2. Teknik Analisis Data
Arikunto 2010, hlm.278 menyatakan bahwa “Analisis data
dilakukan setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, dan perlu segera digarap oleh staf peneliti, khususnya yang bertugas mengolah
data”. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan cara kualitatif dan kuantitatif. Berikut penjelasan analisis setiap data terkumpul:
a. Analisis Data Observasi
Data hasil observasi dilakukan teknis analisis data interaktif, termasuk ke dalam teknis analisis kualitatif. Kunandar 2010,
hlm.102, mengemukakan bahwa analisis interaktif terdiri dalam 3
komponen kegiatan yang saling terkait satu sama lain: reduksi data, beberan display data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data
merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, dan mengubah bentuk data mentah yang ada pada lembar observasi
catatan lapangan. Data dari lembar observasi kemudian disimpulkan guna oleh
mendapatkan hasil refleksi dari siklus yang telah dijalankan untuk menjalankan ke siklus selanjutnya, dengan perubahan atau tanpa
perubahan.
b. Analisis Data Tes
Data Hasil belajar siswa berupa hasil tes posttest. Langkah
– langkah menganalisa data kuantitatif hasil post-test ranah kognitif, yaitu sebagai berikut :
1 Pemberian skor terhadap jawaban dari siswa. Tiap-tiap soal dari
siswa diberikan skor sesuai dengan ketepatan menjawab soal. 2
Penilaian terhadap siswa, yaitu setelah penskoran tiap butir jawaban langkah selanjutnya adalah menjumlahkan skor masing-
masing siswa. 3
Pengelompokkan nilai tes dengan rentang nilai tertentu, setelah melakukan penilaian terhadap tes kepada siswa.
Sedangkan rahan psikomotorik berupa penilaian gambar Project Work
, peneliti menggunakan instrumen penilaian yang digunakan oleh SMKN 1 Sumedang, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Gambar
NO ASPEK PENILAIAN SKOR
MAKS KATEGORI
PENILAIAN Penampilan diri
tertib Mandiri
notasi simbol-simbol
dimensi Kesesuaian bentuk
benar ketepatan ukuran
Benar Teratur
Proporsional 80
90 100
100 75
10 jumlah skor maksimal
syarat skor minimal lulus 1. Sikap Kerja
2. Kelengkapan Gambar
3. Ketepatan Gamba kontruksi
4.Layout 5. Hasil Akhir
6. Waktu penyeleaian 15
20 25
15 15
Sumber: Dokumen Guru Mata Diklat Menggambar dengan Perangkat Lunak
Berikut merupakan pengelompokan nilai tes baik ranah kognitif maupun psikomotorik:
Tabel 3.3 Kategori Kelulusan Jurusan TBG SMKN 1 Sumedang
Inteval Skor
Hasil Konvensi Predikat
Kriteria 96-100
4,00 A
Sangat Baik
91-95 3,67
A- 86-90
3,33 B+
Baik 81-85
3,00 B
75-80 2,67
B- 70-74
2,33 C+
Cukup 65-69
2,33 C
60-64 2,00
C- 55-59
1,67 D+
Kurang ≤54
1,00 D
Sumber: Wakasek Kurikulum SMKN 1 Sumedang, 2014
Data nilai tes individu setiap siswa dikelompokkan berdasarkan pencapaian standar kelulusan nilai kriteria ketuntasan minimal
selanjutnya disebut KKM. KKM Mata Pelajaran Menggambar dengan Perangkat Lunak di SMKN 1 Sumedang adalah 2,67 B- atau skor 75.
Setelah didapatkan data nilai kognitif dan psikomotorik, selanjutnya dilakukan langkah berikut :
1 Menghitung Nilai Rata-rata Mean
Mean diperoleh dari menjumlahkan seluruh nilai dan membagikan dengan jumlah atau banyaknya data. Mean digunakan untuk melihat
nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam satu kelas, dengan rumus sebagai berikut:
Riduwan 2011, hlm.66
2 Modus
Modus adalah suatu nilai atau suatu golongan gejala yang paling banyak terjadi atau paling besar frekuensinya.
S, Suprian A 2007, hlm.16
3 Median
Riduwan 2011, hlm.119
4 Simpangan Baku
Simpangan baku ialah suatu nilai yang menunjukan tingkat derajat variasi kelompok data atau ukuran standar penyimpangan
dari meannya. Rumus simpangan baku yaitu:
S, Suprian A 2007, hlm.24
5 Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi adalah penyusunan suatu data mulai dari terkecil sampai terbesar yang membagi banyaknya data kedalam
beberapa kelas. Kegunaan data yang masuk dalam distribusi frekuensi adalah untuk memudahkan data dalam penyajian.
Riduwan 2011, hlm.66
Untuk menghitung peningkatan hasil belajar siswa, dihitung persentase ketuntasan belajar pada setiap siklus dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Meta Maysita,2015 PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN
MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini dibahas mengenai simpulan dan saran yang menyajikan jawaban dari rumusan masalah pada BAB I, sebagai penafsiran dan pemaknaan
peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.
A. SIMPULAN
Berdasarkan data hasil tindakan kelas di Jurusan Teknik Gambar Bangunan Kelas TGB1 SMKN 1 Sumedang, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut: 1.
Penerapan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif membuat aktivitas siswa menjadi lebih aktif dan kondusif dalam proses
pembelajaran. Aktivitas siswa pada proses pembelajaran menunjukan partisipasi siswa yang cukup tinggi hingga pada siklus ke-4. Aktivitas
siswa dalam memperhatikan penjelasan guru, menjawab dan bertanya pada guru, tekun mengerjakan tugas, melihat media pembelajaran dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam belajar dari siklus ke-1 sampai siklus ke-4 terus meningkat. Pada siklus ke-4 siswa mulai terbiasa
menggunakan media pembelajaran sebagai media pembelajaran berbasis multimedia interaktif di dalam kelas untuk membantu mereka dalam
penyelesaian tugas secara perorangan dan memperkuat pemahaman materi yang ada pada media tersebut.
2. Hasil belajar siswa dari tiap siklus dapat dipaparkan sebagai berikut:
a. Siklus ke-1 ketuntasan belajar siswa pada ranah kognitif mencapai
86,21 dengan jumlah siswa yang memiliki nilai diatas KKM sebanyak 25 siswa dan 4 siswa lain memiliki nilai di bawah KKM.
Sedangkan pada ranah psikomotorik ketuntasan belajar siswa mencapai 75,86 dengan jumlah siswa yang memiliki nilai di atas
KKM sebanyak 22 siswa dan 7 siswa lain mencapai nilai dibawah