BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Magnet permanen merupakan salah satu material strategis yang memiliki banyak aplikasi terutama dalam bidang konversi energi, sensor, dan elektronika. Dalam hal
konversi energi magnet permanen merupakan komponen utama yang digunakan untuk mengubah energi kinetik menjadi energi listrik maupun sebaliknya. Oleh karena itu,
pengembangan magnet permanen menjadi perhatian penting dikalangan peneliti dan akademisi untuk menghasilkan magnet dengan kualitas terbaik dan efisiensi yang
tinggi dalam aplikasinya. Kebutuhan akan magnet pada umumnya dan magnet permanen pada khususnya
menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Dapat dilihat pada tahun 1990 hingga 2000 konsumsi magnet magnet meningkat mencapai 12,2 tiap tahunnya. Magnet
permanen banyak digunakan pada televisi, telepon, komputer dan komponen mobil Deswita, 2007 . Sampai saat ini di Indonesia produk magnet khususnya magnet
permanen yang ada dipasaran 100 masih berbasis impor. kebutuhan magnet permanen di Indonesia sangat tinggi dan menempatkan Indonesia menjadi pasar nomor
2 dunia benecky, 2008. Perkembangan magnet permanen pada saat ini sangat difokuskan untuk magnet
permanen energi tinggi. Salah satu bahan magnet yang dapat menghasilkan energy tinggi adalah jenis dari RE-Fe-B RE Rearth Eart= Nd , Pr D.W scott dkk, 1996.
Magnet permanen berjenis RE-Fe-B ini terbuat dari paduan logam tanah jarang berjenis Neodymium atau Praseodymium, logam Besi, dan Boron dengan fasa magnet
Nd
2
Fe
14
B atau Pr
2
Fe
14
B yang memiliki struktur kristal tetragonal j Fraden, 2010 . Kelebihan lain dari magnet permanen berbasis RE-Fe-B ini adalah memiliki Induksi
magnet saturasi yang tinggi mencapai 1,6 T atau 16 kG, dengan induksi remanensi tertinggi saat ini mencapai 1,53 T atau 15,3 kG dalam bentuk sintered magnet Yuji
kaneko dkk, 2006. Namun magnet permanen berbasis logam tanah jarang rare earth
Universitas Sumatera Utara
ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu suhu curie relatif rendah sekitar 200- 300
o
C, sehingga sulit untuk diaplikasikan pada suhu tinggi. Bahan ini juga memiliki ketahanan korosi yang relatif rendah sehingga dalam aplikasinya diperlukan surface
treatment melalui coating atau pelapisan.Yu.D. Yagodkin, 2001 Penelitian terbaru dalam bidang komposit material magnet berbasis paduan
RE-Fe-B diarahkan menuju empat tujuan dasar: meningkatkan energi magnetik, yang berarti mengoptimalkan kapasitas magnetik; meningkatkan ketahanan terhadap korosi;
optimalisasi proses produksi pada parameter proses; dan mengurangi substansi bahan magnet tanah jarang, tujuannya adalah mengurangi harga produksi dari material
magnet akhir, tetapi tetap menjaga nilai yang tinggi dari energi produksi maksimum Stajic Jasna, 2011.
Usaha untuk meningkatkan ketahanan korosi magnet jenis Re-Fe-B ini telah banyak dilakukan, diantaranya adalah dengan menambahkan unsur aditif seperti SiO2,
MgO, dan ZnO MO Wenjian, 2008 maupun dengan memberikan proteksi luar dengan pelapisan bahan logam seperti Al, Ni, Zn, Cr, Cu, dan Sn I. Skulj, 2008
Untuk memperkecil dampak negatif dari kerusakan yang ditimbulkan akibat korosi, maka diperlukan salah satu upaya untuk melakukan pencegahan awal
prevention of corrosion. Teknik pelapisan logam dengan menggunakan arus listrik searah electroplating merupakan salah satu pencegahan awal dari serangan korosi
tersebut. Logam Ni merupakan logam pelapis yang baik untuk dekoratif tetapi masih mempunyai kekurangan pada daya lekatnya. Logam Ni mempunyai daya lekat yang
kurang baik apabila dilapiskan langsung pada baja karbon. Pendeposisian logam pelapis dengan cara pack cementation memiliki daya lekat yang lebih baik
dibandingkan dengan pelapisan electroplating. Kedua metode ini cukup sederhana dan murah bila dibandingkan dengan metode pelapisan komersial lain seperti pelapisan
dengan penyemprotan Thermal Spraying, pencelupan panas Hot Dipping dan lain- lain Agus Solehudin dan Wita S. 2008
Banyak material yang menggunakan pelapisan pelindung pada permukaannya agar tahan terhadap lingkungan. Salah satu metode untuk meningkatkan ketahan
magnet permanen Pr-Fe-B dalam penelitian ini adalah dengan cara electroplating dimana material yang digunakan untuk pelapisan adalah nikel. Alasan menggunakan
nikel karena pelapisan nikel sudah sangat popular di dunia plating dan beberapa
Universitas Sumatera Utara
keuntungannya seperti tahan terhadap korosi, menambah keindahan benda yang dilapisi, menambah kekerasan, dan lain-lain.
Melihat kekurangan magnet permanen berbasis RE-Fe-B yaitu mempunyai temperatur curie yang rendah sehingga mudah teroksidasi dan berdasarkan pada empat
tujuan dasar diatas maka penelitian ini dibuat untuk meningkatkan ketahanan magnet Pr-Fe-B terhadap korosi yaitu dengan melapisi magnet bonded Pr-Fe-B dengan Ni
menggunakan metode electroplating guna meningkatkan ketahanan magnet terhadap serangan oksidasi sehingga diharapkan dapat memperoleh magnet bonded Pr-Fe-B
yang mempunyai karakteristik sifat fisis, magnetik baik dengan metode electroplating yang sederhana.
1.2 Rumusan Masalah