Analisis Data METODE PENELITIAN

Ninit Novitasari, 2015 Kontribusi motivasi terhadap kemampuan metakognitif mahasiswa Departemen Pendidikan Geografi FPIPS UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu umum.” Dalam penelitian ini, data terkait dengan motivasi dan kemampuan metakognitif mahasiswa akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang kemudian akan dipaparkan dalam bentuk kata-kata secara terperinci. Tujuan dari pembuatan tabel distribusi frekuensi itu sendiri adalah agar data hasil penelitian yang cukup banyak disajikan dengan tampilan yang lebih komunikatif dan karakteristik kemampuan metakognitif dan motivasi mahasiswa secara umum dapat langsung diketahui melalui tebel tersebut. Adapun langkah-langkah dalam membuat tabel distribusi frekuensi menurut Sugiyono 2011, hlm. 36-38, yaitu: 1. Lakukan skoring untuk setiap jawaban yang diberikan oleh responden pada setiap item. 2. Masukkan data hasil penelitian ke dalam tabel. 3. Jumlahkan data tersebut untuk mengetahui total skor dari setiap responden. 4. Agar lebih mudah dalam penghitungan, susunlah data dari skor terendah ke skor tertinggi. 5. Setelah skor terendah dan tertinggi diketahui, hitunglah rentang data dengan cara skor tertinggi dikurangi dengan skor terendah ditambah 1. 6. Menentukan jumlah kelas interval atau kategori yang diinginkan. Dalam penelitian ini, peneliti membuat tiga kelas interval atau tiga kategori yaitu rendah, sedang, tinggi. 7. Menghitung panjang kelas, yaitu dengan membagi rentang data dengan jumlah kelas interval atau kategori yang diinginkan. 8. Menyusun interval kelas yang dimulai dengan skor terkecil. 9. Hitunglah data yang termasuk ke dalam kategori rendah, sedang, dan tinggi sesuai dengn kelas interval untuk mengetahui frekuensi setiap kelasnya. 10. Jika sudah diketahui frekuensi setiap kelasnya kemudian ubah ke dalam presentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Ninit Novitasari, 2015 Kontribusi motivasi terhadap kemampuan metakognitif mahasiswa Departemen Pendidikan Geografi FPIPS UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mencari besarnya kontribusi motivasi terhadap kemampuan metakognitif. Menurut Sugiyono 2011, hlm. 261 “regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen de ngan satu variabel dependen”. Dalam menganalisis besarnya kontribusi motivasi terhadap kemampuan metakognitif mahasiswa dilakukan penghitungan dengan menggunakan persamaan umum regresi linier sederhana yaitu sebagai berikut: Keterangan: Y : Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a : Harga Y ketika harga X = 0 harga konstan. b : Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila + arah garis naik, dan bila - maka arah garis turun. X : Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Sumber: Sugiyono 2011, hlm. 261 Untuk menghitung harga a dan b dapat menggunakan rumus berikut: ∑ ∑ ∑ ∑ Ninit Novitasari, 2015 Kontribusi motivasi terhadap kemampuan metakognitif mahasiswa Departemen Pendidikan Geografi FPIPS UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Sugiyono 2011, hlm. 262 Untuk menghitung korelasi antarvariabel dapat dihitung dengan menggunakan rumus: ∑ ∑ ∑ √ Keterangan: r : Korelasi anatara variabel X dengan Y X : Variabel bebas Y : Variabel terikat Sumber: Sugiyono 2011, hlm. 274 Hubungan antarvariabel dinyatakan dengan koefisien korelasi. Hubungan antarvariabel dinyatakan sempurna apabila mempunyai koefisien korelasi 1 atau - 1. Dan apabila tidak terdapat hubungan maka koefisien korelasi menunjukan angka 0. Penafsiran terhadap koefisien korelasi dapat diketahui besar kecilnya melalui pedoman interprestasi hubungan anatarvariabel. Adapun pedoman untuk memeberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi yaitu terdapat pada tabel 3.4 berikut ini: Tabel 3.4 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi No. Intervasl Koefisien Tingkat Hubungan 1 0,00 - 0,199 Sangat rendah 2 0,20 - 0,399 Rendah 3 0,40 - 0,599 Sedang 4 0,60 - 0,799 Kuat 5 0,80 - 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono 2011: 231 Ninit Novitasari, 2015 Kontribusi motivasi terhadap kemampuan metakognitif mahasiswa Departemen Pendidikan Geografi FPIPS UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Setelah mengetahui hubungan antarvariabel, besarnya kontribusi motivasi X terhadap kemampuan metakognitif mahasiswa Y dapat diketahui melalui penghitungan koefisien determinasi. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan koefisien determinasi yaitu: Keterangan: Kp : Nilai Koefisien determinasi r : Nilai koefisien korelasi Sumber: Riduwan 2010, hlm. 139 Ninit Novitasari, 2015 Kontribusi motivasi terhadap kemampuan metakognitif mahasiswa Departemen Pendidikan Geografi FPIPS UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat mengambil beberapa simpulan sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan dalam rumusan masalah, yaitu sebagai berikut: 1. Motivasi terdiri sub variabel komponen nilai value component, komponen harapan expectancy component, dan komponen afektif affective component. Motivasi mahasiswa Departemen Pendidikan Geografi FPIPS UPI termasuk dalam kategori tinggi. Artinya, mahasiswa menyadari pentingnya nilai atau kegunaan tugas belajar, memiliki kemampuan atau keterampilan untuk mengerjakan tugas, dan memiliki kontrol perasaan tentang diri atau reaksi emosional dalam melaksanakan tugas belajar yang baik. Motivasi mahasiswa sebagian besar muncul untuk alasan komponen harapan expentancy component. Artinya, mahasiswa memiliki keyakinan atau kepercayaan akan kemampuan dirinya dalam melakukan tugas belajar, penilaian tentang efikasi diri, dan kontrol keyakinan untuk sukses dalam tugas belajar. 2. Sub variabel kemampuan metakognitif terdiri dari pengetahuan metakognitif metacognitive knowledge dan regulasi metakognitif metacognitive regulation. Kemampuan metakognitif mahasiswa Departemen Pendidikan Geografi FPIPS UPI secara umum termasuk ke dalam kategori sedang. Sub variabel pengetahuan metakognitif metacognitive knowledge memiliki skor rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan regulasi metakognitif metacognitive regulation. Artinya, mahasiswa cenderung mengetahui tetanng kognisinya secara umum, seperti memahami kelebihan dan kekurangan yang dia miliki dalam hal belajar, mampu menentuka tujuan belajar, mampu menentukan langkah-langkah belajar secara mandiri, Ninit Novitasari, 2015 Kontribusi motivasi terhadap kemampuan metakognitif mahasiswa Departemen Pendidikan Geografi FPIPS UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengetahui waktu yang tepat bagi dirinya untuk belajar, dan mampu menghadapi situasi-situasi yang tidak menentu dalam belajar. 3. Hasil analisis menunjukkan motivasi memiliki hubungan yang signifikan dengan kemampuan metakognitif mahasiswa. Besarnya kontribusi motivasi terhadap kemampuan metakognitif mahasiswa yaitu 12,1. Artinya, terdapat faktor atau variabel selain motivasi di luar variabel dalam penelitian ini yang mempengaruhi kemampuan metakognitif mahasiswa dengan kontribusi yang lebih besar. Hal tersebut disebabkan motivasi hanya sebagai penggerak atau pendorong aktivitas belajar. Motivasi mahasiswa yang tinggi belum mampu menggerakkan mahasiswa untuk melakukan kegiatan metakognitif baik dalam hal pengetahuan metakognitif metacognitive knowledge maupun regulasi metakognitif metacognitive regulation secara maksimal. Terbukti dari hasil penelitian skor rata-rata pengetahuan metakognitif metacognitive knowledge dan regulasi metakognitif metacognitive regulation yang menunjukkan mahasiswa masih jarang melakukan kegiatan metakognitif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis menyampaikan beberapa saran sebagai masukkan yang diharapkan bermanfaat. Adapun saran yang ingin penulis sampaikan antara lain sebagai berikut: 1. Kemampuan metakognitif merupakan faktor penting yang menentukan kesuksesan akademik peserta didik. Kemampuan metakognitif terdiri dari pengetahuan metakognitif metacognitive knowledge dan regulasi metakognitif metacognitive regulation. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan metakognitif metacognitive knowledge mahasiswa Departemen Pendidikan Geografi FPIPS UPI memiliki skor rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan regulasi metakognitif metacognitive regulation. Untuk itu diharapkan Departemen Pendidikan Geografi FPIPS UPI mampu