MUHAMAD GINA NUGRAHA, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
keterangan mengenai layak atau tidaknya instrumen tes dipakai dalam penelitian. Adapun analisis yang dilakukan antara lain:
1. Validitas Butir soal
Karno To 1996 mengemukakan bahwa validitas tes merupakan tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes, tes yang valid adalah tes yang benar-benar
mengukur apa yang hendak diukur. Jadi, dapat dikatakan bahwa analisis validitas tes merupakan analisis yang di lakukan untuk menunjukkan tingkat ketepatan
suatu instrumen tes dalam mengukur sasaran yang hendak diukur. Uji validitas tes ini dilakukan dengan menggunakan teknik kolerasi product momen yang
dikemukakan oleh Pearson Pearson Product Moment, yaitu sebagai berikut : Arikunto, 2005
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
...................3.1 Dengan :
r
xy
= koefisien korelasi antara variabel X dan Y X = skor tiap butir soal.
Y = skor total tiap butir soal.
N = jumlah siswa.
Untuk menginterpretasikan nilai koefisien korelasi yang diperoleh dari perhitungan di atas, digunakan kriteria validitas tes seperti yang ditunjukkan
pada tabel 3.5. Arikunto, 2005 Tabel 3.5
Interpretasi Validitas Tes
Koefisien Korelasi Kriteria validitas
0,80 r 1,00
Sangat tinggi 0,60 r
0,80 Tinggi
0,40 r 0,60
Cukup
MUHAMAD GINA NUGRAHA, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Koefisien Korelasi Kriteria validitas
0,20 r 0,40
Rendah 0,00 r
0,20 Sangat rendah
2. Reliabilitas Tes
Reliabilitas tes adalah tingkat ke ajegan konsistensi suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang
ajegkonsisten tidak berubah-ubah. Tes yang reliabel atau dapat dipercaya adalah tes yang menghasilkan skor secara ajeg, relatif tidak berubah walaupun di
teskan pada situasi yang berbeda-beda Karno To, 1996. Dalam penelitian ini, metode yang di gunakan dalam menentukan reliabilitas instrumen tes ialah
metode belah dua split-half method. Dalam metode belah dua, instrumen tes di belah menjadi dua ganjil dan genap sehingga setiap siswa memperoleh dua
macam skor yaitu skor yang diperoleh dari soal-soal bernomor ganjil dan skor yang diperoleh dari soal-soal bernomor genap. Skor total diperoleh dengan
menjumlahkan skor ganjil dan skor genap. Untuk memperoleh nilai reliabilitas tes, skor ganjil kemudian dikorelasikan dengan skor genap dengan menggunakan
koefisien korelasi ganjil-genap yang dikoreksi menjadi koefisien reliabilitas, yaitu sebagai berikut : Arikunto, 2005
r
11
=
1 2
2 1
2 1
2 1
2 1
r r
................................ 3.2
Dengan : r
11
= koefisien reliabilitas tes r
2 1
2 1
= korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
MUHAMAD GINA NUGRAHA, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
2 2
2 2
. Y
Y N
X X
N Y
X Y
X N
r
xy
X = Skor untuk soal bernomor ganjil
Y = Skor untuk soal bernomor genap
Untuk mengintrepetasikan nilai reliabilitas tes yang diperoleh dari perhitungan di atas, digunakan kriteria reliabilitas tes seperti yang ditunjukan pada
tabel 3.6. Arikunto, 2005 Tabel 3.6
Interpretasi reliabilitas Tes
Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas
0,81 r 1,00
Sangat tinggi 0,61 r
0,80 Tinggi
0,41 r 0,60
Cukup 0,21 r
0,40 Rendah
0,00 r 0,21
Sangat rendah
3. Tingkat KesukaranTaraf Kemudahan Butir Soal