Pelaksanaan Penelitian Metode Penelitian .1 Penelitian Pendahuluan

3.4 Pengamatan 3.4.1 Parameter Pengamatan Tabel 1. Variabel yang diamati dan diukur No Variabel Yang Diamati dan Diukur Faktor Pengukuran a. Tinggi Tanaman Setiap Minggu b. EC larutan Setiap Minggu c. pH Larutan Setiap Minggu d. Suhu dan Intensitas Cahaya Setiap Hari e. Evapotranspirasi Setiap Hari f. Berat Berangkasan , diameter batang dan Luas Daun Panen

3.4.2 Pengamatan Saat Panen Pengamatan saat penen meliputi :

1. Bobot total brangkasan per tanaman Bobot total per tanaman diukur dengan cara menimbang tanaman. 2. Bobot akar per tanaman Seluruh akar tanaman dipotong lalu ditimbang beratnya. 3. Panjang akar per tanaman Setiap perlakuan dilakukan pengukuran panjang akar per tanaman 4. Diameter batang per tanaman Setiap perlakuan dilakukan pengukuran diameter batang per tanaman 5. Luas Daun per tanaman Setiap perlakuan dilakukan pengukuran luas daun per tanaman

3.5 Analisis Data Data hasil penelitian dari pengaruh media dan fraksi penipisan air terhadap

tanaman bayam merah Amaranthus tricolor L. disajikan dalam bentuk grafik dan tabel.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang sudah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :. 1. Media tanam yang berpengaruh paling baik bagi tanaman bayam merah adalah arang sekam dengan fraksi penipisan air 0-40 dengan pemberian nutrisi 2 hari sekali. 2. Untuk media tanam granul fraksi penipisan air yang berpengaruh baik bagi pertumbuhan bayam merah yaitu 0-20 dengan membanjiri air selama 15 menit dan 1 jam pengeringan. 3. Untuk media tanam pasir fraksi penipisan yang berpengaruh baik bagi pertumbuhan bayam merah yaitu 0-40 deangan pemberian nutrisi 2 hari sekali.

5.2 Saran 1.

Pengukuran nilai EC dan pH sebaiknya dilakukan setiap hari agar larutan nutrisi lebih terkontrol. 2. Sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut tentang media tanam dan kadar air yang dibandingkan dengan penanaman di dalam dan di luar greenhouse. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2013. Produksi sayuran di Indonesia 2007-2009. www.bps.go.id. [30 April 2014]. Hadisoewignyo, L. dan A. Fudholi. 2013. Sediaan Solida. Pustaka Pelajar : Yogyakarta Hidrogroup. 2009. Bertanam Hidroponik. http:wodpress.hidrogroup.com. Diakses tanggal 7 Mei 2014. Islami, T. dan W.H. Utomo, 1995. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. IKIP : Semarang Press. 293 hlm. Karsono, S. 2013. http:www.gardening.comHIDROPONICGUIDEhydro1-1- into.asp.Diakses tanggal 01Mei2014.Tidak dipublikasikan. Kirani, W. S. 2011. Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Bayam Amaranthus sp pada Berbagai Macam Media Tanam Secara Hidroponik. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta Lingga, P. 2005. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya.Jakarta. 80 hlm. Mas’ud, H. 2009. Sistem Hidroponik dengan Nutrisi dan Media Tanam Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sekada. Jurnal. Media Litbang Sulteng. 2 2: 131-136 Mechram, S. 2007. Aplikasi Teknik Irigasi Tetes Dan Komposisi Media Tanam Pada Selada Lactuca Sativa. Jurnal. Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Syiah Kuala. Nangro Aceh Darussalam. 7 1:27- 30 Perwtasari, B., M.. Tripatsari, dan C. Wasonosari. 2012. Pengaruh Media Tanam dan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy Brassica juncea L. Dengan Sistem Hidroponik. Jurnal Agrovigor.5 1 Prihmantoro, H dan Y.H. Indriani. 1999. Hidroponik Sayuran Semusim Untuk Bisnis dan Hobi. Penebar Swadaya. Jakarta Purbarani, D.A. 2011. Kajian Frekuensi dan Tinggi Penggenangan Larutan Nutrisi pada Budidaya Baby Kailan dengan Hidroponik Ebb and Flow.http:eprints.uns.ac.id6555. Diakses pada 25 Desember 2013 Purnomo, A. 2006. Oksigen Terlarut DO 1 dan 2. http:belajarhidroponik.blogspot.com200610oksigen-terlarut-do- 1.html. Diakses pada tanggal 3 Mei 2014. Roberto, K. 2004. How To Hydroponic Fourth Edition. Futiregarden Press. New York Rosliani, R dan N. Sumarni. 2005. Budidaya Tanaman Sayuran Dengan Teknik Hidroponik. Balai Penelitian Tanaman Sayuran Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. 27 hlm. Saparinto, C. 2013. Grow Your Own Vegetables-Panduan Praktis Menanam 14 Sayuran Konsumsi Populer di Pekarangan. Penebar Swadaya. Yogyakarta. 180 hlm Siswadi. 2008. Berbagai Formulasi Kebutuhan Nutrisi Pada Sistem Hidroponik. Jurnal Inovasi Pertanian 7 1:103-110. Sukawati, I. Pengaruh Kepekatan Larutan Nutrisi Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Baby Kailan Brassica Oleraceae Var. Albo- Glabra Pada Berbagai Komposisi Media Tanam Dengan Sistem Hidroponik Substrat. USM. Surakarta Sunarjono, H. 2014. Bertanam 36 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya.Jakarta. 204 hlm. Supriati, Y. dan E. Herliana. 2014. 15 Sayuran Organik dalam Pot. Penebar Swadaya. Jakarta. 148 hlm. Susila, A. D. 2003. Pengembangan Teknologi Hidroponik Sistem Terapung Untuk Sayuran Daun. Laporan penelitian. Proyek Due-Like. Progam Studi Hortikultura. Departemen Budi Daya. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. Susila, A.D dan Y. Koerniawati. 2004. Pengaruh Volume dan Jenis Media Tanam pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada Lactuca Sativa Pada Teknologi Hisroponik Sistem Terapung. Bul. Agron. 32 3: 6-21 Susila, A.D. 2013. Sistem Hidroponik. Departemen Agronomi dan Hortikultura. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor Sutiyoso, Y. 2003. Meramu pupuk hidroponik : tanaman sayur, tanaman buah, tanaman bunga. Penebar Swadaya. Jakarta. 122 hlm.

Dokumen yang terkait

Formulasi Tablet Hisap Nanopartikel Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) Secara Granulasi Basah

3 53 89

Isolasi Flavonoida Dari Daun Tumbuhan Pidada Merah ( Soneratia Caseolaris (L) Engler )

21 122 65

Formulasi Tablet Hisap Nanopartikel Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) Secara Granulasi Basah

9 71 88

Studi Populasi Tanaman terhadap Peningkatan Produktivitas dan Konsumsi air Tanaman Bayam (Amaranthus tricolor L.) pada Teknik Hidroponik

0 4 131

Peran Pupuk Hijau terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bayam (Amaranthus tricolor) secara Hidroponik

2 10 38

Peran Pupuk Hijau terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bayam (Amaranthus Tricolor) Secara Hidroponik

1 4 7

PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) PER-ORAL TERHADAP JUMLAH ERITROSIT PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) PER-ORAL TERHADAP JUMLAH ERITROSIT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.).

0 1 15

PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L) PER-ORAL PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L) PER-ORAL TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.).

0 2 15

PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) PER-ORAL TERHADAP KADAR PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) PER-ORAL TERHADAP KADAR HAEMOGLOBIN DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.).

0 0 15

Perbandingan Daya Antioksidan Ekstrak Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L. Var Merah) dan Ekstrak Bayam Hijau (Amaranthus Tricolor L. Var Hijau) Menggunakan Metode DPPH - Ubaya Repository

1 2 2