Hubungan Karakteristik Acara Telenovela dengan Periaku Ibu Rumah Tangga di kabupaten Badung, Bali
RINGKASAN
MADE MEIDA PRATIWL Hubungan Karakteristik Acara Telenovela Dengan
Perilaku Ibu Rumahtangga di Kabupaten Badung, Bali. Di bawah bimbingan Dr.
Ir. Aida Vitayala S. Hubeis sebagai Ketua Komisi Pembimbing, Ir. Gardjito, MSc
dan Dra. Farida Robadji, MS sebagai Anggota Komisi Pembimbing.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) aspek kognisi ibu rumahtangga
dengan adanya acara telenovela, (2) aspek afeksi ibu rumahtangga dengan adanya acara
telenovela, (3) hubungan karakteristik acara telenovela dengan perilaku ibu
rumahtangga dengan adanya acara telenovela.
Penelitian dilakukan di Kabupaten Badung, yaitu di Desa Petang (Badung
Utara) berbasis pertanian dan di Kelurahan Kuta (Badung Selatan) berbasis non
pertanian. Populasi penelitian adalah ibu rumahtangga yang menonton acara telenovela
baik bekeja (IB) maupun tidak bekeja (ITB). Sampel penelitian adalah unit
rumahtangga dan sebagai responden adalah ibu rumahtangga bekeja dan tidak bekej a
yang rnenonton acara telenovela. Jumlah sampel sebanyak 60 ibu rumahtangga di
masing-masing desa dan setiap desa diambil 30 ibu rumahtangga bekeja dan tidak
dengan menggunakan metode acak sederhana (stratifid random sampling).
Untuk rnelihat jenjang perilaku yang tejadi dilakukan bahasan secara deskriptif
dengan melihat tingkat pengetahuan (tinggi, sedang, rendah), sikap dan perilaku (baik,
sedang, buruk) ibu rumahtangga. Selanjutnya untuk melihat hubungan yang tejadi
antara karakteristik telenovela dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku dilakukan uji
hubungan peringkat Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tema cerita dan karakter pemain
telenovela mampu mengubah kognisi ibu mmahtangga di dua lokasi penelitian yang
berkaitan dengan informasi mengenai peran seorang ibu dan seorang wanita karir.
Mereka mengetahui dan memahami dengan baik mana yang dapat ditim dan mana
yang tidak dapat ditiru tanpa melupakan tradisi lokal yang telah dimiliki. Selanjutnya
ubahan pada aspek afeksi hanya nampak pada ibu rumahtangga di desa Petang yang
berkaitan dengan penilaian mereka tentang kehidupan keluarga yang harmonis. Mereka
mencoba meniru dan menerapkannya pada kehidupan keluarganya, seperti
berpenampilan menarik dan menyetujui wanita yang mandiri, namun tetap
mengutarnakan keperluan keluarga.
Karakteristik acara telenovela temtama tema cerita dan karakter pemain mampu
mengubah perilaku ibu rumahtangga pekej a di kelurahan Kuta, ka'rena lingkungan
tinggal mereka senantiasa menuntut untuk selalu mengikuti perkembangan jaman
namun dengan tidak melupakan budaya sendiri. Kehadiran acara telenovela tidak
membuat mereka terkesima dan langsung meniru begitu saja, akan tetapi hanya sebatas
anggapan bahwa acara telenovela itu hanya sebagai hiburan saja.
Saran yang dapat diajukan pada penelitian ini mengenai perlunya penyesuaian
kembali waMu penayangan acara telenovela agar penonton dapat menyaksikan secara
utuh acara tersebut sesuai dengan waktu istirahamya. Selain itu juga perlu penelitian
lanjutan mengenai perilaku kalayak penonton tidak terbatas pada aspek kognitif dan
afektif, tetapi juga aspek konatihya.
,. .
-.
. . . .. ....- - .....
MADE MEIDA PRATIWL Hubungan Karakteristik Acara Telenovela Dengan
Perilaku Ibu Rumahtangga di Kabupaten Badung, Bali. Di bawah bimbingan Dr.
Ir. Aida Vitayala S. Hubeis sebagai Ketua Komisi Pembimbing, Ir. Gardjito, MSc
dan Dra. Farida Robadji, MS sebagai Anggota Komisi Pembimbing.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) aspek kognisi ibu rumahtangga
dengan adanya acara telenovela, (2) aspek afeksi ibu rumahtangga dengan adanya acara
telenovela, (3) hubungan karakteristik acara telenovela dengan perilaku ibu
rumahtangga dengan adanya acara telenovela.
Penelitian dilakukan di Kabupaten Badung, yaitu di Desa Petang (Badung
Utara) berbasis pertanian dan di Kelurahan Kuta (Badung Selatan) berbasis non
pertanian. Populasi penelitian adalah ibu rumahtangga yang menonton acara telenovela
baik bekeja (IB) maupun tidak bekeja (ITB). Sampel penelitian adalah unit
rumahtangga dan sebagai responden adalah ibu rumahtangga bekeja dan tidak bekej a
yang rnenonton acara telenovela. Jumlah sampel sebanyak 60 ibu rumahtangga di
masing-masing desa dan setiap desa diambil 30 ibu rumahtangga bekeja dan tidak
dengan menggunakan metode acak sederhana (stratifid random sampling).
Untuk rnelihat jenjang perilaku yang tejadi dilakukan bahasan secara deskriptif
dengan melihat tingkat pengetahuan (tinggi, sedang, rendah), sikap dan perilaku (baik,
sedang, buruk) ibu rumahtangga. Selanjutnya untuk melihat hubungan yang tejadi
antara karakteristik telenovela dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku dilakukan uji
hubungan peringkat Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tema cerita dan karakter pemain
telenovela mampu mengubah kognisi ibu mmahtangga di dua lokasi penelitian yang
berkaitan dengan informasi mengenai peran seorang ibu dan seorang wanita karir.
Mereka mengetahui dan memahami dengan baik mana yang dapat ditim dan mana
yang tidak dapat ditiru tanpa melupakan tradisi lokal yang telah dimiliki. Selanjutnya
ubahan pada aspek afeksi hanya nampak pada ibu rumahtangga di desa Petang yang
berkaitan dengan penilaian mereka tentang kehidupan keluarga yang harmonis. Mereka
mencoba meniru dan menerapkannya pada kehidupan keluarganya, seperti
berpenampilan menarik dan menyetujui wanita yang mandiri, namun tetap
mengutarnakan keperluan keluarga.
Karakteristik acara telenovela temtama tema cerita dan karakter pemain mampu
mengubah perilaku ibu rumahtangga pekej a di kelurahan Kuta, ka'rena lingkungan
tinggal mereka senantiasa menuntut untuk selalu mengikuti perkembangan jaman
namun dengan tidak melupakan budaya sendiri. Kehadiran acara telenovela tidak
membuat mereka terkesima dan langsung meniru begitu saja, akan tetapi hanya sebatas
anggapan bahwa acara telenovela itu hanya sebagai hiburan saja.
Saran yang dapat diajukan pada penelitian ini mengenai perlunya penyesuaian
kembali waMu penayangan acara telenovela agar penonton dapat menyaksikan secara
utuh acara tersebut sesuai dengan waktu istirahamya. Selain itu juga perlu penelitian
lanjutan mengenai perilaku kalayak penonton tidak terbatas pada aspek kognitif dan
afektif, tetapi juga aspek konatihya.
,. .
-.
. . . .. ....- - .....