dilihat melalui nilai pasar atau nilai buku perusahaan dari kepemilikan ekuitasnya. Dalam neraca keuangan, ekuitas menggambarkan total modal perusahaan. Nilai
perusahaan dapat diukur dengan menggunakan rumus Tobin’s Q yang di hitung dengan menggunakan rumus:
Q = Keterangan:
Q : Nilai perusahaan MVE : Nilai Pasar Ekuitas Equity Market Value
D : Nilai buku dari total hutang BVE : Nilai buku dari ekuitas Equity Book Value
Market Value Equity MVE diperoleh dari hasil perkalian harga saham dan
penutupan closing price akhir tahun dengan jumlah saham yang beredar pada akhir tahun. Book Value Equity BVE diperoleh dari selisih total asset perusahaan
dengan total kewajibannya.
3.3.3 Variabel Moderating
Variabel moderating yaitu tipe variabel yang memperkuat atau memperlemah
hubungan langsung antara variabel independent dan variabel dependent Indriantoro, 2002. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel moderating antara
earning management dengan nilai perusahaan adalah corporate governance.
1. Komisaris Independen
Kualitas laba dapat ditingkatkan dengan membatasi tingkat manajemen laba melalui fungsi monitoring atas pelaporan keuangan oleh dewan komisaris
independent. Fungsi monitoring yang dilakukan oleh dewan komisaris dipengaruhi oleh jumlah atau ukuran dewan komisaris. Komisaris independen
yang memiliki sekurang-kurangnya 30 tiga puluh persen dari jumlah seluruh anggota komisaris, berarti telah memenuhi pedoman good corporate governance
guna menjaga independensi, pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat. Indikator yang digunakan untuk mengukur komisaris independen adalah
persentase jumlah komisaris independen dari seluruh jumlah anggota dewan komisaris yang ada.
2. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial adalah besarnya jumlah saham yang dimiliki manajemen dari total saham yang beredar. Kepemilikan saham yang besar dari segi nilai
ekonomisnya memiliki insentif menyelaraskan kepentingan dengan principals. Prilaku opportunity manajer earning management akan menurun apabila
kepemilikan saham oleh manajerial meningkat. Apabila ada kepemilikan manajerial dalam perusahaan maka akan dinilai satu jika tidak maka nol, dalam
penelitian ini kepemilikan manajerial di ukur dengan dummy variable. 3.
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional adalah jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak institusi. Adanya kepemilikan institusional dapat memantau secara
profesional perkembangan investasinya maka tingkat pengendalian terhadap
manajemen sangat tinggi sehingga potensi kecurangan dapat ditekan. Investor institusional mencakup bank, dana pensiun, perusahaan asuransi, dan lembaga
keuangan lainnya. Kepemilikan institusional dihitung dengan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh investor institusional dibagi dengan total jumlah lembar
saham yang beredar.
4. Kualitas Audit
Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan informasi yang terdapat antara manajer dan para pemegang saham dengan menggunakan pihak
luar untuk memberikan pengesahan terhadap laporan keuangan Meutia, 2004. Kualitas auditor dapat diukur dengan mengklasifikasikan atas audit yang
dilakukan oleh KAP Big Four dan audit yang dilakukan oleh KAP Non-Big Four. Dalam penelitian ini, kualitas audit merupakan variabel dummy. Jika perusahaan
diaudit oleh KAP Big Four maka mendapat nilai 1 dan 0 sebaliknya.
5. Komite Audit
Komite audit yang bertanggung jawab untuk mengawasi laporan keuangan, mengawasi audit eksternal, dan mengamati sistem pengendalian internal
termasuk audit internal dapat mengurangi sifat opportunistic manajemen yang melakukan manajemen laba earnings management dengan cara mengawasi
laporan keuangan dan melakukan pengawasan pada audit eksternal. Komite audit diharapkan dapat mengurangi aktivitas manajemen laba yang selanjutnya akan
mempengaruhi kualitas laba. Komite audit diukur dengan membagi antara jumlah anggota komite audit independen terhadap total komite audit.