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan bahwa : 1.
Dari hasil pengujian hipotesis di atas bahwa hasilnya diperoleh sebagai berikut :
BO = 106,48 + 1.38 PAD + ε Nilai a = 106,48. Artinya jika PAD sama dengan 0, maka nilai
belanja operasi adalah sebesar 106,48 atau Rp. 106.480.000,-.yang sumbernya tidak hanya dari PAD namun ada juga dari pendapatan transfer
dan lain-lain pendapatan yang sah. Nilai b = 1,38. Artinya setiap perubahan yang terjadi pada nilai variabel
PAD sebesar 1 juta rupiah akan diikuti dengan perubahan pada nilai belanja operasi sebesar 1,38 atau Rp. 1.380.000,-.
Dari nilai r = 0,95 yang telah diperoleh. maka nilai koefisien determinasi = r
2
x 100 = 0,95
2
x 100 = 89,38. Berdasarkan perhitungan tersebut dapat menunjukkan bahwa perubahan variabel PAD mempunyai
pengaruh yang kuat pada variabel belanja operasi yaitu 89,38, sedangkan pengaruh faktor lain terhadap perubahan besarnya belanja operasi seperti
pendapatan transfer, lain-laian pendapatan yang sah, produktifitas tenaga kerja,tingkat efisiensi dan lainnya sebesar 10,62.
Berdasarkan hasil nilai t hitung di atas bahwa nilai t hitung adalah 5,80 dan akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada df = 6-2 =4 dengan
probalilitas 5 adalah 2,132, maka hasil perbadingan adalah t
hitung
53
t
tabel
5,80 2,132 atau Hipotesis diterima artinya PAD berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan belanja operasi di Pemkot
Medan.
5.2. Saran
Berdasarkan uraian dan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran-saran adalah untuk
1. Untuk meningkatkan pendapatan daerah PAD khususnya, pemerintah
kota Medan
sebaiknya melaksanakan
pembaharuan dan
penyempurnaan beberapa peraturan daerah yang mengatur pendapatan daerah khususnya PAD yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
masyarakat, mengingat pendapatan daerah merupakan sumber pendapatan yang dapat diandalkan, serta peningkatan usaha
pemungutan secara insentif aktif. 2.
Untuk peneliti selanjutnya diharapkan jumlah populasi dan sampel lebih diperluas pada tingkat propinsi dan nasional sehingga hasilnya lebih
baik dan juga menambah variabel lain seperti penerimaan daerah lain ynag dapat mempengaruhi belanja operasi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Sukriy dan Halim, Abdul. 2003. “Pengaruh Dana Alokasi Umum
DAU dan Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap Belanja Pemerintah Daerah Studi Kasus KabupatenKota di Jawa dan
Bali”.Simposium Nasional Akuntansi VI, Yogyakarta. Aditya, Didit. 2008. Pengaruh Pendapatan Daerah Terhadap Belanja Operasi
Studi Kasus pada Pemerintah Kota Cimahi, Skripsi, Bandung : Universitas Widyatama.
Arif, Bachtiar, 2002. The National Commitee On Govermental Accounting, Jakarta : Salemba Empat.
Bastian, Indra. 2007. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat. Darise, Nurlan. 2008. Pengelolaan Keuangan Pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah SKPD. Jakarta : Indeks. ___________. 2006. Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta: Indeks.
Dewi. Elita, 2002, Identifikasi Sumber Pendapatan Asli Daerah Dalam Rangka
Pelaksanaan Otonomi Daerah, Jurnal, Medan : Universitas Sumatera Utara.
Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan,
Laporan APBD,
28 Desember
2009-2011, www.djpk.depkeu.go.id
Fakultas ekonomi. 2007. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: UNIMED. Gujarati, Damodar dan Sumarno Zain. 1978, Ekonometrika Dasar, Jakarta :
Erlangga. Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Sektor Publik : Akuntansi Keuangan Daerah.
Edisi 3.Jakarta: Salemba Empat. Isdijoso, Brahmantio, 2002. Analisis Kebijakan Fidkal Pada Era Otonomi Daerah
Studi Kasus : Sektor Pendidikan di kota Surakarata, Kajian Ekonomi dan Keuangan Vol 6 No.1.
Kurniawan, Panca dan Agus Purwanto. 2004. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di Indonesia. Malang : Bayumedia.
55