Pengertian Pelayanan Pengertian Kualitas Pelayanan
Pajak disadari digunakan untuk pembangunan negara guna meningkatkan kesejahteraan warga negara.
2. Kesadaran bahwa penundaan pembayaran pajak dan pengurangan beban pajak sangat merugikan negara. Wajib pajak mau membayar pajak karena
memahami bahwa penundaan pembayaran pajak dan pengurangan beban pajak berdampak pada kurangnya sumber daya finansial yang dapat
mengakibatkan terhambatnya pembangunan negara.
3. Kesadaran bahwa pajak ditetapkan dengan undang-undang dan dapat dipaksakan. Wajib pajak akan membayar karena pembayaran pajak disadari
memiliki landasan hukum yang kuat dan merupakan kewajiban mutlak setiap warga negara.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Kesadaran Wajib Pajak adalah suatu sikap menyadari, mengetahui dan mengerti perihal kewajiban wajib pajak dan
menyadari fungsi pajak sebagai sumber pembiayaan Negara dalam guna menyejahterakan masyarakat.
Kesadaran merupakan unsur dalam diri manusia untuk memahami realitas dan bagaimana mereka bertindak atau bersikap terhadap realitas. Jatmiko 2006
menjelaskan bahwa kesadaran adalah keadaan mengetahui atau mengerti. Irianto 2005 dalam Widayati dan Nurlis 2010 menguraikan beberapa bentuk
kesadaran membayar pajak yang mendorong wajib pajak untuk membayar pajak. Pertama, kesadaran bahwa pajak merupakan bentuk partisipasi dalam
menunjang pembangunan negara. Dengan menyadari hal ini, wajib pajak mau membayar pajak karena merasa tidak dirugikan dari pemungutan pajak yang
dilakukan. Kedua, kesadaran bahwa penundaan pembayaran pajak dan pengurangan
beban pajak sangat merugikan negara. Wajib pajak mau membayar pajak karena memahami bahwa penundaan pembayaran pajak dan pengurangan beban pajak
berdampak pada kurangnya sumber daya finansial yang dapat mengakibatkan terhambatnya pembangunan negara.
Ketiga, kesadaran bahwa pajak ditetapkan dengan Undang-undang dan dapat dipaksakan. Wajib pajak akan membayar karena pembayaran pajak disadari
memiliki landasan hukum yang kuat dan merupakan kewajiban mutlak setiap warga negara.
Dalam Jatmiko 2006, Sumarso 1998 menyatakan bahwa kesadaran perpajakan masyarakat yang rendah seringkali menjadi salah satu sebab
banyaknya potensi pajak yang tidak dapat dijaring. Masih dalam Jatmiko 2006, Larche 1980 juga mengemukakan bahwa kesadaran perpajakan seringkali
menjadi kendala dalam masalah pengumpulan pajak dari masyarakat. Secara empiris juga telah dibuktikan bahwa makin tinggi kesadaraan perpajakan wajib
pajak maka akan makin tinggi tingkat kepatuhan wajib pajak Suyatmin, 2004 dalam Jatmiko, 2006.
Menurut Mangkoesoebroto 1999 : 52, kesadaran wajib pajak sering di kaitkan dengan kerelaan dan kepatuhan dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, terutama pada hal sebagai berikut :
a. Pengetahuan Masyarakat, yang semakin tinggi mudah bagi pemerintah untuk menyadarkan wajib pajak terutama mengenai hubungan antara biaya
dan manfaat dari setiap aktivitas pemerintahan.
b. Tingkat Pendidikan , hal ini di perlukan dalam pemahaman pajak dan pengisian formulir pajak yang terkadang terasa rumit bagi masyarakat.
c. Sistem yang berlaku terutama sistem pajak yang adil dan sistem administrasi yang mudah dan sederhana.
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa kesadaran wajib pajak di tentukan salah satunya oleh adanya sosialisasi perpajakan.