Informasi Peredaran Tumbuhan Obat Hutan di Tanah Karo Studi Kasus : di Pasar Tradisional Kabanjahe dan Pasar Tradisional Berastagi)
INFORMASI PEREDARAN TUMBUHAN OBAT HUTAN DI TANAH KARO
(Studi Kasus di Pasar Tradisional Kabanjahe dan Pasar Tradisional Berastagi)
HASIL
Oleh:
GORDON SIJABAT 061203014
TEKNOLOGI HASIL HUTAN
PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(2)
LEMBAR PENGESAHAN
Judul :Informasi Peredaran Tumbuhan Obat Hutan di Tanah Karo (Studi Kasus : Di Pasar Tradisional Kabanjahe dan Pasar Tradisional Berastagi)
Nama :Gordon Siajabat
NIM : 061203014
Departemen : Kehutanan
Program Studi : Teknologi Hasil Hutan
Disetujui oleh, Komisi Dosen Pembimbing
Ketua Anggota
(Yunus Afifudin, S. Hut, M.,Si) (Luthfi Hakim, S. Hut, M. Si)
NIP. 19760725 200812 1 001 NIP. 197910172003121002
Diketahui Ketua Program Studi
(Siti Latifah, S.Hut,M.Si, Ph.D) NIP.197104162001122001
(3)
ABSTRACT
Gordon Sijabat. Information circulation Drug Plant Forest in Karo (Case Study of Traditional Markets and Traditional Markets Berastagi Kabanjahe). The research was led by Yunus Afifudin, S.Hut, M.Si and Lutfi Hakim, S.Hut, M.Si.
Traditional medicine has been in the community and is used empirically to provide benefits in improving health danpengobatan various diseases. Department of Health classifies obattradisional as herbs, standardized herbal medicine and traditional medicine is herb fitofarmaka of various types of bagiantanaman that have properties to cure a wide range of traditional penyakit.Obat in Indonesia known as herbal medicine. Drugs have traditionally sendirimasih be senyawa.Sehingga efficacy of traditional medicine may terjadidengan the interaction between compounds that have a stronger influence
Medicinal plants generally have certain parts that are used as drugs, namely: root (radix), rhizome (rhizome), tubers (tuber), flowers (flos), fruit (fruktus), seed (semen), wood (lignum) , bark (cortex), stem (cauli), leaves (folia) and whole plants (herbs).
Types of medicinal plants used by the community is quite diverse, and its use is not maximized. The benefits of medicinal plants has not been well known by the public umum.Manfaat of some medicinal plants obtained from interviews and contained the same relative scientific sources. Parts of the plant most widely used as an ingredient of medicines are used daun.Tumbuhan derived from plants spread across the district karo obtained from perkarangan, woods and fields.
Keywords: Medicinal plants, Karo District, Traditional Markets, Distribution, Kabanjahe, Berastagi
(4)
ABSTRAK
Gordon Sijabat. Informasi peredaran Tumbuhan Obat Hutan di Kabupaten Karo (Studi Kasus Pasar Tradisional Kabanjahe dan Pasar Tradisional Berastagi). Penelitian ini dibimbing oleh Yunus Afifudin, S.Hut, M.Si dan Luthfi Hakim, S.Hut, M.Si.
Obat tradisional telah berada dalam masyarakat dan digunakan secara empiris dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kesehatan tubuh danpengobatan berbagai penyakit. Departemen Kesehatan mengklasifikasikan obattradisional sebagai jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka Obat tradisional adalah ramuan dari berbagai macam jenis dari bagiantanaman yang mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.Obat tradisional di Indonesia dikenal dengan nama jamu. Obat tradsional sendirimasih mempunyai berupa senyawa.Sehingga khasiat obat tradisional mungkin terjadidengan adanya interaksi antar senyawa yang mempunyai pengaruh yang lebih kuat
Tanaman obat pada umumnya memiliki bagian-bagian tertentu yang digunakan sebagai obat, yaitu : akar (radix), rimpang (rhizome), umbi (tuber), bunga (flos), buah (fruktus), biji (semen), kayu (lignum), kulit kayu (cortex), batang (cauli), daun (folia) dan seluruh tanaman (herba).
Jenis tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat cukup beragam, dan penggunaannya belum maksimal. Manfaat tanaman obat belum cukup diketahui oleh masyarakat umum.Manfaat dari beberapa tanaman obat yang didapat dari wawancara dan yang terdapat pada sumber sumber ilmiah relative sama. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai bahan obat-obatan adalah daun.Tumbuhan yang digunakan berasal dari tumbuhan yang tersebar di kabupaten karo yang didapat dari perkarangan, hutan dan ladang.
Kata kunci :Tanaman obat, Kabupaten Karo, Pasar Tradisional, Peredaran, Kabanjahe, Berastagi.
(5)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kabanjahe (Sumatera Utara) pada tanggal 19 Ferbuari 1987 dari Ayah Jumalar Sijabat dan Ibu Rasita Girsang. Penulis adalah anak kedua dari dua bersaudara.
Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis yaitu pendidikan dasar di SD Negeri 06 Kabanjahe lulus tahun 1999, pendidikan lanjutan di SLTP Negeri 1 Kabanjahe lulus tahun 2002, pendidikan menengah atas si SMA Methodist 1 Medan lulus tahun 2005. Pada tahun 2006, penulis diterima di Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru pada Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian.
Penulis melaksanakan Praktik Pengenalan dan Pengolahan Hutan (P3H) di Hutan Alam Tangkahan dan Hutan Mangrove Pulau Sembilan Kabupaten Langkat pada tahun 2008. Penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapang (PKL) di HTI PT Finantara distrik Mengkiang di Kalimantan Barat 2011.
Pada akhir perkuliahan, penulis melaksanakan penelitian di Pasar Tradisional Berastagi Dan Pasar Tradisional Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pada bulan Desember 2012 dengan judul “Informasi peredaran Tumbuhan Obat Hutan di Kabupaten Karo (Studi Kasus Pasar Tradisional Kabanjahe dan Pasar Tradisional Berastagi)”, oleh Yunus Afifudin, S.Hut, M.Si
(6)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkat dan perlindungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Adapun judul penelitian ini adalah “ Informasi peredaran Tumbuhan Obat Hutan di Tanah Karo”.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Bapak Yunus Afifuddin S. Hut., M. Si dan Bapak Luthfi Hakim S. Hut, M. Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan, arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
Kiranya penelitian yang saya lakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat, dunia ilmu pengetahuan dan bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Medan, Desember 2012
(7)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ... iii
ABSTRAK ... iv
RIWAYAT HIDUP ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1
Tujuan Penelitian ... 3
Manfaat Penelitian ... 3
TINJAUAN PUSTAKA Definisi Tanaman Obat ... 4
Penggunaan Tanaman Obat... 5
Bagian-Bagian Tanaman Obat yang Digunakan ... 7
Kondisi Umum Penelitian ... 8
METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9
Alat Bahan dan Penelitian ... 9
Prosedur Penelitian... 9
Persiapan ... 9
Pengumpulan Data ... 10
Identifikasi Tanaman Obat ... 11
(8)
DAFTAR TABEL
Tabel Penjual Toko Tanaman Obat ... 12 Tabel Jenis Tanaman Obat dan Manfaatnya ... 21 Tabel Tanaman Obat dan Peredarannya ... 28
(9)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Tawar Kerah ... 16
Gambar Kuning ... 16
Gambar Minyak Alun ... 17
Gambar Minyak Sereh ... 17
Gambar Kunyit ... 18
Gambar Tepung Kunyit... 18
Gambar Bungle ... 18
Gambar Tepung Bungle ... 18
GambarTemu Ireng ... 19
Gambar Tepung Temu Ireng ... 19
Gambar Temulawak ... 19
(10)
ABSTRACT
Gordon Sijabat. Information circulation Drug Plant Forest in Karo (Case Study of Traditional Markets and Traditional Markets Berastagi Kabanjahe). The research was led by Yunus Afifudin, S.Hut, M.Si and Lutfi Hakim, S.Hut, M.Si.
Traditional medicine has been in the community and is used empirically to provide benefits in improving health danpengobatan various diseases. Department of Health classifies obattradisional as herbs, standardized herbal medicine and traditional medicine is herb fitofarmaka of various types of bagiantanaman that have properties to cure a wide range of traditional penyakit.Obat in Indonesia known as herbal medicine. Drugs have traditionally sendirimasih be senyawa.Sehingga efficacy of traditional medicine may terjadidengan the interaction between compounds that have a stronger influence
Medicinal plants generally have certain parts that are used as drugs, namely: root (radix), rhizome (rhizome), tubers (tuber), flowers (flos), fruit (fruktus), seed (semen), wood (lignum) , bark (cortex), stem (cauli), leaves (folia) and whole plants (herbs).
Types of medicinal plants used by the community is quite diverse, and its use is not maximized. The benefits of medicinal plants has not been well known by the public umum.Manfaat of some medicinal plants obtained from interviews and contained the same relative scientific sources. Parts of the plant most widely used as an ingredient of medicines are used daun.Tumbuhan derived from plants spread across the district karo obtained from perkarangan, woods and fields.
Keywords: Medicinal plants, Karo District, Traditional Markets, Distribution, Kabanjahe, Berastagi
(11)
ABSTRAK
Gordon Sijabat. Informasi peredaran Tumbuhan Obat Hutan di Kabupaten Karo (Studi Kasus Pasar Tradisional Kabanjahe dan Pasar Tradisional Berastagi). Penelitian ini dibimbing oleh Yunus Afifudin, S.Hut, M.Si dan Luthfi Hakim, S.Hut, M.Si.
Obat tradisional telah berada dalam masyarakat dan digunakan secara empiris dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kesehatan tubuh danpengobatan berbagai penyakit. Departemen Kesehatan mengklasifikasikan obattradisional sebagai jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka Obat tradisional adalah ramuan dari berbagai macam jenis dari bagiantanaman yang mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.Obat tradisional di Indonesia dikenal dengan nama jamu. Obat tradsional sendirimasih mempunyai berupa senyawa.Sehingga khasiat obat tradisional mungkin terjadidengan adanya interaksi antar senyawa yang mempunyai pengaruh yang lebih kuat
Tanaman obat pada umumnya memiliki bagian-bagian tertentu yang digunakan sebagai obat, yaitu : akar (radix), rimpang (rhizome), umbi (tuber), bunga (flos), buah (fruktus), biji (semen), kayu (lignum), kulit kayu (cortex), batang (cauli), daun (folia) dan seluruh tanaman (herba).
Jenis tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat cukup beragam, dan penggunaannya belum maksimal. Manfaat tanaman obat belum cukup diketahui oleh masyarakat umum.Manfaat dari beberapa tanaman obat yang didapat dari wawancara dan yang terdapat pada sumber sumber ilmiah relative sama. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai bahan obat-obatan adalah daun.Tumbuhan yang digunakan berasal dari tumbuhan yang tersebar di kabupaten karo yang didapat dari perkarangan, hutan dan ladang.
Kata kunci :Tanaman obat, Kabupaten Karo, Pasar Tradisional, Peredaran, Kabanjahe, Berastagi.
(12)
PENDAHULUAN Latar Belakang
Hutan di Indonesia merupakan sumber utama dan modal dasar dalam pembangunan nasional. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya,yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.Secara umum hutan telah memberikan dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat.Hasil hutan terbagi menjadi dua, yaitu hasil hutan kayu dan hasil hutan non kayu. Hasil hutan kayu adalah semua produk dari hutan yang berbentuk kayu. Hasil Hutan Bukan Kayu yang selanjutnya disingkat HHBK adalah hasil hutan hayati baik nabati maupun hewani beserta produk turunan fan budidaya kecuali kayu yang berasal dari hutan.
Dihutan indonesia terdapat 30.000 species tumbuhan, dari jumlah tersebut sekitar 9.600 species diketahui berkhasiat obat. Peluang pengembangan budidaya tanaman obat masih sangat terbuka luas sejalan dengan semakin berkembangnya industri jamu dan lain lain. Pemanfaatan tanaman sebagai obat sudah lama di lakukan masyarakat indonesia. Kemampuan meracik obat dari berbagai tanaman hutan merupakan warisan turun temurun dan mengakar kuat di masyarakat (Kartasapoetra, 1992)
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat dan pengetahuan tradisional.Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun
(13)
ketersediaannya.Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh.
Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut.Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga.Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.Sejak dahulu pengobatan menggunakan tanaman yang berasal dari alam sudah dilakukan secara turun temurun oleh generasi yang terdahulu ke generasi selanjutnya.Di daerah tanah karo, tradisi penggunaan tanaman obat sebagai obat alternatif masih di pertahankan sampai saat sekarang ini.Hal ini dikarenakan tanaman obat relatif lebih murah dari pada obat yang di beli daeri apotek dan bahannya juga dapat dengan mudah di cari.
Sejak dahulu pengobatan dengan memanfaatkan aneka tanaman yangterdapat di alam, yang dilakukan secara turun temurun diajarkan oleh generasiyang terdahulu ke generasi selanjutnya.Di kalangan masyarakat daerah dan lokal, tradisi pemanfaatan tanaman obat masih dipertahankan.Namun,di kalangan masyarakat modern umumnyamulai ditinggalkan.
Pengembangan tanaman obat sebagai obat alternatif semakin pesat perkembangannya sebagagi tren gaya hidup yang mengarah kembali ke alam. Hal ini membuktikan bahwa hal-hal yang alami bukanlah hal yang kampungan atau ketinggalan jaman.Dunia kedokteran modernpun banyak kembali mempelajari obat obatan tradisional.Tanaman berkhasiat telah di pelajari secara
(14)
ilmiah.Hasilnya ternyata mendukung bahwa tanaman obat memang memiliki kandungan zat-zat atau senyawa yang secara klinis terbukti bagi kesehatan. Dari uraian diatas maka penelitian mengenai “Informasi peredaran Tumbuhan Obat Hutan di Kabupaten Karo” layak untuk dilaksanakan.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah mengiditenfikasi jenis dan bagian tumbuhan dan kegunaan tanaman obat yang dimaanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Karo serta menghitung jumlah took yang mengedarkan dan menjual tanaman obat di Kabupaten Karo.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini berguna sebagai bahan refrensi dan informasi tentang bagian jenis tanaman dan kegunaan serta peredaran tanaman obat di Kabupaten Karo.
(15)
TINJAUAN PUSTAKA Defenisi Tanaman Obat
Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit.Pengertian berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tapi mengandung efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati (Flora, 2008).
Tanaman obat tidak berarti tumbuhan yang ditanam sebagai tanaman obat.Tanaman obat yang tergolong rempah-rempah atau bumbu dapur, tanaman pagar, tanaman buah, tanaman sayur atau bahkan tanaman liar juga dapat digunakan sebagai tanaman yang di manfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit.Penemuan-penemuan kedokteran modern yang berkembang pesat menyebabkan pengobatan tradisional terlihat ketinggalan zaman.Banyak obat-obatan modern yang terbuat dari tanaman obat, hanya saja peracikannya dilakukan secara klinis laboratories sehingga terkesan modern.Penemuan kedokteran modern juga mendukung penggunaan obat-obatan tradisional (Hariana, 2008).
Tanaman obat atau biofarmaka didefinisikan sebagai jenis tanaman yang sebagian, seluruh tanaman dan atau eksudat tanaman tersebut digunakan sebagai obat, bahan atau ramuan obat-obatan. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi dari tanamannya (Herdiani, 2012).
(16)
Pengunaan Tanaman Obat
Dalam penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel, untuk mencuci/mandi, dihirup sehingga penggunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan.Hingga sekarang, pengobatan tradisional masih diakui keberadaannya dikalangan masyarakat luas.Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang terus membina dan mengembangkannya. Salah satu pengobatan tradisional yang sedang trend saat ini adalah ramuan tanaman obat secara empirik, ramuan tradisional dengan tanaman obat paling banyak digunakan oleh masyarakat. Penggunaan ramuan tradisonal tidak hanya untuk menyembuhkan suatu penyakit, tetapi juga untuk menjaga dan memulihkan kesehatan (Stepanus, 2011).
Obat tradisional telah berada dalam masyarakat dan digunakan secara empiris dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kesehatan tubuh danpengobatan berbagai penyakit. Departemen Kesehatan mengklasifikasikan obattradisional sebagai jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka Obat tradisional adalah ramuan dari berbagai macam jenis dari bagiantanaman yang mempunyai khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.Obat tradisional di Indonesia dikenal dengan nama jamu. Obat tradsional sendirimasih mempunyai berupa senyawa.Sehingga khasiat obat tradisional mungkin terjadidengan adanya interaksi antar senyawa yang mempunyai pengaruh yang lebih kuat(Nurhayati, 2008).
Pengetahuan tentang tanaman obat dari luar seperti india, China terdapat kemiripan dikarenakan letak geografis Nusantara di antara dua pusat kebudayan
(17)
yaitu China dan India. Hubungan dagang dan penyebaran agama menjadi media penyaluran pengetahuan tentang tanaman obat.Sejak zaman kerajaan di Nusantara dari mulai Kutai Kartanegara, Sriwijaya, Majapahit sampai pada Kesultanan Mataram dan zaman VOC obat yang digunakan nenek moyang bangsa kita adalah tanaman obat.Pelajaran tentang obat modern di Indonesia berawal ketika didirikan Sekolah Dokter Djawa (STOVIA) tahun 1904 di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk memenuhi kebutuhan tenaga dokter dilingkungan mereka, pada zaman itu dimulai pelajaran tentang obat-obatan moderen dengan pendekatan kimiawi, sehingga pada saat itu pengobatan tradisionil mulai sedikit terlupakan (Flora. 2008)
Keampuhan pengobatan herbal banyak dibuktikan melalui pengalaman. Berbgai macam penyakit yang sudah tidak dapat disembuhkan melalui pengobatan aleopati (kedokteran), ternyata masih bias diatasi dengan pengobatan herbal. Penyakit cardiovascular (penyakit yang berhubungan dengan darah dan jantung) serta penyakit saraf ternyata lebih efektif mengunakan pengobatan herbal dari pada obat-obatan kimia.Keungulan dari pengunaan tanman alami sebagai obat terletak pada bahan dasarnya yang bersifat alami sehingga efek sampingnya dapat di tekan seminimal mungkin, meskipun dalam beberapa kasus dijumpai orang-orang yang alergi terhadap tanaman herbal.Namun alergi tersebut juga dapat terjadi pada obat-obatan kimia.Tidak dapat dipungkiri bahwa obat obatan medik sering menimbulkan efek samping yang menyebabkan munculnya berbagai penyakit lain (Utami, 2008).
Kelebihan dari pengobatan dengan menggunakan ramuan tumbuhan secara tradisional tersebut adalah tidak adanya efek samping yang ditimbulkan seperti
(18)
yang terjadi pada pengobatan kimiawi.Obat obatan tradisional selain menggunakan bahan ramuan dari berbagai tumbuh-tumbuhan tertentu yang mudah didapat di sekitar perkarangan rumah kita sendiri, juga tidak mengandung resiko yang membahayakan bagi pasien dan mudah dikerjakan oleh siapa saja baik dalam keadaan mendesak sekalipun (Thomas, 1992).
Bagian-Bagian Tanaman Obat yang di Manfaatkan
Tanaman obat pada umumnya memiliki bagian-bagian tertentu yang digunakan sebagai obat, yaitu :
1. Akar (radix) misalnya pacar air dan cempaka.
2. Rimpang (rhizome) misalnya kunyit, jahe, temulawak 3. Umbi (tuber) misalnya bawang merah, bawang putih, teki 4. Bunga (flos) misalnya jagung, piretri dan cengkih
5. Buah (fruktus) misalnya delima, kapulaga dan mahkota dewa 6. Biji (semen) misalnya saga, pinang, jamblang dan pala
7. Kayu (lignum) misalnya secang, bidara laut dan cendana jenggi 8. Kulit kayu (cortex) misalnya pule, kayu manis dan pulosari 9. Batang (cauli) misalnya kayu putih, turi, brotowali
10.Daun (folia) misalnya saga, landep, miana, ketepeng, pegagan dan sembung 11.Seluruh tanaman (herba) misalnya sambiloto, patikan kebo dan meniran
Salah satu prinsip kerja obat tradisional adalah proses (reaksinya) yang lambat (namun bersifat konstruktif), tidak seperti obat kimia yang bisa langsung bereaksi (tapi bersifat destruktif/merusak).Hal ini karena obat tradisional bukan senyawa aktif.Obat tradisional berasal dari bagian tanaman obat yang diiris,
(19)
dikeringkan, dan dihancurkan. Jika ingin mendapatkan senyawa yang dapat digunakan secara aman, tanaman obat harus melalui proses ekstraksi, kemudian dipisahkan, dimurnikan secara fisik dan kimiawi (di-fraksinasi). Tentu saja proses tersebut membutuhkan bahan baku dalam jumlah yang sangat banyak (Herdiani, 2012).
Kondisi Umum Lokasi Penelitian
Kabupaten Karo merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara, yang terletak pada jajaran Dataran Tinggi Bukit Barisan dan sebelah barat daya berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia serta merupakan daerah hulu sungai.Secara geografis Kabupaten Karo terletak pada koordinat 2050’ – 3019’ Lintang Utara dan 97055’ - 98038’ Bujur Timur.·
Sebelah Utara : Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang ·
Sebelah Selatan : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir ·
Sebelah Barat :Provinsi Nangroe Aceh Darusalam ·
Sebelah Timur : Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun
Kabupaten Karo mempunyai wilayah seluas 2.127,25 Km2 atau 2,97% dari luas Provinsi Sumatera Utara. Terdiri dari 17 kecamatan dan 262 desa. Wilayah yang terluas adalah Kecamatan Mardingding yakni 267,11 Km2 (12,56% dari luas kabupaten) dan kecamatan dengan luas terkecil adalah Kecamatan Berastagi seluas 30,5 Km2 (1,43% dari luas kabupaten).
(20)
METODOLOGI Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pasar Tradisional Kabanjahe dan Pasar tradisional Berastagi, Kabupaten Karo. Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012.
Alat dan Bahan Penelitian
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera, alat tulis dan lembar kuisioner.Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat penjual tanaman obat yang berada di Pasar Tradisional Kabanjahe dan Pasar Tradisional Berastagi.
Prosedur Penelitian
Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini mencakup:
1. Persiapan
a. Survey Lapangan
Kegiatan ini merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lapangan melalui wawancara dengan penjual tanaman obat sehingga diperoleh gambaran keadaan lapangan dan kegiatan masyarakat di tempat pelaksanaan kegiatan.
b. Penentuan Lokasi
Dasar pemilihan Pasar Tradisional Kabanjahe dan Pasar Tradisional Berastagi menjadi lokasi penelitian dikarenakan banyaknya tanaman obat yang dipasarkan di daerah tersebut.
(21)
c. Penentuan Sampel Responden
Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat penjual tanaman obat di Pasar Tradisional Kabanjahe dan Pasar Tradisional Berastagi.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan wawancara yang bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tanaman obat oleh penjual tanaman obat. Data yang dikumpulkan adalah:
a. Nama tanaman
Nama tanaman ini diperlukan untuk pengidentifikasi tanaman tersebut adalah nama lokal yang digunakan oleh masyarakat Kabupaten Karo. b. Bagian tanaman yang digunakan
Bagian tanaman yang digunakan untuk tanaman obat biasa berupa akar, batang, ranting, daun, bunga buah , pucuk daun, kulit batang, atau bahkan keseluruhan bagian tanaman.
c. Kegunaan tanaman obat
Bertujuan untuk mengetahui penyakit yang dapat di sembuhkan oleh tanaman tersebut.
d. Dosis
Bertujuan untuk mengetahui jumlah tanaman yang digunakan untuk sekali komsumsi.
e. Asal tanaman obat
(22)
f. Foto tanaman obat
Foto tanaman obat tersebut digunakan untuk pengidentifikasian tanaman obat tersebut.
g. Bentuk olahan
Bagaimana bentuk olahan tanaman obat tersebut sebelum di komsumsi.Bentuk olahan dapat berupa serbuk, simplisa kering, cairan (minyak/ekstrak), pasta dan lain-lain.
3. Identifikasi Tanaman Obat
Identifikasi tanaman obat dilakukan dengan mengambil gambar tanaman, mencatat ciri cirinya dan selanjutnya menyesuaikan dengan buku identifikasi tanaman obat. Hal-hal yang diidentifikasi dari tanaman obat adalah:
a. Nama latin tanaman obat
Nama latin diperoleh dengan menyamakan ciri-ciri tanaman obat tersebut dengan yang tanaman yang berada di buku identifikasi.
b. Nama family tanaman obat
Nama family diperoleh dengan menyamakan ciri-ciri tanaman obat tersebut dengan yang tanaman yang berada di buku identifikasi.
c. Kegunaan tanaman obat menurut sumber lain
Dilihat kegunaan tanaman obat yang di survey dengan membandingkan dengan sumber lainnya yang terpercaya.
(23)
HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanfaatan Tanaman Obat
Pasar Kabanjahe dan Pasar Berastagi merupakan terletak di Kabupaten Karo di dua kecamatan yang berbeda yaitu Kecamatan Berastagi dan Kecamatan Kabanjahe.Kedua pasar tersebut merupakan tempat peredaran tanaman obat hutan yang berada di Kabupaten Karo dimana masyarakatnya masih banyak memanfaatkan obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit.Hal ini dikarenakan tanaman obat mudah ditemukan dan harganya relative lebih murah dari obat kimia.
Dari hasil wawancara diketahui jumlah toko yang menjual tanaman obat di Pasar Tradisional Kabanjahe dan Pasar Tradisional Berastagi.Nama toko yang menjual tanaman obat tersebut dapat dilihat di tabel1.
No Nama Pasar Nama Pengelola Gambar Toko
1 Kabanjahe
Surya Ginting
Irma Sembiring
(24)
Robert Tarigan
Pejore Sebayang
Rita Saragih
Rudi Sebayang
2 Berastagi
(25)
Andi Tarigan
Usup Ginting
Johanes Ginting
Pasar Tradisional Kabanjahe memiliki enam toko yang menjual tanaman obat sedangkan pada Pasar Tradisonal Berastagi hanya memiliki empat toko obat. Hal ini dikarenakan lebih banyak masyarakat yang datang ke Pasar Tradsional Kabanjahe dari pada Pasar Tradisional Berastagi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pedagang tanaman obat di Pasar Kabanjahe dan Pasar Berastagi, diketahui bahwa tanaman yang di dapatkan berasal dari sekitar Tanah Karo.Tanaman ini ada yang berasal dari hutan dan ada juga yang berasal dari tanaman sekitar kebun dan pekarangan rumah bahkan ada yang diperoleh dari pinggir jalan.Hal ini sesuai dengan pernyataan Arief (2008) bahwa tanaman obat tidak berarti tumbuhan yang ditanam sebagai tanaman
(26)
obat.Tanaman obat yang tergolong rempah-rempah atau bumbu dapur, tanaman pagar, tanaman buah, tanaman sayur atau bahkan tanaman liar juga dapat digunakan sebagai tanaman yang di manfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Menurut pedagang tanaman obat di Pasar Tradisional Kabanjahe dan Pasar Tradisional Berastagi, masyarakat sekitar lebih banyak menggunakan tanaman obat dari pada obat medis dikarenakan tanaman obat tidak memiliki efek samping dan harganya lebih murah dibandingkan obat-obatan medis dan keberadaan tanaman obat tersebut mudah ditemukan. Menurut Thomas (1992) kelebihan dari pengobatan dengan menggunakan ramuan tumbuhan secara tradisional tersebut adalah tidak adanya efek samping yang ditimbulkan seperti yang terjadi pada pengobatan kimiawi.Obat obatan tradisional selain menggunakan bahan ramuan dari berbagai tumbuh-tumbuhan tertentu yang mudah didapat di sekitar perkarangan rumah kita sendiri, juga tidak mengandung resiko yang membahayakan bagi pasien dan mudah dikerjakan oleh siapa saja baik dalam keadaan mendesak sekalipun.
Jenis Jenis Tanaman Obat yang Telah diolah dan Fungsinya
Berdasarkan wawancara di lapangan diketahui bahwa pedagang tanaman obat di Pasar Tradisional tersebut menjual produk obat berupa olahan beberapa tanaman menjadi satu yang diproses secara alami tanpa bahan kimia dan ada juga yang langsung berupa daun atau akar atau batang dan buah yang langsung bisa dikomsumsi untuk obat bagi berbagai penyakit. Pengkomsian tanaman obat tersebut ada yang harus di gabung dengan tanaman lainnya agar berkhasiat
(27)
menjadi obat dan ada yang dapat langsung berkhasiat menjadi obat tanpa di campur dengan tanaman lainnya.
Berikut tanaman obat yang telah diolah menjadi obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit
Tawar Kerah
Tawar kerah dibuat dari berbagai tanaman obat lokal yang dapat juga di temukan di pedagang di pasar tradisional tersebut.Tawar ini terbuat dari; asam cengkala, gambir, lada hitam, kemiri, bawang merah, bawang putih, kencur, jahe, wijen hitam, biji labu, biji timun. Kesemua bahan tersebut digiling sampai halus sehingga berbentuk seperti tepung kemudian dicampur air dan dikeringkan.Tawar ini biasa digunakan untuk mencegah masuk angin dan menghangatkan badan, menambah nafsu makan. Pengunaan obat ini bias dengan di makan atau di oleskan ke badan yang terlebih dahulu di campur dengan air panas.
Kuning
Gambar 1. Tawar Kerah
(28)
Kuning merupakan olahan yang dibuat dari kunyit, temulawak, kuning gajah, temu mangga, lempuyang, bungle, kuku harimau, rimo hantu. Proses pembuatan kuning ini hampir sama dengan pembuatan tawar tapi jumlah air yang di gunakan pada saat proses akhir lebih banyak untuk mencetak nya menjadi bentuk bulat. Kegunaan kuning ini untuk menghangatkan badan dan mengobati luka memar.Cara pemakaiannya dengan mencampur air dan dioleskan ke badan.
Minyak Alun
Minyak urut ini dibuat dari sisik naga, tebu, jeruk kayu, jeruk kejaren, bulung paris, kayu putih, kayu putih, pandan wangi, salagundi, jahe merah, daun ikan ikan, sundur langit. Minyak ini berkhasiat untuk mengobati cedera otot seperti keseleo/terkilir, nyeri persendian, pemulihan pergeseran sendi dan patah tulang, luka bakar, luka sayat, keletihan dan lainnya.
Minyak Sereh
Gambar 3. Minyak Alun
(29)
Minyak ini terbuat daribatang sereh yang mempunyai nama ilmiah
Andropogon citratus DC dari family Poaceae. Proses pembuatan nya di suling sehingga menjadi bentuk cairan. Minyak ini bermanfaat untuk menghangatkan badan dan mengobati masuk angin..
Tepung Kunyit/ Kuning Gajah
Kunyitmemiliki nama ilmiah Curcuma longa, nama familyZingiberaceae.
Kunyit terlebih dahulu di tumbuk sehingga berbentuk tepung sebelum dikomsumsi menjadi obat sakit perut. Dosis untuk menyembuhkan sakit perut adalah sendok tepung kunyit di campur dengan 1 gelas air hangat kemudian diminum.
Tepung Bungle
Bungle memiliki nama ilmiah Zingiber purpureum Roxb, dan nama family
Zingiberaceae. Bungle pertama di tumbuk sampe halus untuk menjadikan tepung bungle. Satu sendok tepung bungle dipercaya dapat mengobati mah dan mencret.
Gambar 5 Kunyit Gambar 6 Tepung Kunyit
(30)
Tepung Temu Ireng
Temu ireng mempunyai nama latin Curcuma aeroginosa Roxb. Dan nama family Zingiberaceae. Temu ireng di giling dulu sehingga menjadi tepung.Berkhasiat pelega dahak, meningkatkan nafsu makan dan pembersih darah setelah melahirkan atau setelah haid.
Tepung Temulawak
Temulawak memiliki nama ilmiah Curcuma Xanthorrhiza Roxb, nama family Zingiberaceae. Temulawak terlebih dahulu di tumbuk sehingga berbentuk tepung sebelum dikomsumsi sebagai obat pencahar. Dosis untuk menyembuhkan sakit perut adalah sendok tepung kunyit di campur dengan 1 gelas air hangat kemudian diminum.
Dari hasil wawancara diketahui juga bahwa beberapa tanaman apabila dikombinasikan menghasilkan obat yang lebih mujarab.dibawah ini akan
Gambar 9 Temu Ireng Gambar 10. Tepung Temu Ireng
(31)
dijelaskan beberapa penyakit yang ditangani dengan tanaman obat yang di kombinasikan dan tata cara pemakaiannya.
a. Obat kudis
ramuannya: daun ruku-ruku, daun tembako, buah jerangau, minyak kelapa. Bahan ini semua digiling, dicampur, dan dioleskan pada kudisnya dengan bulu ayam
b. Obat cacar
Ramuannya: kembang tiung, kembang timun, kembang labu, kembang kundur, kembang labu.Direndam dalam air bersih, airnya itu diminum c. Obat sembab
Ramuannya : daun sisik naga, bulung sigerbang, beras yang dihancurkan, pokok pisang, sirih. Semuanya ditumbuk atau digiling halus-halus, dan dioleskan pada tempat yang sembab/ bengkak tersebut.
d. Obat epilepsy
Ramuannya: daun bawang, daun serai, daun lengkuas, garam, merica. Semuanya digiling, diperas, airnya diminum.
e. Obat kembung
ramuannya: sirih, daun jahe, daun bawang putih. Semuanya digiling, dibungkus dalam kain lalu ditempelkan pada perut yang kembung itu. f. Obat diare
Ramuannya: bawang panjang, telur ayam, garam, asam. Semuanya digiling, diperas lalu airnya diminum
(32)
Ramuannya:daun galinggang dan kapur. Keduanya digiling, diperas.kemudian airnya dioleskan ke panu/kurap lalu ampasnya dimakan. h. Obat malaria:
Ramuannya: kunyit, buah jeruk purut, garam, merica dan asam. Semuanya digiling lalu diperas airnya untuk diminum.
i. Obat sakit perut
Ramuannya:daun lalang muda dan asam ditumbuk dan tempelkan pada perut
j. Obat batuk
Ramuannya: daun bawang panjang, garam, merica, beras, kemiri. Semuanya digiling, campur dengan air lalu diminum.
k. Obatmemar
Ramuannya: daun papaya dan daun jambu dikunyah-kunyah lalu semburkan pada bagian yang sakit
Jenis Tanaman Obat dan Bagian yang Dimanfaatkan yang Terdapat Di Pasar Tradisional Kabanjahe dan Berastagi
Adapun tanaman obat yang didapatkan dari hasil wawancara di Pasar Tradisional Kabanjahe dan Pasar Tradisional Berastagi dapat dilihat pada table 2.
No Nama
Daerah Nama Latin
Bagian yang Digunakan
Manfaat
Manfaat dari sumber lain
Cara Pemakaian
Foto
1 Bulung
Paris Justicia sp. Daun Pendingin -
Direbus sampe mendidih, airnya diminum Tabel 2. Manfaat Tanaman Obat
(33)
2 Raru Gadung
Dioscorea Hispida Dennust
Rimpang Diabetes -
Direbus sampe mendidih, airnya diminum
3 Bunga
Ncole - Daun Demam -
Direbus sampe mendidih, airnya diminum
4 Pegagan
Centella asiatica (L.)
Urban
Daun Meningkatka n daya ingat
•penurun panas
•meningkatkan daya ingat •Antiinfeksi Direbus sampe mendidih, airnya diminum
5 Sisik Naga Drymoglossum
piloselloides Daun Radang Gusi
•Sakit kuning
•Mimisan •Disentri •Sembelit Cuci daunnya baru dikunyah-kunyah di bagian gusi yang meradang
6 Sundur Langit
Emilia sonchifolia (L.)
DC
Daun Obat radang perut
•Obat sariawan
•Batuk
•Obat demam
Direbus sampe mendidih, airnya diminum
7 Sapot-sapot
Desmodium dasylobum
Miq.
Daun Penyegar -
Direbus sampe mendidih, airnya diminum
8 Bambu
Bambusa vulgaris
Schrad
Akar Kekebalan
Tubuh -
Akarnya di saring, air saringan di minum
9 Jelatang
Laportea decumana Wedd Seluruh bagian Sakit otot
dan sendi • Anti peradangan
Direbus sampe mendidih, airnya diminum
10 Sere wangi Andropogon
citratus DC. Batang
Obat sakit perut
• Pengobatan pasca persalinan
• Pereda kejang.
Direbus sampe mendidih, airnya diminum
(34)
11 Jitan hitam Coleus amboinicus Lour Daun Mengeluarka n angin dalam badan • Kekebalan tubuh
• Obat asma
• Masalah pencernaan Ditumbuk halus, digosokan ke perut
12 Selamar
sebulan - - Masuk angin -
Direbus sampe mendidih, airnya diminum
13 Tapak gajah Elephantopus
scaber L. Daun
Obat bias ular
• Influenza,
• Demam
• Amandel
• Radang, dll
Digiling sampe halus atau di kunyah baru di oleskan di tempatt yang luka
14 Kemangi Ocimum
basilicum hun Daun
Mengobati panas dalam
• Bau badan
• Badan lesu
• Peluruh gas
• Pelancar asi
Tumbuk halus, suduh air panas 1 gelas, kemudian
diminum
15 Pala Myristica
fragrans Houtt Buah
Perut kembung
• Sakit gigi
• Obat jerawat
• Obat tidur
Digiling dan di campur air panas kemudian diminum bersama ampasnya
16 Pirawas
Cinnamomum porrectum
(Roxb.) Kosterm
Daun Mengobati
sakit perut •• Penyegar Oukup
Direbus sampe mendidih, airnya diminum
17 Benalu kopi
Serurulla ferugia (Jack) Danser Seluruh bagian Mengobati asam urat • Ginjal • Diabetes • Kanker
Benalu kopi di masukan ke 1 gelas air mendidih biarkan 5 menit, airnya diminum
18 Labu pahit Momordica
charantia Biji Obat diabetes • Disentri
Digiling, direbus dicampur kedalam 1 gelas air hangat
(35)
19 Labu putih Lagenaria
Siceraria Biji Obat tipus •• Demam
Infeksi
Digiling, direbus dicampur kedalam 1 gelas air hangat
20 Timun Cucumis
sativus Biji Obat cacing
• Sembelit
• Disentri Langsung dikomumsi
21 Jambe Cucurbita
moschata Biji
Obat lemah
sawat • Ginjal
• Demam
• Diare
Digiling, direbus dicampur kedalam 1 gelas air hangat
22 Salembak - Buah Obat
tengorokan -
Digiling
dicampur air 1 gelas kemudian dikumur-kumur
23 Bulung
Bulan - Daun Obat demam -
Direbus dan airnya diminum
24 Pudding Hitam
Graptophyllum
pictum Daun Keputihan • Wasir
Direbus dan airnya diminum
25 Rimo Begu Citrus sp. 1 Buah
Pembersih permukaan wajah • Ambeien • Amandel • batuk Jeruk diiris kemudian di buat jadi masker
26 Rimo Kayu Citrus sp.2 Buah Obat sariawan
• bau badan
• batuk
• flu
Air diperas dan diminum
27 Rimo
Kejaren Citrus sp. 3 Buah Obat wasir
• Amandel
• Batuk Airnya diperas dan diminum
(36)
28 Rimo
Kelele Citrus sp. 4 Buah
Obat masuk angin • Menambah stamina • Batuk • Flu Airnya diperas dan diminum
29 kuku harimau Citrus medica “Sarcodactylis ” Buah Memperlanca r buang air
kecil
- Airnya diperas dan diminum
30 Rimo
Malem Citrus sp. 6 Buah Obat wasir
• Batu ginjal
• Radang tenggorokan
Airnya diperas dan diminum
31 Rimo mungkur
Citrus Hystrix
DC. Buah Obat flu
• Stamina Airnya diperas dan diminum
32 Bungle
Zingiber purpureum Roxb. Rimpang Mengobati demam dan masuk angin • Sembelit • Cacingan
• Sakit kuning
Direbus dan airnya diminum
33 Temulawak Curcuma
mangga Val Rimpang
Sakit pinggang
• Sakit limpa
• Sakit ginjal
• Asma
Direbus dan airnya diminum
34 Bunga lawang
Illicium verum
Hook Bunga
Obat ganguan
pencernaan • Pekak
Dicampur dengan makanan
35 Bawang
putih Allium cepa L. Umbi
Mengobati diabetes • Hipertensi • Flu • Disentri • Borok Dikomsumsi dengan makanan rendah gula
36 Cengkeh
Syzygium aromaticum L.
Merr.
Biji Menurunkan
kolesterol • Campak
Digiling di campur dengan air hangat dan diminum
(37)
37 Gagaten Harimau
Ampelocissus
Thyrsiflorae Daun
Menambah
stamina -
Direbus dan airnya diminum
38 Jerangau Acorus
calamus L Umbi Obat demam -
Direbus dan airnya diminum
39 Daun salam Syzygium
polyanthum Daun Sakit perut
• Tunrunkan kolestrol
• Asam urat
Direbus dan airnya diminum
40 Kencur Kaempferia
galanga L. Rimpang
Obat sakit kepala
• Stamina
• Sakit kepala
• Diare
Direbus dan airnya diminum
41 Jahe
Zingiber officinale
Roscoe.
Rimpang Obat masuk angin
• Darah tinggi
• Jerawat
Dicampur
dengan air kemudian
diminum
42 Kunyit Curcuma longa Rimpang obat sakit perut • Kanker • Kekebalan tubuh Direbus dan airnya diminum
43 Temu ireng
Curcuma aeroginosa
Roxb
Rimpang Menambah
nafsu makan • Obat kudis
Direbus dan airnya diminum
44 Pipi udan Cinnamomum
porrectum Daun
Mengobati
sakit perut -
Digiling dan dicamppur air hangat 1 gelas
45 Seruntun
Langit - Daun Obat demam -
Direbus dan airnya diminum
(38)
46 Rege- Rege - Daun Masuk angin -
Air hangat disaring seperti membuat teh
47 Pecah
Darah -
Seluruh
bagian Masuk angin -
Digiling
kemudian hasil gilingan
disaring dan airnya diminum
48 Kemiri
Aleurites moluccana
Willd
Buah Obat bengkak
• Diare
• Demam
• Sakit gigi
Ditumbuk
sampe halus, dioleskan pada bagian tubuh yang bengkak
49 Cekala
Nicolaia speciosa (blume) Horan.
Buah Menambah nafsu makan
• Menambah asi
• Menghilangka n bau badan
Dicampur dengan makanan 50 Bulung gambut gambut
- Daun Obat masuk
angin -
Direbus dan airnya diminum
51 Taik Angin
- Akar
Obat masuk
angin -
Digiling
kemudian hasil gilingan
disaring dan airnya diminum
52 Sirsak Annona
muricata Daun Obat tensi
• Diabetes
• Asam urat
• Kanker
Di blender, jus nya diminum
53 Sinonggali
tebu -
Seluruh bagian
Obat panas
dalam -
Digiling
kemudian hasil gilingan
disaring dan airnya diminum
54 Bulung
Pangir - Daun Obat demam -
Direbus dan airnya diminum
(39)
55
Bulung Pucuk Ring-Ring
- Daun Obat masuk
angin -
Direbus dan airnya diminum
56 Tembakau Nicotiana
tabacum Daun
Untuk obat luka
• Diabetes
• Antibodi
• Anti radang
dicuci dan ditumbuk sampai lumat, disaring Hasil saringan dioleskan pada luka.
57 Sirih Piper betle Daun Sakit mata
• Sariawan
• Jantung
• Batuk
• Diare
Direndam di air hangat,
kemudian di basuh ke permukaan mata
58 Pinang Areca catechu Buah Kudis
• Cacingan • Diare • Malaria • Sembelit Digiling halus, dioles pada bagian yang kudis
59
Bunga-Bunga Hisbicus rosa Bunga Obat demam
• Bisul
• Obat datang bulan
Dimasukan ke air kemudian di peras, air nya di kompres ke dahi
60 Lidah
Buaya Aloe vera Linn. Daun Bisul •• Obat cacing Amandel Daun dilumatkan ditambah garam dan tempelkan pada bagian bisul
61 Pete Cina
Petroselinum sativium
Hoffm.
Biji Obat cacing
• Diabetes
• Lemah sawat
Digongseng, ditumbuk halus, dicampur dengan 1 gelas air
Dari table diatas dapat dilihat bahwa pemanfaatan tumbuhan untuk di jadikan tanaman obat paling banyak mengunakan daun.Hal ini dikarenakan di daun terdapat klorofil yang berguna bagi tubuh manusia. Komposisi kimia klorofil
(40)
hampir sama dengan komposisi darah manusia. Bedanya, atom sentral klorofil adalah magnesium sedang atom sentral manusia adalah besi. Hal ini, ditambah dengan pentingnya klorofil dalam proses metabolisme tumbuhan.
Dari beberapa manfaat tanaman obat yang terdapat pada table di atas memiliki persamaan dengan informasi dari salah satu buku yang berjudul “Kitab Tanaman Obat Nusantara” tetapi dari buku tersebut manfaat nya untuk menyembuhkan penyakit lebih dari satu. Misalnya dari hasil wawancara pada tumbuhan temulawak diketahui bahwa manfaat nya untuk menambah nafsu makan, sedangkan pada buku tersebut dijelaskan bahwa temulawak juga dapat mengobati sakit limpa , sakit ginjal, sakit pinggang, asma. Lebih banyak manfaat dari sumber ilmiah dikarenakan sumber ilmiah telah melakukan riset dari tanaman obat tersebut tentang kandungan kimia yang terkandung didalamnya. Sedangkan dari wawancara hanya dari pengalaman pengalaman dari turun temurun yang sudah ada dari dahulu.
Penyebaran Tanaman Obat
Tumbuhan-tumbuhan yang digunakan berasal dari hutan di daerah Lau Balang. Selain itu tumbuhan yang digunakan juga ada yang berasal dari lahan pertanian dan ada juga yg merupakan hama dari tumbuhan pertanian sehingga keberadaanna dianggap mengancam dan tidak di perhatikan manfaatnya. Selain itu tanaman obat yang digunakan ada juga yang berasal dari tanaman yang berasal dari pinggir jalan yang tumbuh dengan liar.Untuk lebih jelasnya penyebaran tanaman obat dapat dilihat pada tabel 3.
(41)
No Nama Daerah Nama Latin Nama Family Asal Tanaman Obat
Terdapat di pasar
1 Bulung Paris Justicia sp. Acanthaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe 2 Raru Gadung Dioscorea Hispida
Dennust Dioscoreaceae Liar Berastagi
3 Bunga Ncole - - Liar
Berastagi Kabanjahe
4 Pegagan Centella asiatica (L.)
Urban Apiaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
5 Sisik Naga Drymoglossum
piloselloides Polypodiaceae Liar
Berastagi Kabanjahe 6 Sundur Langit Emilia sonchifolia (L.)
DC Asteraceae Liar Berastagi
7 Sapot-sapot Desmodium dasylobum
Miq. Leguminosae Liar
Berastagi Kabanjahe 8 Bambu Bambusa vulgaris Schrad Gramineae Liar Kabanjahe
9 Jelatang Laportea decumana
Wedd Urticaceae Liar
Berastagi Kabanjahe
10 Sere wangi Andropogon citratus DC. Poaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe 11 Jitan hitam Coleus amboinicus Lour Lamiaceae Perkarangan Berastagi
12 Selamar sebulan - - Liar
Berastagi Kabanjahe
13 Tapak gajah Elephantopus scaber L. Asteraceae Liar
Berastagi Kabanjahe
14 Kemangi Ocimum basilicum hun Lamiaceae Perkarangan
Berastagi Kabanjahe 15 Pala Myristica fragrans Houtt Myristicaceae Ladang Berastagi
(42)
Kabanjahe
16 Pirawas Cinnamomum porrectum
(Roxb.) Kosterm Lauraceae Ladang
Berastagi Kabanjahe 17 Benalu kopi Serurulla ferugia (Jack)
Danser Santalaceae Ladang Kabanjahe
18 Labu pahit Momordica charantia Cucurbitaceae Liar Berastagi 19 Labu putih Lagenaria Siceraria Cucurbitaceae Ladang Berastagi
20 Timun Cucumis sativus Cucurbitaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
21 Jambe Cucurbita moschata Cucurbitaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
22 Salembak - - Liar
Berastagi Kabanjahe
23 Bulung Bulan - - Liar
Berastagi Kabanjahe 24 Pudding Hitam Graptophyllum pictum Acanthaceae Liar Kabanjahe
25 Rimo Begu Citrus sp. 1 Rutaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
26 Rimo Kayu Citrus sp.2 Rutaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
27 Rimo Kejaren Citrus sp. 3 Rutaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
28 Rimo Kelele Citrus sp. 4 Rutaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
29 kuku harimau Citrus medica
“Sarcodactylis” Rutaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
30 Rimo Malem Citrus sp. 6 Rutaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
(43)
31 Rimo mungkur Citrus Hystrix DC. Rutaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
32 Bungle Zingiber purpureum
Roxb. Zingiberaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
33 Temulawak Curcuma mangga Val Zingiberaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
34 Bunga lawang Illicium verum Hook Apiaceae Liar
Berastagi Kabanjahe
35 Bawang putih Allium cepa L. liliaceae
Ladang Berastagi Kabanjahe
36 Cengkeh Syzygium aromaticum L.
Merr. Myrtaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
37 Gagaten Harimau
Ampelocissus
Thyrsiflorae Vitaceae Liar
Berastagi Kabanjahe
38 Jerangau Acorus calamus L Acoraceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
39 Daun Salam Syzygium polyanthum Myrtaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
40 Kencur Kaempferia galanga L. Zingiberaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
41 Jahe Zingiber officinale
Roscoe. Zingiberaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
42 Kunyit Curcuma longa Zingiberaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
43 Temu ireng Curcuma
aeroginosa Roxb Zingiberaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
44 Pipi udan Cinnamomum porrectum Lauraceae Liar
Berastagi Kabanjahe
(44)
45 Seruntun Langit - - Liar
Berastagi Kabanjahe
46 Rege- Rege - - Liar
Berastagi Kabanjahe
47 Pecah Darah - - Liar
Berastagi Kabanjahe
48 Kemiri Aleurites moluccana
Willd Euphorbiaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
49 Cekala Nicolaia speciosa
(blume) Horan. Zingiberaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe 50 Bulung gambut
gambut - - Liar Berastagi
51 Taik Angin - - Liar Berastagi
52 Daun Sirsak Annona muricata Annonaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
53 Sinonggali tebu - - Liar
Berastagi Kabanjahe
54 Bulung Pangir - - Liar
Berastagi kabanjahe
55 Bulung Pucuk
Ring-Ring - - Liar
Berastagi Kabanjahe
56 Tembakau Nicotiana tabacum Solanaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
57 Sirih Piper betle Piperales Ladang
Berastagi Kabanjahe
58 Pinang Areca catechu Arecaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
59 Bunga-Bunga Hisbicus rosa Malvaceae Perkarangan
Berastagi Kabanjahe
(45)
60 Lidah Buaya Aloe vera Linn. Liliaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
61 Pete cina Petroselinum sativium
Hoffm. Umbelliferae Perkarangan
Berastagi Kabanjahe
Table diatas menjelaskan bahwa tanaman obat yang dipasarkan relatif sama antara di Pasar Tradisional Kabanjahe dan Pasar Tradisional Berastagi. Tetapi ada juga yang tidak terdapat pada kedua pasar tradisional tersebut.Dari table diatas ditemukan lebih banyak yang hanya terdapat di Pasar Tradisional Berastagi.Hal ini dikarenakan pada Pasar Tradisional Kabanjahe, mereka hanya memiliki satu suplyer yaitu dari Kem-Kem. Sedangkan pada pasar Berastagi dari empat toko, tiga diantaranya di suplai oleh Kem-Kem dan ada satu toko yang mencari bahannya sendiri dari daerah sekitar Tanah Karo. Toko yang mencari bahannya sendiri adalah toko “Petagan-Tagan”.Menurut pemilik toko dia mencari bahan sendiri dikarenakan dia memiliki pengalaman langsung tentang mengobati masyarakat yang menderita penyakit, sedangkan rata-rata toko obat lainnya hanya menjual dari informasi yang di dapat dari Kem-Kem.
(46)
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Jenis tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat cukup beragam, dan penggunaannya belum maksimal. Manfaat tanaman obat belum cukup diketahui oleh masyarakat umum.Manfaat dari beberapa tanaman obat yang didapat dari wawancara dan yang terdapat pada sumber sumber ilmiah relative sama. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai bahan obat-obatan adalah daun.Tumbuhan yang digunakan berasal dari tumbuhan yang tersebar di kabupaten karo yang didapat dari perkarangan, hutan dan ladang.
Saran
Diharapkan adanya peranan pemerintah untuk melakukan penyuluhan tentang pentingnya manfaat tumbuhan obat tradisional dan pengadaan data tanaman obat yang ada di seluruh Kabupaten Tanah Karo untuk menjadi acuan bagi pedagang dan masyarakat.Diharapkan adanya penelitian lanjutan mengenai tanaman obat yang berada di Kabupaten Karo khususnya mengenai pemanfaatannya.
(47)
DAFTAR PUSATAKA
BPS Kabupaten Karo, 2010. Karo dalam Angka. Karo. Badan Pusat Statistik: Kabupaten Karo
Flora, E. 2008. Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobata
Hariana, A. 2008. Tumbuhan Obat dan khasiatnya. Penebar Swadaya. Depok.
Herdiani. E. 2012. Potensi Tanaman Obat
Nurhayati, T. 2008. Uji Efek Sediaan Serbuk Instan Rimpang Kencur Sebagai Tonikum Terhadap Mencit Jantan Galur. Universitas Muhamadyah
Surakart
Santoso, H.B. 2008. Ragam dan Khasiat Tanaman Obat Sehat Alami dari Halaman Asri. PT Agromedia Pustaka. Jakarta Selatan.
Stepanus. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Tanaman Obat Keluarga di Desa pulau Sapi Kecamatan Mentarang kabupaten
Malina
Thomas. A.N.S. 1992. Tanaman Obat tradisional. Kanisius. Yogyakarta.
Utami, P. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. PT Agromedia Pustaka. Jakarta Selatan.
(1)
Kabanjahe
16 Pirawas Cinnamomum porrectum
(Roxb.) Kosterm Lauraceae Ladang
Berastagi Kabanjahe 17 Benalu kopi Serurulla ferugia (Jack)
Danser Santalaceae Ladang Kabanjahe
18 Labu pahit Momordica charantia Cucurbitaceae Liar Berastagi 19 Labu putih Lagenaria Siceraria Cucurbitaceae Ladang Berastagi
20 Timun Cucumis sativus Cucurbitaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
21 Jambe Cucurbita moschata Cucurbitaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
22 Salembak - - Liar
Berastagi Kabanjahe
23 Bulung Bulan - - Liar
Berastagi Kabanjahe 24 Pudding Hitam Graptophyllum pictum Acanthaceae Liar Kabanjahe
25 Rimo Begu Citrus sp. 1 Rutaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
26 Rimo Kayu Citrus sp.2 Rutaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
27 Rimo Kejaren Citrus sp. 3 Rutaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
28 Rimo Kelele Citrus sp. 4 Rutaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
29 kuku harimau Citrus medica
“Sarcodactylis” Rutaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
30 Rimo Malem Citrus sp. 6 Rutaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
(2)
31 Rimo mungkur Citrus Hystrix DC. Rutaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
32 Bungle Zingiber purpureum
Roxb. Zingiberaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
33 Temulawak Curcuma mangga Val Zingiberaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
34 Bunga lawang Illicium verum Hook Apiaceae Liar
Berastagi Kabanjahe
35 Bawang putih Allium cepa L. liliaceae
Ladang Berastagi Kabanjahe
36 Cengkeh Syzygium aromaticum L.
Merr. Myrtaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
37 Gagaten Harimau
Ampelocissus
Thyrsiflorae Vitaceae Liar
Berastagi Kabanjahe
38 Jerangau Acorus calamus L Acoraceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
39 Daun Salam Syzygium polyanthum Myrtaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
40 Kencur Kaempferia galanga L. Zingiberaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
41 Jahe Zingiber officinale
Roscoe. Zingiberaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
42 Kunyit Curcuma longa Zingiberaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
43 Temu ireng Curcuma
aeroginosa Roxb Zingiberaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
44 Pipi udan Cinnamomum porrectum Lauraceae Liar
Berastagi Kabanjahe
(3)
45 Seruntun Langit - - Liar
Berastagi Kabanjahe
46 Rege- Rege - - Liar
Berastagi Kabanjahe
47 Pecah Darah - - Liar
Berastagi Kabanjahe
48 Kemiri Aleurites moluccana
Willd Euphorbiaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
49 Cekala Nicolaia speciosa
(blume) Horan. Zingiberaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe 50 Bulung gambut
gambut - - Liar Berastagi
51 Taik Angin - - Liar Berastagi
52 Daun Sirsak Annona muricata Annonaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
53 Sinonggali tebu - - Liar
Berastagi Kabanjahe
54 Bulung Pangir - - Liar
Berastagi kabanjahe
55 Bulung Pucuk
Ring-Ring - - Liar
Berastagi Kabanjahe
56 Tembakau Nicotiana tabacum Solanaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
57 Sirih Piper betle Piperales Ladang
Berastagi Kabanjahe
58 Pinang Areca catechu Arecaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
59 Bunga-Bunga Hisbicus rosa Malvaceae Perkarangan
Berastagi Kabanjahe
(4)
60 Lidah Buaya Aloe vera Linn. Liliaceae Ladang
Berastagi Kabanjahe
61 Pete cina Petroselinum sativium
Hoffm. Umbelliferae Perkarangan
Berastagi Kabanjahe
Table diatas menjelaskan bahwa tanaman obat yang dipasarkan relatif sama antara di Pasar Tradisional Kabanjahe dan Pasar Tradisional Berastagi. Tetapi ada juga yang tidak terdapat pada kedua pasar tradisional tersebut.Dari table diatas ditemukan lebih banyak yang hanya terdapat di Pasar Tradisional Berastagi.Hal ini dikarenakan pada Pasar Tradisional Kabanjahe, mereka hanya memiliki satu suplyer yaitu dari Kem-Kem. Sedangkan pada pasar Berastagi dari empat toko, tiga diantaranya di suplai oleh Kem-Kem dan ada satu toko yang mencari bahannya sendiri dari daerah sekitar Tanah Karo. Toko yang mencari bahannya sendiri adalah toko “Petagan-Tagan”.Menurut pemilik toko dia mencari bahan sendiri dikarenakan dia memiliki pengalaman langsung tentang mengobati masyarakat yang menderita penyakit, sedangkan rata-rata toko obat lainnya hanya menjual dari informasi yang di dapat dari Kem-Kem.
(5)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Jenis tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat cukup beragam, dan penggunaannya belum maksimal. Manfaat tanaman obat belum cukup diketahui oleh masyarakat umum.Manfaat dari beberapa tanaman obat yang didapat dari wawancara dan yang terdapat pada sumber sumber ilmiah relative sama. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai bahan obat-obatan adalah daun.Tumbuhan yang digunakan berasal dari tumbuhan yang tersebar di kabupaten karo yang didapat dari perkarangan, hutan dan ladang.
Saran
Diharapkan adanya peranan pemerintah untuk melakukan penyuluhan tentang pentingnya manfaat tumbuhan obat tradisional dan pengadaan data tanaman obat yang ada di seluruh Kabupaten Tanah Karo untuk menjadi acuan bagi pedagang dan masyarakat.Diharapkan adanya penelitian lanjutan mengenai tanaman obat yang berada di Kabupaten Karo khususnya mengenai pemanfaatannya.
(6)
DAFTAR PUSATAKA
BPS Kabupaten Karo, 2010. Karo dalam Angka. Karo. Badan Pusat Statistik: Kabupaten Karo
Flora, E. 2008. Tanaman Obat Indonesia Untuk Pengobata
Hariana, A. 2008. Tumbuhan Obat dan khasiatnya. Penebar Swadaya. Depok.
Herdiani. E. 2012. Potensi Tanaman Obat
Nurhayati, T. 2008. Uji Efek Sediaan Serbuk Instan Rimpang Kencur Sebagai Tonikum Terhadap Mencit Jantan Galur. Universitas Muhamadyah
Surakart
Santoso, H.B. 2008. Ragam dan Khasiat Tanaman Obat Sehat Alami dari Halaman Asri. PT Agromedia Pustaka. Jakarta Selatan.
Stepanus. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Tanaman Obat Keluarga di Desa pulau Sapi Kecamatan Mentarang kabupaten
Malina
Thomas. A.N.S. 1992. Tanaman Obat tradisional. Kanisius. Yogyakarta.
Utami, P. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. PT Agromedia Pustaka. Jakarta Selatan.