Pembatasan Masalah Kerangka Pikir

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan tujuan yang telah dikemukakan penulis pada bagian sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut : Gambar 2. Kerangka Pemikiran

1.6. Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan agar dapat mengetahui apakah perbedaan hasil quick count pilpres 2014 memberikan pengaruh terhadap abnormal return dan trading volume activity saham perusahaan media yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian, berdasarkan penjelasan latar belakang dan Daftar Harga Saham Harian Pengumuman hasil Quick Count Pilpres 2014 Abnormal Return Trading Volume Activity Uji Beda Dua Rata-Rata Sebelum Quick Count Sesudah Quick Count Sesudah Quick Count Sebelum Quick Count Uji Beda Dua Rata-Rata Perusahaan media yang terdaftar di BEI permasalahan yang telah dirumuskan, maka hipotesis yang akan diteliti adalah sebagai berikut : Hipotesis : H1: Diduga terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal return saham perusahaan media yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum dan sesudah perbedaan pengumuman hasil quick count Pilpres 2014. H2: Diduga terdapat perbedaan yang signifikan pada trading volume activity saham perusahaan media yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum dan sesudah perbedaan pengumuman hasil quick count Pilpres 2014.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pasar Modal

Pasar modal merupakan pasar dari sejumlah instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan dalam bentuk utang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta Husnan, 1996. Sejalan dengan perkembangan waktu, peran pasar modal sebagai salah satu instrumen ekonomi semakin meningkat. Menurut Sartono 1996, pasar modal adalah tempat terjadinya aset keuangan jangka panjang. Jenis surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun. Pasar modal memungkinkan terpenuhinya kebutuhan dana jangka panjang untuk investasi jangka panjang dalam bentuk bangunan, peralatan, dan sarana produksi lainnya. Bentuk umum surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal adalah obligasi, saham preferen, dan saham biasa. Setiap jenis instrumen pasar modal tersebut merupakan bukti kepemilikan modal dari lembaga yang mengeluarkannya yang dapat diperjualbelikan. Pengertian pasar modal menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal pasal 5 ayat 1 adalah: Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Berdasarkan pengertian tersebut, pasar modal diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan transaksi efek. Pengertian efek pasal 1 ayat 2 adalah: Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek. Sedangkan pengertian bursa efek pasal 1 ayat 3 adalah: Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak- pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Dalam UU No. 8 tahun 1995 dapat dilihat perbedaan pengertian antara pasar modal dan bursa efek. Pasar modal merujuk pada kegiatan transaksi surat berharga,sedangkan bursa efek merupakan penyelenggara kegiatan yang mempertemukan penawaran dan permintaan surat berharga. Di Bursa Efek Indonesia, penyelenggara kegiatan pasar modal adalah pihak swasta, sedangkan pemerintah hanya mengawasi kegiatan di pasar modal melalui Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM.

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

4 67 113

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

1 71 120

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Volume Perdagangan Sebelum dan Sesudah Stock Split di Bursa Efek Indonesia

1 44 82

Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Saham Sebelum Dan Sesudah Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014

5 89 132

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 53 113

ANALISIS PELONGGARAN KEBIJAKAN LOAN TO VALUE (LTV) TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY DI BURSA EFEK INDONESIA: PENDEKATAN EVENT STUDY

0 25 103

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 39

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 5 45

Analisis Pengaruh Pengumuman Stock Split Terhadap Abnormal Return dan Trading Volume Activity Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 16

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 5 128