Desain Penelitian Subyek Penelitian

Reswita, 2015 PERBAND INGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI D AN D ISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI MOD EL PROBLEM BASED LEARNING D AN SISWA YANG BELAJAR MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Variabel Penelitian

Jenis-jenis variabel dapat dibedakan menjadi dua jenis variabel yaitu variabel bebas independent variabel dan variabel terikat dependent variabel. Dalam penelitian ini, variabel yang ada terdiri atas variabel bebas X dan variabel terikat Y. 1. Variabel Bebas X Sugiyono 2013 berpendapat bahwa variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat. Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: 1 model Problem Based Learning; 2 model Discovery learning. Model Problem Based Learning diberikan di kelas VIIB dan model Discovery learning diberikan di kelas VIIA. 2. Variabel Terikat Y Sugiyono 2013 berpendapat bahwa variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah: 1 komunikasi matematis siswa; 2 disposisi matematis siswa.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen disusun dalam bentuk tes dan kuisionerangket yang dijawab oleh responden secara tertulis. Instrumen tersebut terdiri dari: a tes kemampuan komunikasi matematis; b skala disposisi matematis siswa.

1. Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siwa. Tes kemampuan komunikasi matematis disusun dalam bentuk uraian. Reswita, 2015 PERBAND INGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI D AN D ISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI MOD EL PROBLEM BASED LEARNING D AN SISWA YANG BELAJAR MELALUI MOD EL D ISCOVERY LEARNING Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pedoman penskoran tes kemampuan komunikasi matematis, menggunakan pedoman yang diusulkan Cai, Lane dan Jakabcin 1996. Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Skor Kriteria 4 Penjelasan secara matematis masuk akal dan benar dan tersusun secara logis 3 Penjelasan secara matematis masuk akal dan benar, meskipun tidak tersusun secara logis dan ada sedikit kesalahan 2 Penjelasan secara matematis masuk akal, namun hanya sebagian yang lengkap dan benar 1 Hanya sedikit dari penjelasan yang benar. Hanya sedikit model matematika yang benar. Jawaban salah Tidak ada jawabansalah menginterpretasikan

2. Skala Disposisi Matematis Siswa

Skala disposisi matematis yang digunakan terdiri dari 35 butir pernyataan. Adapun indikator skala disposisi matematis tersebut yaitu: 1 kepercayaan diri, 2 kegigihan atau ketekunan, 3 berpikir terbuka dan fleksibel, 4 minat dan keingintahuan, 5 memonitor dan mengevaluasi, dan 6 menghargai aplikasi matematika. Skala disposisi ini dibuat dengan berpedoman pada bentuk skala Likert, yang terdiri atas empat kategori respon, yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS.

E. Teknik Pengembangan Instrumen

Sebelum soal instrumen digunakan dalam penelitian, soal tersebut diujicobakan terlebih dahulu pada siswa yang telah memperoleh materi yang berkenaan dengan yang akan diteliti. Ujicoba ini dilakukan untuk mengetahui reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda tes. Data diolah dengan menggunakan bantuan Anates V.4 for Windows.