Hasil Penelitian .1 Data Magnetisasi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Magnetisasi Tabel 4.1 Data awal magnetisasi No Kuat Medan Magnet gauss Tanpa Pelapisan Ni Dengan pelapisan Ni 1 2103.1 1886.2 4.1.2 Sifat Fisis 4.1.2.1 Hasil Pengujian Ketebalan Dari hasil percobaan menggunakan perhitungan matematis, maka ketebalan lapisan yang terbentuk pada substrat yang dilapisi dapat diperoleh dengan menggunakan rumus persamaan 2.3. Perhitungan salah satu tebal lapisan plating pada substrat Pr-Fe-B adalah sebagai berikut; Sampel uji Pr-Fe-B dengan kuat arus 0,18 A. Diketahui: densitas ρ = 8,908 grcm 3 Jari-jari D = 5.01 mm tebal t = 6.43 mm massa awal m0 = 2.82918 gr massa akhir m1 = 3.02168 gr waktu pelapisan t = 2 jam Ditanya: tebal lapisan T= ? Penyelesaian: A = 2�� � + � A = 23.145.015.01+6.43 A = 378.815993 mm 2 A = 3.78815993 cm 2 Massa lapisan yang terbentuk W = 2.82918 –3.02168 gr W = 0.1925 gr Universitas Sumatera Utara Tebal lapisan yang terbentuk: T = W A.ρ T = . 5 gr . 5 cm x , grcm T = 57.04560882 x 10 -4 cm =57.046 µm Dari hasil perhitungan, dapat dibuat tabel tebal lapisan Ni pada substrat sebagai berikut: Tabel 4.2 Tebal Lapisan Ni

4.1.3 Hasil Pengujian oksidasi

a. Hasil pengukuran perubahan massa per luas awal untuk lingkungan udara pada temperatur 120 o C yang diukur tiap-tiap variasi waktu yaitu 1 jam, 4 jam, 9 jam, 16 jam dan 25 jam No Waktu jam Luas Sampel cm 2 Massa Awal gr Massa Akhir gr Massa Lapisan gr Densitas grcm 3 Tebal Lapisan µm 1 2 3.78815993 2.82918 3.02168 0.1925 8.908 57.04560882 2 2 3.73183111 2.76851 2.93574 0.16723 8.908 50.30509815 3 2 3.80776144 2.85876 3.03357 0.17481 8.908 51.5366675 4 2 3.86395345 2.90688 3.08567 0.17879 8.908 51.94349047 5 2 3.74074637 2.77743 2.9241 0.14667 8.908 44.01521428 6 2 3.77937182 2.86687 2.99203 0.12516 8.908 37.17626242 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Data perubahan Massa terhadap waktu oksidasi pada temperature 120 o C b. Hasil pengukuran degradasi kuat medan Magnet untuk lingkungan udara pada temperatur 120 o C yang diukur tiap-tiap variasi waktu1 jam , 4 jam, 9 jam, 16 jam dan 25 jam dapat dilihat dalam tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4 Degradasi medan Magnet pada temperature 120 o C No Waktu jam Massa gr Perubahan massa per satuan luas grcm 2 Tanpa pelapisan Dengan pelapisan Nikel Tanpa pelapisan Dengan pelapisan Nikel 1 2.83295 2.9826 2 1 2.82453 2.98181 -0.00222 -0.00021 3 4 2.82813 2.98176 -0.00127 -0.00022 4 9 2.8265 2.98125 -0.0017 -0.00036 5 16 2.82638 2.9812 -0.00173 -0.00037 6 25 2.82568 2.98042 -0.00191 -0.00057 No Waktu jam Medan magnet gauss Degradasi medan magnet gauss Tanpa pelapisan Dengan pelapisan Nikel Tanpa pelapisan Dengan pelapisan 1 2103.1 1886.2 2 1 2103.8 1807.5 0.7 -156.7 3 4 2073.6 1774.3 -29.5 -176 4 9 2024.1 1734.9 -79 -171.1 5 16 2017.6 1676.7 -85.5 -209.5 6 25 2009.8 1765.9 -93.3 -120.3 Universitas Sumatera Utara c. Hasil pengukuran perubahan massa per luas awal untuk lingkungan udara pada temperatur 200 o C yang diukur tiap-tiap variasi waktu yaitu 20 menit,30 menit, 40 menit, 50 menit, 60 menit, 4 jam, 9 jam, 16 jam dan 25 jam dapat dilihat dalam tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5 Perubahan Massa per luas awal terhadap waktu Oksidasi pada temperatur 200 o C No Oksidasi Massa gr Perubahan massa per satuan luas grcm 2 Tanpa pelapisan Dengan pelapisan Nikel Tanpa pelapisan Dengan pelapisan Nikel 1 0 menit 2.73466 2.98025 2 20 menit 2.70924 2.98032 -0.0066 0.00007 3 30 menit 2.69037 2.98264 -0.01166 0.00239 4 40 menit 2.62867 2.9856 -0.02789 0.001408 5 50 menit 2.61284 2.98031 -0.03206 0.0000158 6 60 menit 2.6034 2.9801 -0.03454 0.000039 7 4 jam 2.59736 2.98223 -0.03603 0.000521 8 9 jam 2.58009 2.98186 -0.04068 0.000424 9 16 jam 2.53958 2.98098 -0.05134 0.000192 10 25 jam 2.48853 2.97999 -0.06477 -0.00006 Universitas Sumatera Utara d. Hasil pengukuran degradasi medan magnet terhadap waktu oksidasi di udara yang diukur pada tiap-tiap variasi waktu yaitu 20 menit,30 menit, 40 menit, 50 menit, 60 menit, 4 jam, 9 jam, 6 jam dan 25 jam Tabel 4.6 Degradasi Medan Magnet terhadap Waktu Oksidasi No Oksidasi Medan magnetgauss Degradasi medan magnet gauss Tanpa pelapisan Dengan pelapisan Nikel Tanpa pelapisan Dengan pelapisan 1 0 menit 2191.5 1758.8 2 20 menit 1825.5 1483.2 -366 -275.6 3 30 menit 1818.2 1466.4 -373.3 -292.4 4 40 menit 1826.3 1522.6 -365.2 -236.2 5 50 menit 1820.8 1519.9 -370.7 -238.9 6 60 menit 1806.3 1536.7 -385.2 -222.1 7 4 jam 1760.4 1576.4 -431.1 -182.4 8 9 jam 1714.1 1549.6 -477.4 -209.2 9 16 jam 1665.8 1563.4 -525.7 -195.4 10 25 jam 1654.4 1569.6 -537.1 -189.2 Universitas Sumatera Utara e. Hasil yang mengidentifikasi bahwa terjadi oksidasi pada sampel yaitu ditandai dengan adanya pertambahan massa yang terjadi pada sampel dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut : Tabel 4.7 Pertambahan Massa akibat Oksidasi No waktu oksidasi Δm massa utuh grcm2 Δm massa terlepas grcm2 massa oksidasi grcm2 1 2 20 menit -0.00669 0.003189 -0.0035 3 30 menit -0.01166 0.015518 0.003858 4 40 menit -0.02789 0.032589 0.004699 5 50 menit -0.03206 0.0372 0.005142 6 60 menit -0.03434 0.039142 0.007084 7 4 jam -0.03603 0.03535 0.012415 8 9 jam -0.04068 0.0049 0.00905 9 16 jam -0.05134 0.03351 0.007213 10 25 jam -0.06477 0.059746 -0.00502 Universitas Sumatera Utara 4.1.3 Analisa Mikrostruktur 4.1.3.1 SEM dan EDS Analisa mikrostruktur ini bertujuan untuk mengamati struktur dari sampel sebelum dan sesudah uji Oksidasi. Hasil dari analisa SEM dan EDS dapat terlihat dalam gambar 4.1 berikut ini. Gambar 4.1 Maping Unsur kimia sampel tanpa pelapisan Nikel Sebelum Uji Oksidasi pada temperature 200 o C selama 25 jam Tabel 4.8 Jenis Unsur magnet PrFeB tanpa pelapisan sebelum Uji oksidasi No. Sampel Magnet Unsur yang terkandung 1. Magnet PrFeB Praseodymium Pr 2. Besi Fe 3. Carbon C 4. Boron B 5. Oksigen O Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa pada sampel magnet PrFeB terkandung unsur- unsur yaitu Praseodymium Pr, Besi Fe, Carbon C, Boron B dan Oksigen B. Universitas Sumatera Utara Dimana unsur terbanyak didalam sampel magnet PrFeB adalah besi Fe yaitu berkisar 78. Gambar 4.2 Maping Unsur Kimia sampel tanpa pelapisan Nikel setelah Uji Oksidassi pada temperature 200 o C selama 25 jam Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa kuantitas unsur Fe berkurang jika dibandingkan dengan kuantitas unsur Fe sebelum uji oksidasi pada gambar 4.1. Kuantitas unsur dapat dilihat dari indicator warna yang ada dibawah masing-masing unsur,dimana semakin kekanan semakin menunjukkan kualitas unsur yang terkandung. Hal ini terjadi karena unsur besi Fe telah berikatan dengan unsur Oksigen O membentuk unsur FeO yang mengakibatkan terjadinya oksidasi pada sampel yang ditandai dengan perubahan warna sampel menjadi coklat keemasan. Tabel 4.9 Jenis Unsur magnet PrFeB tanpa pelapisan setelah dioksidasi No. Sampel Magnet Unsur yang terkandung 1. Magnet PrFeB Praseodymium Pr 2. Besi Fe 3. Carbon C 4. Boron B 5. Oksigen O Dari Tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa pemanasan atau uji Oksidasi tidak mempengaruhi jenis unsur yang terkandung di dalam sampel hal ini dapt dilihat dari Universitas Sumatera Utara jenis unsur sebelum uji oksidasi pada tabel 4.8 dan setelah uji oksidasi pada tabel 4.9 tidak mengalami perubahan Gambar 4.3 Analisis Sampel tanpa Pelapisan Nikel sebelum dan Setelah Uji Oksidasi pada temperature 200 o C selama 25 jam Pada analisis gambar 4.3 diatas dapat kita ketahui bahwa sampel magnet tanpa pelapisan Nikel setelah dilakukan uji oksidasi pada temperature 200 o C selama 25 jam mengalami kerusakan pada resin binder yaitu Carbon C yang menyebabkan terlepasnya serbuk-serbuk magnet dari sampel sehingga mengakibatkan laju perubahan massa per luas sampel semakin cepat yang kemudian akan mengurangi umur pemakaian sampel tersebut. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Maping unsur kimia sampel dengan pelapisan Nikel sebelum uji oksidasi pada temperatur 200 o C selama 25 jam Tabel 4.10 Jenis Unsur magnet PrFeB dengan pelapisan sebelum dioksidasi No. Sampel Magnet Unsur yang terkandung 1. Magnet PrFeB Praseodymium Pr 2. Besi Fe 3. Carbon C 4. Nikel Ni 5. Boron B 6. Oksigen O Universitas Sumatera Utara Gambar 4.5 maping unsur kimia sampel dengan pelapisan Nikel setelah uji oksidasi pada temperature 200 o C selama 25 jam Tabel 4.11 Jenis Unsur magnet PrFeB dengan pelapisan setelah dioksidasi No. Sampel Magnet Unsur yang terkandung 1. Magnet PrFeB Praseodymium Pr 2. Besi Fe 3. Carbon C 4. Nikel Ni 5. Boron B 6. Oksigen O Seperti pada sampel tanpa pelapisan sebelum oksidasi pada tabel 4.8 dan setelah oksidasi pada tabel 4.9 yang tidak mengalami perubahan unsur. Pada sampel dengan pelapisan Nikel sebelum uji oksidasi pada tabel 4.10 dam setelah uji oksidasi pada tabel 4.11 diatas juga tidak mengalami perubahan unsur yang berarti bahwa pemanasan Oksidasi tidak mempengaruhi kandungan elemen-elemen unsur pada sampel. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6 Analisis Sampel dengan pelapisan Nikel sebelum dan setelah uji oksidasi pada temperatur 200 o C selama 25 jam Dari analisis gambar 4.6 diatas terlihat bahwa tidak terjadi perubahan yang signifikan antara sampel dengan pelapisan sebelum dioksidasi pada gambar 4.4 dengan sampel dengan pelapisan setelah dioksidasi pada gambar 4.5. Bahkan setelah proses oksidasi selama 25 jam pada temperature 120 o C dan dipercepat proses oksidasi dengan menaikkan temperaturnya hingga 200 o C selama 25 jam, sampel dengan pelapisan Nikel ini tidak mengalami kerusakan mikrostruktur sehingga terjadi pelepasan serbuk- serbuk magnet serta tidak terjadi perubahan warna pada sampel seperti sampel tanpa pelapisan setelah proses oksidasi pada gambar 4.3. Hal ini menunjukkan bahwa lapisan Nikel lapisan Nikel ini protektif terhadap substratnya dan telah berhasil melindungi sampel dari serangan oksidasi. Universitas Sumatera Utara 4.2 Pembahasan 4.2.1 Sifat Fisis