Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA A.

eksperimen dan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode demonstrasi. Pembelajaran inkuiri terbimbing dengan menggunakan metode eksperimen, memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat mengeksplorasi kemampuannya dalam bidang sains yang nantinya berpengaruh terhadap hasil belajar siswa itu sendiri. Dalam pembelajaran dengan metode eksperimen ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses tertentu sehingga dengan demikian siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran dan mencari kesimpulan atau proses yang dialaminya dimana prosesnya terkandung dalam pembelajaran inkuiri terbimbing itu sendiri. Sehingga siswa lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran dan menemukan pengetahuan dalam suatu materi pembelajaran. Sedangkan pada pembelajaran inkuiri terbimbing menggunakan metode demonstrasi, guru menyajikan bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Siswa juga dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung pada proses inkuiri. Dari keterangan di atas, keduanya memiliki keunggulan masing-masing sehingga dapat dipilih yang mana yang lebih tinggi dalam meningkatkan hasil belajar fisika siswa. Keberhasilan proses belajar yang dilakukan dapat diukur dengan tolak ukur hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Secara teoretis, pembelajaran inkuiri terbimbing metode demonstrasi lebih unggul dibandingkan dengan pembelajaran inkuiri terbimbing metode eksperimen, karena pembelajaran inkuiri terbimbing metode demonstrasi memberi kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah yang telah disampaikan sebelumnya oleh guru melalui gambar, peragaan, atau situasi yang sesungguhnya dan guru membimbing siswa dalam tahap penyelesaian masalah tersebut. Sedangkan pembelajaran inkuiri terbimbing metode eksperimen, pemecahan masalah dilakukan siswa atas inisiatif dan caranya sendiri dan guru hanya sedikit membimbing siswa. Berdasarkan uraian di atas, diduga bahwa hasil belajar fisika siswa dengan pembelajaran inkuiri terbimbing metode demonstrasi akan lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran inkuiri terbimbing metode eksperimen.

C. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Hipotesis Pertama 1 H : Ada perbedaan rata-rata hasil belajar fisika antara pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dan demonstrasi. 2. Hipotesis Kedua 1 H : Hasil belajar fisika siswa yang menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan metode demonstrasi.

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3 Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Pelajaran 20132014 yang terdiri atas 8 kelas.

2. Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Random Sampling. Berdasarkan populasi yang terdiri dari 8 kelas diambil 2 kelas sebagai sampel. Sampel yang diperoleh adalah kelas X 3 sebagai kelompok demonstrasi dan kelas X 8 sebagai kelompok eksperimen.

B. Desain dan Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Desain eksperimen pada penelitian ini menggunakan bentuk Pre- Eksperimental Design dengan tipe One-Group Pretest-Posttest Design. Pada desain ini, terdapat pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui Keterangan: 1 O : nilai pretest 2 O : nilai posttest 1 X : pembelajaran inkuiri terbimbing eksperimen 2 X : pembelajaran inkuiri terbimbing demonstrasi lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.1 Desain eksperimen One-Group Pretest-Posttest Design Sugiyono, 2010: 110-111

2. Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Kuasi Eksperimen. Di dalam penelitian ini tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah perlakuan treatment diberikan. Tes yang dilakukan sebelum perlakuan disebut pretest dan sesudah treatmen disebut posttest. Pada penelitian ini dikembangkan alur penelitian dengan langkah-langkah penelitian seperti pada gambar 3.2 1 O 1 X 2 O 1 O 2 X 2 O Gambar 3.2 Alur Penelitian

C. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua bentuk variabel yaitu variabel bebas dan veriabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran inkuri terbimbing dengan metode eksperimen X 1 dan inkuri terbimbing Kelas B Metode Eksperimen Metode Demonstrasi Kelas A Validasi instrumen posttest pretest posttest pretest Analisis data Kesimpulan Rumusan masalah Studi pendahuluan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing