Pemberantasan Terorisme Bidang Keamanan

D. Rangkuman

1. Kemajuan di bidang komunikasi, transportasi, dan teknologi informasi mempercepat proses globalisasi. 2. Dalam rangka globalisasi, PBB menetapkan tujuan pembangunan milenium yang terkenal dengan MDGs. 3. Peran Indonesia di era global ditandai dengan berperan aktif di berbagai organisasi regional dan internasional. 4. Setiap organisasi regional dan internasional memiliki cakupan kawasan dan bidang kerjasama yang berbeda. 5. Indonesia menentang pengembangan senjata pemusnah massal. Negara kita juga berperan aktif memberantas terorisme.

E. Evaluasi

Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat namun jelas 1. Sebutkan tiga dari delapan tujuan pembangunan milenium 2. Buktikan bahwa Indonesia berperan aktif dalam memelihara perdamaian dunia 3. Jelaskan dua tujuan utama berdirinya ASEAN 4. Jelaskan tentang tiga pilar pengentasan kemiskinan dari Bank Pembangunan Asia 5. Jelaskan posisi strategis APEC dalam perekonomian global 6. Jelaskan bahwa komitmen bangsa Indonesia terhadap HAM sudah ada sebelum Indonesia merdeka 7. Sebutkan tiga dari enam instrumen HAM internasional yang telah diratifikasi Indonesia 8. Apa manfaat misi diplomatik Indonesia di kawasan Arab pada masa awal kemerdekaan? 9. Jelaskan isi kesepakatan dalam Perjanjian Non-Poliferasi Nuklir 10. Apa yang dimaksud dengan senjata pemusnah massal? Senjata apa saja yang ternasuk kategori senjata tersebut? Indonesia percaya bahwa tugas penting utama untuk menangani terorisme adalah meletakkan pondasi hukum. Dengan demikian, negara dapat melindungi baik kepentingan publik maupun HAM. Hal ini menjadi dasar penegakan hukum untuk memberantas terorisme. Kerangka hukum pemberantasan terorisme didasarkan pada proses nasional dan internasional. Indonesia telah membuat hukum dan peraturan-peraturan anti terorisme. Indonesia telah menandatangani Konvensi-Konvensi PBB yang menangani terorisme internasional. PBB memiliki Komite Anti Terorisme dan Komite Sanksi. Komite ini di bawah Dewan Keamanan PBB. Indonesia telah menyampaikan laporan kepada komite ini secara berkala. Indonesia juga telah menerima Konvensi Internasional Pemberantasan Tindakan Terorisme Nuklir tahun 2005. Indonesia memfasilitasi Pertemuan Regional Para Menteri Melawan Terorisme di Bali tahun 2004. Tujuannya untuk memperkuat upaya regional melawan terorisme. Pertemuan ini dihadiri oleh para menteri luar negeri dan penegak hukum seregional. Pertemuan ini menyetujui sejumlah rekomendasi aksi dalam penanggulangan terorisme. PERDAGANGAN INTERNASIONAL Bab 6

A. Peta Konsep

B. Pendahuluan

Pada Bab VI ini kita akan belajar tentang perdagangan internasional dan manfaatnya bagi Indonesia. Kegiatan ini kita awali dengan mengerjakan kuis. Kemudian kita mempelajari pengertian perdagangan internasional, ekspor, dan impor. Hal–hal yang berkaitan dengan perdagangan internasional kita pelajari di subbab berikutnya. Diantaranya, instrumen pengendalian harga, neraca perdagangan, neraca pembayaran, dan devisa. Bab ini kita akhiri dengan pembahasan tentang manfaat perdagangan internasional. PERDAGANGAN INTERNASIONAL OPERASI PASAR MENGUBAH POLA KONSUMSI TARIF SUBSIDI SURPLUS DEFISIT PENGENDALIAN HARGA NERACA PERDAGANGAN CADANGAN DEVISA MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL EKSPOR DAN IMPOR KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL