4 Manfaat Penelitian 5 Ruang Lingkup Penelitian

pada hakikatnya adalah belajar untuk komunikasi.Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pebelajar dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis Depdikbud, 1995.Hal ini relevan dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi pebelajar bahasa diarahkan ke dalam empat subaspek, yaitu membaca, berbicara, menyimak, dan menulis. Kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk aktif, inovatif, dan kreatif sehingga pembelajaran dapat dikuasai dengan mudah.Perkembangan siswa bergantung potensi dalam diri masing-masing siswa. Untuk itu, siswa harus belajar dengan sungguh-sungguh agar pembelajaran dapat sesuai kompetensi dasar. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Pengertian yang berbeda terlihat dalam tulisan pengajaran dan pembelajaran.Pengajaran digunakan guru untuk menjelaskan suatu pembelajaran.Sedangkan pembelajaran tersebut mengandung arti bahwa siswa yang melakukan sesuatu kegiatan sesuai dengan kompetensi.Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan aspek kognitif dapat memengaruhi perubahan sikap aspek afektif, dan keterampilan aspek psikomotor seorang peserta didik.Selanjutnya, pengajaran dan pembelajaran tersebut sangat berbeda.Baik dari pelafalan dan ejaan sudah berbeda. Selain itu, kedua aktivitas tersebut sangat berbeda. Pengajaran adalah kegiatan yang dilakukan hanya seseorang.Sedangkan pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan banyak orang mengunakan interaksi sosial untuk mencapai tujuan. Pembelajaran bahasa tidak hanya meningkatkan keterampilan berbahasa tetapi untuk meningkatkan kemampuan berpikir, bernalar, dan memperluas wawasan. Pembelajaran bahasa mencakup aspek menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Mengenai pembelajaran sering di indentikan dengan pengajaran juga terlihat dalam redaksi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20 tentang standar proses dinyatakan “perancanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Hasil dari pembelajaran yaitu kegiatan yang mengutamakan potensi dalam diri masing-masing siswa.Kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk aktif, inovatif, dan kreatif sehingga pembelajaran dapat dikuasai dengan mudah. Oleh karena itu, Pembelajaran bahasa tidak hanya meningkatkan keterampilan berbahasa tetapi untuk meningkatkan kemampuan berpikir, bernalar, dan memperluas wawasan.

2.1.1 Prinsip-Prinsip Penyusunan RPP

Kegiatan menyusun rencana pembelajaran merupakan salah satu tugas penting guru dalam memproses pembelajaran siswa.Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional yang dituangkan dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008tentang Standar Kompetensi. Proses tersebut sebagai salah satu komponen dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, yaitu adanya tujuan pembelajaran yang di dalamnya menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Sementara itu, proses pembelajaran dapat terkonsepkan dengan baik, apabila seorang guru dituntut untuk mampu menyusun dan merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan tegas. Dengan harapan dapat memberikan pemahaman kepada para guru agar dapat merumuskan tujuan pembelajaran secara tegas dan jelas dari mata pelajaran yang menjadi tanggung jawab. Prinsip penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut. a. Memerhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan lingkungan peserta didik. b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar. c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman variasi bacaan, dan berekspresikan dalam berbagai tulisan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Media Audiovisual Terhadap Kemamapuan Mendeklamasikan Puisi pada Siswa Kelas VII SMP YMJ Ciputat Tahun Pelajaran 2013/2014

0 3 123

Campur Kode Dan Gejala Bahasa Pada Cerpen Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri 19 Jakarta Tahun Pelajaran 2012/2013

0 7 121

Pengaruh Media Film Dokumenter Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII Smp Muhamadiyah 17 Ciputat Tahun Pelajaran 2012/2013

1 7 128

Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

6 38 60

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 12 36

Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013

0 14 87

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Uraian Berbentuk Soal Cerita pada Pembelajaran Matematika (Studi pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 18 52

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 24 67

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 12 51

Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning Ditinjau dari Kemampuan Representasi Matematis Siswa (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 11 56