Keadaan Kahar 1 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang Laporan Hasil
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Badan Usaha
dengan Prakualifikasi 100
dibuktikan kerugian nyata akibat peristiwa kompensasi.
27.5 Tata cara pembayaran denda danatau ganti rugi diatur dalam SSKK.
28. Keadaan Kahar 28.1 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang
terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya,
sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi. Yang digolongkan Keadaan Kahar adalah:
a.
bencana alam, antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor;
b.
bencana non alam, antara lain berupa gagal teknologi, epidemi dan wabah penyakit;
c.
bencana sosial, antara lain konflik sosial antar
kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror;
d.
pemogokan;
e.
kebakaran; danatau
f.
gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan
melalui keputusan
bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.
28.2 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau
kelalaian para pihak. 28.3 Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, penyedia
memberitahukan tentang terjadinya Keadaan Kahar kepada PPK secara tertulis dalam waktu
paling lambat 14 empat belas hari kalender sejak
terjadinya Keadaan
Kahar, dengan
menyertakan salinan pernyataan Keadaan Kahar yang dikeluarkan oleh pihakinstansi yang
berwenang sesuai
ketentuan peraturan
perundang-undangan. 28.4 Setelah
pemberitahuan tertulis
tentang terjadinya Keadaan Kahar, para pihak dapat
melakukan kesepakatan, yang dituangkan dalam perubahan Kontrak.
28.5 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat keadaan kahar yang dilaporkan paling lambat
14 empat belas hari kalender sejak terjadinya keadaan kahar, tidak dikenakan sanksi.
Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Badan Usaha
dengan Prakualifikasi 101