Kepemilikan Managerial Managerial Ownership

meningkatkan kinerja dan bertanggung jawab meningkatkan kemakmuran pemegang saham.

2.5.2 Kepemilikan Institusional Institusional Ownership

Kepemilikan Institusional Institusional Ownership yaitu proporsi saham yang dimiliki oleh institusional pada akhir tahun yang akan menggambarkan tingkat kepemilikan saham oleh institusional dalam perusahaan, dimana pihak institusional disini dapat bank, lembaga pembiayaan atau lembaga keuangan lainnya seperti asuransi, dana pensiun dan lain-lain Jensen dan Meckling, 1976. Variabel ini dimasukkan ke salah satu variabel independen dalam penelitian ini karena dengan adanya kepemilikan institusionsi yang semakin tinggi akan meningkatkan monitoring atau pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen Jensen dan Meckling,1976. Dengan meningkatnya kinerja manajemen maka laporan keuangan yang juga digunakan sebagai salah satu informasi oleh para investor akan menampilkan suatu yang baik pula. Oleh sebab itu penambahan persentase kepemilikan saham institusional akan memiliki kecenderungan mempengaruhi selisih harga saham dipasar perdana dengan harga saham di pasar sekunder. Kepemilikan Institusional Institusional Ownership dapat dihitung dengan melihat jumlah kepemilikan saham institusional dibagi dengan jumlah saham yang beredar dikalikan 100 Jensen dan Meckling, 1976; Daljono,2000 dan juga dapat terlihat dari catatan atas laporan keuangan perusahaan pada bagian modal saham. Tingkat institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat menghalangi perilaku oportunistik manajer. Kepemilikan institusional secara mayoritas akan mengurangi kemungkinan perusahaan untuk diakuisisi, sehingga meningkatkan keinginan manajer untuk memperbesar kepemilikan pada perusahaan, dengan tingginya kepemilikan manajerial maka para investor institusional akan mendapatkan kesempatan kontrol perusahaan yang lebih sedikit.

2.6 Tinjauan dari Penelitian Terdahulu

Beberapa Penelitian yang terkait dengan penelitian ini pernah dilakukan dan dikemukakan oleh para peneliti sebagai berikut: a. Sepriyani 2008 melakukan penelitian untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi underpricing pada perusahaan yang melakukan IPO Initial Public Offering yang menyimpulkan bahwa ROE, Reputasi auditor, kepemilikan saham yang dipertahankan secara signifikan mempengaruhi abnormal return dan umur perusahaan secara signifikan tidak mempengaruhi abnormal return. d. Sulistio 2005 yang melakukan penelitian mengenai pengaruh informasi akuntansi dan non akuntansi terhadap abnormal return study pada perusahaan yang melakukan initial public offering di bursa efek Jakarta yang menyatakan informasi akuntansi yang meliputi ukuran perusahaan, EPS, PER secara signifikan tidak mempengaruhi abnormal return. Dan informasi non akuntansi prosentase pemegang saham lama, reputasi auditor dan reputasi underwriter berpengaruh secara signifikan. e. Yasa 2001 yang melakukan penelitian mengenai Penyebab Underpricing Pada Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Jakarta dengan hasil yang menyatakan Berdasarkan analisis, abnormal return dipengaruhi oleh reputasi underwriter dan profitabilitas perusahaan ROA. Dengan deinikian, dapat disimpulkan bahwa tingkat underpricing pada perusahaan yang melakukan IPO di Indonesia dipengaruhi oleh reputasi underwriter yang menjaminnya dan tingkat ROA. f. Daijono 2000 yang melakukan penelitian untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi abnormal return saham yang listing di BEJ Tahun 1990-1997. Dalam penelitian nya dihasilkan bahwa Reputasi auditor, ROA, umur perusahaan, solvability ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap abnormal return sedangkan reputasi underwriter, kepemilikan saham ownership, berpengaruh secara signifikan terhadap abnormal return. Penelitian ini menyimpulkan abnormal return dipengaruhi oleh reputasi underwriter. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat underpricing pada perusahaan yang melakukan IPO di Indonesia dipengaruhi oleh reputasi underwriter yang menjaminnya. Penelitian ini gagal untuk mendapatkan bukti bahwa ada hubungan antara reputasi auditor dengan tingkat underpricing.

g. Tampubolon, Supriyono, Gomulya 2002 yang melakukan penelitian

mengenai kinerja jangka panjang investasi saham BUMN dan Non BUMN pada pasar perdana di BEJ, dimana salah satu tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui karakteristik IPO dalam jangka panjang di BEI,penelitian tersebut rnemperlihatkan karakteristik jangka panjang IPO di lndonesia mengalami overpriced yaitu apabila harga saham saat IPO secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang terjadi di pasar sekunder pada hari pertama, mengikuti pola yang sama seperti dengan negara-negara lainnya.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SOSIAL (SOCIAL DISCLOSURE) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

1 76 9

ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI TERHADAP INITIAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA

0 9 20

ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI TERHADAP INITIAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA

0 5 20

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS DAN KATEGORI SEKTOR TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR YANG LISTED DI BEI

3 54 15

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS DAN KATEGORI SEKTOR TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR YANG LISTED DI BEI

0 20 14

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DAN REVERSE STOCK SPLIT DI BEI TAHUN 2010-2014

0 6 70

ANALISIS PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 8 46

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK KEPEMILIKAN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO (INITIAL PUBLIC OFFERING) DI BEI (BURSA EFEK INDONESIA) (Studi Pada Perusahaan Non Keuangan Yang terdaftar di Bursa

2 11 62

ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT DAN MOTIVASI MANAJEMEN TERHADAP MANAJEMEN LABA (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI INDONESIA)

2 22 57

ABSTRAK ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

0 0 14