penting dalam pengembangan dan evaluasi pembelajaran. Dalam domain evaluasi terdapat empat kategori yaitu analisis masalah, pengukuran beracuan kriteria, evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif. TTE merupakan salah satu media pembelajaran yang bertujuan menciptakan
inovasi pembelajaran yang efektif terutama dalam hal evaluasi belajar, TTE ini dikembangkan dengan model evaluasi PAI berbentuk teka teki silang yang
diaplikasikan dalam program komputer. Pemaparan tersebut memposisikan penelitian tentang pengembangan TTE sebagai alat evaluasi untuk meningkatkan hasil belajar
PAI pada kawasan pengembangan, karena Teka Teki Elektronik merupakan hasil pengembangan atau perbaikan dari media yang sudah ada. Proses pengembangan
media merupakan proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung
jawabkan guna mempersiapkan pembelajaran untuk berinteraksi dengan materi dan kegiatan yang dipilih dan memberikan bimbingan selama proses pembelajaran itu
berlangsung.
2.2 Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi menurut ralph tyler adalah sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa ? dan bagaimana tujuan pendidikan sudah
tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Suharsimi Arikunto, 2003 . Lebih lanjut Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa penilaian dibedakan menjadi
tiga jenis yaitu sebelum, selama, dan sesudah terjadi proses dalam kegiatan sekolah. a. Sebelum kegiatan pengajaran
Sebelum guru memulai dengan memberikan pelajaran diawal tahun, pertanyaan yang dilontarkan adalah :
1. Apakah yang akan dicapai oleh siswa, melalui pelajaran saya ini ? 2. Untuk mengarah ke pencapaian tujuan, apakah siswa sudah mempunyai bekal
berupa kemampuan ataupun sebagian dari yang akan dicapai sehingga guru tidak perlu memberikan bahan seluruhnya ?
b. Selama kegiatan pengajaran Yang dimaksud dengan ”selama kegiatan pengajaran” adalah satu jarak waktu
mulai pengajaran berlangsung hingga saat berakhirnya pemberian pengajaran oleh 7
guru. Jarak waktu dapat dilihat dalam satu satuan waktu panjang, yakni satu semester. selama satu penggalan waktu tersebut guru harus secara terus menerus
mengajukan beberapa pertanyaan : 1. Apakah yang akan dicapai oleh siswa, melalui pelajaran saya ini ?
2. Apakah langkah yang saya ambil sudah benar, tidak salah langkah ? Penilaian terhadap benar salahnya langkah ini dilihat dari individu siswa
secara perorangan maupun kelompok. c. Sesudah kegiatan pengajaran
Jika guru sudah selesai memberikan pelajaran satu pertemuan atau satu semester , ia mengajukan pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut :
1. Dengan selesainya pelajaran saya ini apakah tujuan yang ingin dicapai oleh siswa sudah tercapai ?
2. Seandainya belum tercapai, bagian dari tujuan yang mana sajakah yang belum tercapai itu ?
3. Seandainya belum tercapai, faktor – faktor apakah yang menyebabkan ? Ngalim Purwanto 2001 juga berpendapat bahwa kegiatan evaluasi merupakan
proses yang sistematis, ini berarti bahwa evaluasi dalam pengajaran merupakan kegiatan yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi bukan hanya
merupakan kegiatan akhir atau penutup dari suatu program tertentu, melainkan merupakan kegiatan yang dilakukan pada permulaan, selama program berlangsung dan
pada akhir program setelah program itu dianggap selesai. Lebih lanjut Ngalim Purwanto menggambarkan proses evaluasi pada bagan dibawah ini :
8
Dari bagan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Alat evaluasi yang telah dikembangkan pada langkah ke 2 kemudian dilaksanakan
pada akhir pelaksanaan program b. Hasil evaluasi yang dilaksanakan pada akhir langkah ke 5 disamping untuk
menilai tingkat keberhasilan siswa dalam belajar, juga digunakan sebagai umpan balik bagi keseluruhan komponen program yang telah disusun dan dilaksanakan
untuk mengetahui dan menilai : 1. Tepat tidaknya metode serta alat dan sumber belajar yang digunakan
2. Sesuai tidaknya materi atau bahan pelajaran dan jenis kegiatan belajar dengan
tingkat perkembangan dan kemapuan siswa 3. Sesuai tidaknya tujuan instruksional yang telah dirumuskan dengan bahan
pelajaran dan kemampuan siswa untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut 4. Sesuai tidaknya prosedur dan alat evaluasi yang telah disusun atau
dikembangkan, baik dengan tujuan, materi, atau dengan tingkat kemampuan siswa.
TTE merupakan bagian dari pengembangan alat evaluasi yang bertujuan memudahkan interpretasi peserta didik terhadap bentuk – bentuk soal dengan jawaban
pendek yang disusun secara sistematis. Misalnya didalam kompetensi dasar ” Mengamalkan Prilaku Terpuji Dalam Kehidupan Sehari – Hari”, maka dapat
dikembangkan indikator, materi serta soal- soal sebagai berikut :
Kompetensi dasar Materi pembelajaran
Indikator Bentuk soal
9
Merencanaka n prog
kegiatanmet ode, alat
sumber belajar
Merumuskan tujuan
instruksional Menetapkan
KBM materi pelajaran
Mengembangka n alat evaluasi
Melaksanakan program evaluasi
1
2 3
4
5
U m
p a
n b
al ik
Umpan balik
Mengamalkan prilaku terpuji
Dalam kehidupan sehari – hari
- Sikap rida - Sikap produktif
- Sikap efisien - Menunjukkan
sikap rida,
produktif dan efisien
- Menunjukkan kemampuan
berpikir matang dan memiliki
harga diri - Radiya berasal
dari kata radiya yang artinya?
- Manusia produktif selalu
menggunakan .. ...dalam
priaunya - Disiplin adalah
cermindari sikap ?
Bentuk soal – soal dengan jawaban pendek diatas yang akan menjadi dasar bagi peneliti untuk mengembangkan alat evaluasi berupa TTE. Lebih lanjut hal ini
dikembangkan dengan model DRILLS disusun dengan memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
a. Jelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi misalnya sesudah pembelajaran selesai siswa akan dapat mempraktikkan dengan tepat tentang materi yang telah
dilatihkannya b. Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu, dan lain
sebaganya yang akan dilatihkan, sehingga siswa mengetahui dengan jelas apa yang harus mereka kerjakan
c. Pusatkan perhatian siswa terhadap bahan yang akan atau sedang dilatihkan itu, misalnya dengan menggunakan animasi yang menarik dalam tampilan komputer
d. Gunakan selingan latihan, supaya tidak membosankan dan melelahkan e. Guru hendaknya memperhatikan kesalahan – kesalahan yang dilakukan siswa, serta
mendiagnosis kesulitan – kesulitan yang dialami oleh siswa. Kesalahan dibetulkan secara klasikal, sedangkan kesalahan perorangan dibenarkan secara perorangan.
Rusman, 2010 Didalam bukunya, Evaluation In Modern Education, wringstone menggolongkan
macam – macam alat – alat evaluasi itu menjadi sembilan kelompok, yaitu : 1. Short answer tests
10
2. Essay and oral eximination 3. Questioneres, investoris, and interview
4. Cheklist and rating scales 5. Personal reports and projectives techniques
6. Sociometrics methods 7. Case studies
8. Cumulative records Pengembangan TTE termasuk dalam model short answer tests atau yang sering
disebut dengan tes objektif. Tes objektif adalah tes yang dibuat sedemikian rupa sehingga hasil tes itu dapat
dinilai secara objektif, dinilai oleh siapapun akan menghasilkan skor yang sama. Tes ini disebut juga short answer tests karena jawabannya pendek – pendek dan ringkas. ngalim
urwanto, 2001. Bentuk dari tes objektif ini misalnya pilihan ganda, mengisi titik – titik pada kalimat yang dikosongkan, pilihan ganda dan lain – lain.
Kelebihan dari short answer tests adalah karena menggunakan item yang banyak, dapat mencakup atau mewakili bahan pelajaran yang luas; objektif, sederhana, dan
keandalannya tinggi; mendorong siswa untuk mengingat, menginterpretasikan dan menganalisis ide – ide orang lain.
2.3 Pembelajaran Pendidikan Agama Islam PAI