Kegunaan Teoritis Kegunaan Praktis

18

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana upaya dari Indonesia dalam mengambilalih pelayanan navigasi penerbangan yang dikelola oleh FIR Singapura diatas Kepulauan Riau dan Natuna berdasarkan perjanjian antara Indonesia dan Singapura tahun 1995.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan antara lain : 1. Mengetahui langkah-langkah yang telah dilakukan Indonesia dalam mengambil alih pelayanan navigasi penerbangan yang dikelola oleh Singapura diatas Kepulauan Riau dan Natuna. 2. Mengetahui kendala apa saja yang dihadapi oleh Indonesia dalam upaya pengambilalihan pelayanan navigasi penerbangan yang dikelola oleh FIR Singapura diatas Kepulauan Riau dan Natuna. 3. Mengetahui respon dari pemerintah Singapura mengenai upaya pengambilalihan pelayanan navigasi penerbangan yang dikelola oleh FIR Singapura diatas Kepulauan Riau dan Natuna oleh Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Diharapkan dapat menambah wawasan peneliti serta memberikan atau menambah pembedaharaan pustaka, serta dapat memberikan sedikit sumbangan 19 bagi Ilmu pengetahuan studi Ilmu Hubungan Internasional, Hukum Internasional, Hubungan Internasional di Asia Tenggara, Studi Keamanan Internasional, dan Diplomasi dan Negosiasi mengenai upaya pengambilalihan pelayanan navigasi penerbangan pada FIR Singapura Di Atas Kepulauan Riau dan Natuna Oleh Indonesia.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Diharapkan menambah wawasan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kemampuan peneliti di bidang Ilmu Hubungan Internasional dan Hukum Internasional. 2. Sebagai bahan referensi bagi penstudi Hubungan Internasional dan Hukum Internasional. 3. Sebagai bahan referensi bagi Pemerintah RI, khususnya Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, TNI, dan Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia. 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Hubungan Internasional

Hubungan internasional adalah hubungan yang melintasi batas negara yang dengan adanya hubungan internasional dapat menghilangkan sekat-sekat yang ada yang menjadi penghalang para aktor hubungan internasional dalam menjalin hubungan. Hubungan yang melintasi batas negara tersebut mencakup hubungan antara satu negara dengan negara lain, hubungan yang dibangun baik itu berupa hubungan kerjasama maupun hubungan yang bersifat konflik. Dalam buku Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Anak Agung Banyu Perwita Yanyan Mochamad Yani menyatakan: ”Hubungan Internasional merupakan bentuk interaksi antara aktor atau anggota masyarakat yang satu dengan aktor atau anggota masyarakat lain yang melintasi batas-batas negara. Terjadinya hubungan internasional merupakan suatu keharusan sebagai akibat adanya saling ketergantungan dan bertambah kompleksnya kehidupan manusia dalam masyarakat internasional sehingga interdependensi tidak memungkinkan adanya suatu negara yang menutup diri terhadap dunia luar” Perwita dan Yani, 2005: 3- 4. Hubungan internasional adalah suatu upaya yang harus dilakukan oleh negara-negara karena makin banyaknya kompleksitas yang dihadapi masyarakat dunia internasional ini menciptakan ketergantungan antara satu negara dengan negara lain. semakin banyaknya interdependensi menyebabkan tidak adanya satu negara didunia ini yang dapat menutup diri dari dunia luar, karena kebutuhan setiap negara makin kompleks.

Dokumen yang terkait

Bentuk Pertanggungjawaban Indonesia Atas Protes Malaysia Dan Singapura Dalam Masalah Kabut Asap Dan Kebakaran Hutan Di Propinsi Riau

7 69 97

KAJIAN YURIDIS MENGENAI PERJANJIAN FLIGHT INFORMATION REGION (FIR) INDONESIA-SINGAPURA DI KEPULAUAN NATUNA DITINJAU DARI KONVENSI CHICAGO TAHUN 1944 SERTA PENGARUH TERHADAP KEDAULATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

0 3 10

SKRIPSI KAJIAN YURIDIS MENGENAI PERJANJIAN FLIGHT INFORMATION KAJIAN YURIDIS MENGENAI PERJANJIAN FLIGHT INFORMATION REGION (FIR) INDONESIA-SINGAPURA DI KEPULAUAN NATUNA DITINJAU DARI KONVENSI CHICAGO TAHUN 1944 SERTA PENGARUH TERHADAP KEDAULATAN NEGARA K

0 10 13

BAB I PENDAHULUAN KAJIAN YURIDIS MENGENAI PERJANJIAN FLIGHT INFORMATION REGION (FIR) INDONESIA-SINGAPURA DI KEPULAUAN NATUNA DITINJAU DARI KONVENSI CHICAGO TAHUN 1944 SERTA PENGARUH TERHADAP KEDAULATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

0 2 23

PENUTUP KAJIAN YURIDIS MENGENAI PERJANJIAN FLIGHT INFORMATION REGION (FIR) INDONESIA-SINGAPURA DI KEPULAUAN NATUNA DITINJAU DARI KONVENSI CHICAGO TAHUN 1944 SERTA PENGARUH TERHADAP KEDAULATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

0 2 34

Promosi Sekolah Penerbangan Junior Pilot Flight Training di Indonesia.

0 8 14

DASAR HUKUM PENGENDALIAN FLIGHT INFORMATION REGION SINGAPURA DALAM RANGKA REALIGNMENT FLIGHT INFORMATION REGION SINGAPURA OLEH INDONESIA.

0 0 17

Pelayanan Navigasi Penerbangan Flight Information Region (FIR) di Ruang Udara Wilayah Negara Berdaulat - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 16

PERUSAHAAN UMUM (PERUM) LEMBAGA PENYELENGGARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN INDONESIA

0 0 63

UNGKAPAN TRADISIONAL MASYARAKAT MELAYU NATUNA PROPINSI RIAU KEPULAUAN

0 2 132