Uji Persyaratan Instrumen METODE PENELITIAN

= = Dimana: J = Jumlah peserta tes = banyaknya peserta kelompok atas = banyaknya peserta kelompok bawah = banyaknya peserta kelompok ats yang menjawab soal dengan benar = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar = = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar = = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar Dengan interprestasi daya pembeda sebagai berikut. D: 0,00 – 0,20 : Jelek poor D: 0,20 – 0,40 : cukup satisfactory D: 0,40 – 0,70 : baik good D: 0,70 – 1,00 : baik sekali execellent D: negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Arikunto, 2007: 218 Hasil uji coba soal tes hasil belajar dari 25 soal terdapat 4 soal yang tergolong jelek nomor 6, 20, 21, 23, 14 soal tergolong cukup nomor 1, 2, 3, 4, 7, 8, 10, 11, 12, 18, 19, 24, 7 soal tergolong baik nomor, 5, 9, 13, 14, 17, 22, 25. Hasil perhitungan daya beda soal dapat dilihat pada lampiran.

3.8 Uji Persyaratan Analisis Data

a. Uji normalitas Berdasarkan sampel yang akan diuji hipotesisnya, apakah berdistribusi normal atau sebaliknya, uji ini disebur uji normalitas dengan menggnakan uji liliefors. Yang rumusnya sebagai berikut: Lo = F Zi – S Zi Keterangan: Lo = harga mutlak besar F Zi = peluang angka baku S Zi = proporsi angka baku Kriteria pengujian jika Dengan huruf signifikansi 0,05 maka variabel tersebut berdistribusi normal, demikian pula sebaliknya. sudjana,1996:467. Berdasarkan sampel yang diuji hipotesisnya, yaitu uji normalitas menggunaan uji liliefors problem solving tingkat sig 0,7830,025 dan problem posing 0,3710,025 yang artinya Ho diterima sampel berdistribusi normal. b. Uji homogenitas Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan rumus uji F = sugiyono, 2010: 276 Ketentuan yang berlaku bahwa jika Maka data sampel akan homogen, dan apabila Maka data sampel tidak akan homogen, dengan taraf signifikansi 0,05 dan dk n 1 – 1: n 2 – 1. Berdasarkan uji homogenitas dalam penelitian ini diketahui uji homogenitas = 2,040 lebih kecil dari = 2,745 yang artinya data sampel akan homogen.

3.9 Tekhnik analisis data

a. T-test Dua sampel independen Dalam penelitian ini pengujian hipotesis komparatif dua sampel independen digunakan rumus t-test. Terdapat beberapa rumus t-test yang dapat digunakan untuk pengujian hipotesis dua sampel independen yakni rumus separated varians dan polled varians. seperated varians = + polled varians = + Keterangan: X 1 : Rata rata hasil belajar ekonomi yang diajar dengan menggunakan Pembelajaran problem solving X 2 : Rata-rata hasil belajar ekonomi yang diajar dengan menggunakan Pembelajaran problem posing S 1 2 : Varians totral kelompok 1 S 2 2 : Varians total kelompok 2 N 1 : Banyaknya sampel kelompok 1 N 2 : Banyaknya sampel kelompok 2 Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus t-test yaitu: 1. apakan ada dua rata-rata itu berasal dari dua sampel yang jumlahnya sama atau tidak. 2. apakah varians data dari dua sampel itu homogen atau tidak. Untuk menjawab itu perlu pengujian homogenitas varians. Berdasarkan dua hal diatas maka berikan petunjuk untuk memilih rumus t-test. 1. bila jumlah anggota sampel n 1 = n 2 dan varian homogen, maka dapat menggunakan rumus t-test baik sparated varians maupun polled varians untuk melihat harga t-tabel maka digunakan dk yang besarnya dk = n 1 + n 2 – 2, 2. bila n 1 ≠ n 2 dan varians homogen, dapat digunakan rumus t-test dengan polled varians , dengan n 1 + n 2 – 2, 3. bila n 1 = n 2 dan varians tidak homogen, dapat digunakan rumus t-test dengan polled varians maupun sparated varians dengan dk = n 1 – 1 + n 2 – 1, jadi bukan n 1 + n 2 – 2, 4. bila n 1 ≠ n 2 an varians tidak homogen, untuk itu digunakan rumus t- test sparated varians, harga 1 sebagai pengganti harga t-tabel hitung selisih harga t-tabel dengan dk = n 1 – 1 dibagi dua kemudian ditambah dengan harga 1 yang terkecil. b. Analisis varians dua jalan Anava atau analisis dua jalan yaitu sebuah tehnik inferensial yang digunakan untuk menguji rerata nilai. Anava memiliki beberapa kegunaan antara lain untuk mengetahui antara variabel manakah yang mempunyai perbedaan secara signifikan, dan variabel-variabel manakah yang berinteraksi satu sama lain. Penelitian ini menggunakan anava dua jalan untuk mengetahui tingkat signifikasi perbedaan dan model pembelajaran serta perbedaan motivasi siswa terhadap mata pelajaran ekonomi. Tabel 3.5 Rumus unsur tabel persiapan anava dua jalan Sumber Variasi Jumlah Kuadrat JK Db MK F o P Antara A Antara B Antara AB Interaksi Dalam d JK A = N X n X T A A     2 2 JK B = N X n X T B B     2 2 JK AB = N X n X T B B     2 2 - JK A – JK B JKd = JK A – JK B - JK AB A – 12 B – 12 Db a xdb b 4 Db t -Db a -Db b -dB ab A A db JK B B db JK AB B A db JK d d db JK d A MK MK d B MK MK d AB MK MK Total T JK T = ΣX T 2 - N X T  2 N – 1 49 Keterangan : JK T = jumlah kuatdrat total JK A = jumlah kuadrat variabel A JK B = jumlah kuadrat variabel B JK = jumlah kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B JK d = jumlah kuadrat dalam MK A = mean kuadrat variabel A MK B = mean kuadrat variabel B MK AB = mean kuadrat interaksi antara variabel A dengan variabel B

Dokumen yang terkait

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2

0 2 108

STUDI KOMPARATIF HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2

0 5 107

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCAFFOLDING DAN PBI (PROBLEM BASED INTRODUCTION) DENGAN MEMPERHATIKAN CARA BERPIKIR DIVERGEN DAN KONVERGEN PADA SISWA KELAS X IPS SMA YP UNILA BANDAR LAMPUN

1 24 119

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BANDARLAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016

0 8 111

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMA KEMALA BHAYANGKARI KOTABUMI TAHUN PELAJARAN 2015/201

0 7 90

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Peningkatan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tah

0 2 11

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Peningkatan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tah

0 4 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 20

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI ANTARA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Studi Komparasi Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Antara Model Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Model Pembelajaran Konvensional Pada Siswa

0 2 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKONOMI DI SMA BATIK 2 SURAKARTA

0 0 16