79
Jika nyala api padam, melakukan penyulutan berulang hingga api dapat
membakar arang.
Setelah 20 menit buka port pengukuran nomor 3 dengan cara melepaskan
baut penutup, lalu masukan termokopel hingga masuk kedalam throat.
Apabila temperatur bahan bakar di dalam throat telah mencapai 700- 800
o
C, matikan seluruh blower dan putar regulator pada 0V.
Gambar 3.27.
Tampak atas gasifier setelah diisi arang dan kelapa
Ignisi Penyalaan Producer Gas
Menambahkan sekam padi kedalam reaktor, setelah itu menutup gasifier, dan mengunci rapat tutup tersebut dengan cara mengencangkan poros
penekan tutupnya.
Menghidupkan seluruh blower lalu menyetel regulator pada setelan 100 V, dan menunggu ± 3-5 menit hingga muncul asap pekat kehijauan keluar
dari saluran keluar producer gas di gasifier.
FT UNILA
Rachmat Cahaya Putra – Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Lampung
Tugas Akhir 2012
a
b b
c 1
2 3
4
Keterangan : a. Batas atas peletakan
sekam b. Batas atas peletakan
batok dan sabut kelapa c. Batas atas dan bawah
peletakan arang Titik pengambilan data
Temperatur 1. Zona pengeringan
2. Zona pirolisis 3. Zona Oksidasi
4. Zona reduksi
a
80
Memastikan apakah asap tersebut mampu dibakar dengan cara dipantik menggunakan obor. Jika terbakar, kepekatan asap menandakan banyak ter-
dapat komponen mampu bakar pada producer gas.
Menghidupkan stopwatch untuk mulai menghitung lamanya gasifikasi
berlangsung.
Membakar producer gas yang keluar, lalu flame yang terbentuk diambil
visualisasinya menggunakan kamera dijital.
Pengukuran Profil Temperatur
Seraya mengambil image dari flame, port termokopel nomor 1 dibuka lalu
memasukan termokopel hingga menyentuh dinding tabung core.
Menunggu hingga nilai yang tertera pada display konstan, dan mencatat
temperatur dinding gasifier pada zona pengeringan.
Memasukan termokopel menembus tabung core, menunggu hingga nilai
pada display steady, dan mencatat temperatur pada zona pengeringan. Mencabut termokopel setelah itu tutup kembali port pengukuran nomor 1.
Melakukan langkah yang serupa untuk mengukur temperatur dinding core
serta zona gasifikasi pada zona pirolisis, oksidasi, dan reduksi.
Melakukan pembacaan dan pencatatan distribusi atau profil temperatur
yang tertera pada display setiap 5 menit sekali.
Selesai Pengujian
Jika asap putih sudah banyak sekali keluar dari gasifier, stopwatch dimati- kan namun blower tetap dihidupkan untuk membuang residu dan asap
yang masih tersisa di dalam reaktor.
81
Setelah ±10 menit, mematikan seluruh blower mencabut stop kontak, lalu
melepaskan dari konektor ke dalam gasifier.
Membuka tutup gasifier agar suhu di dalam reaktor menurun, lalu men- diamkan ± dua jam. Jika kondisi reaktor sudah mulai dingin dan bara
sudah tidak ada, abu sisa pembakaran dikeluarkan dengan mengguncang-
kan grate dan dibuang melalui lubang pembuangan pada reaktor.
Melepaskan wadah penampung tar dari reaktor, lalu membuka penutup- nya. Melepaskan aluminium foil di dinding bagian dalam wadah, kemu-
dian mengeringkan tar yang menempel di alumunium. Tar yang sudah mengering, ditimbang dan dicatat berat keringnya sesuai yang tertera pada
timbangan dijital.
Pengulangan Pengujian
Melakukan kembali pengujian dengan mengulang langkah set-up bahan bakar, hingga langkah selesai pengujian. Hal yang berbeda hanya saat
tahap ignisi, regulator yang dipasang ke blower disetel pada 175V dan 250V untuk pengambilan data profil temperatur producer gas dan kualitas
producer gas pre-treatment sebanyak dua kali.
3.7.2.b Pengujian Pembangkitan Energi Lisrik Dengan PLTB Set-up Bahan Bakar
Sama seperti pengujian sebelumnya, bahan bakar yang dipakai masih serupa dengan pengkondisian yang sama pula.
82
Persiapan Awal 30 menit
Menimbang arang kayu dan kelapa yang telah disesuaikan ukurannya sebanyak 1 kg. Kemudian menimbang sekam padi sebanyak 1,5 kg, selu-
ruh bahan bakar disiapkan ke dalam karung yang siap untuk diambil.
Memasangkan dua blower kembali untuk menyuplai udara gasifikasi pada port
yang telah disediakan. Pastikan kembali katup pengatur debit pada blower
terbuka sempurna, dan blower pada kondisi off.
Menghubungkan semua kabel daya blower pada regulator untuk blower,
pastikan setelan regulator pada 0 V.
Membuka tutup gasifier dengan mengendurkan lengan pengunci, lalu
melepaskannya dari gasifier. Selanjutnya pasangkan kembali lembaran
alumunium foil setebal ± 10 mm pada permukaan bawah tutup gasifier. Terakhir, membiarkan dulu gasifier terbuka untuk memasukan bahan
bakar.
Mengendurkan baut penutup port termokopel nomor 3 di reaktor untuk
mengukur temperatur zona oksidasi.
Menyiapkan siklon, venturi scrubber, rotary separator, lalu menggabung- kannya menjadi satu paket IGCS. Selanjutnya, mengecek kembali apakah
pada setiap sambungan ada kebocoran. Apabila terdapat kebocoran, oles- kan red silikon di permukaannya, dan mengencangkan kembali baut yang
belum dikencangkan. Memasangkan IGCS pada saluran luaran producer gas, dengan diikat
menggunakan baut pada flange-Nya. Menyiapkan pompa air, lalu menyambungkan pompa ke venturi scrubber.
83
Gambar 3.28. Instalasi Pengujian Pembangkitan Daya
Menyiapkan baskom, dan mengisi penuh baskom tersebut dengan air. Baskom ditempatkan di bawah instalasi pompa air. Menyiapkan juga
baskom untuk menampung limbah air buangan venturi. Menghubungkan kabel pompa air ke regulator, selanjutnya menyetel
regulator tersebut pada 0 V.
Menghubungkan juga kabel exhaust fan pada rotary separator ke regu- lator
yang disediakan, dan posisikan setelan pada 0V. Menyiapkan genset dan memasangkan selang dari salah satu pipa saluran
masukan pada genset ke luaran IGCS. Menyambungkan instalasi bola lampu untuk mengukur daya luaran, ke
steker yang terdapat di genset.
FT UNILA
Rachmat Cahaya Putra – Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Lampung
Tugas Akhir 2012
Keterangan 1. Regulator blower
2. blower 3. Regulator pompa
4. Gasifier 5. IGCS
5 6
7 4
1 3
2 8
9
6. Genset 7. Instalasi bola lampu
8. Pompa air venturi scrubber 9. Baskom
84
Pembakaran awal +30 menit
Memasukan arang kelapa dan arang kayu dari dasar permukaan reaktor grate sebanyak 1 kg sampai batas yang terlihat pada gambar 3.27.
Kemudian menambahkan batok kelapa dan diatasnya diberikan sabut
kelapa.
Menyiram sedikit minyak tanah ke dalam gasifier, dan gunakan kertas
atau sabut kelapa sebagai penyulut proses pembakaran.
Menunggu sesaat, hingga bahan bakar tersebut mulai terbakar. Kemudian menghidupkan blower dengan menyetel regulator pada 250 V, untuk
mempercepat transformasi bahan bakar menjadi bara seutuhnya.
Apabila nyala api padam, melakukan penyulutan berulang hingga api
dapat membakar arang.
Setelah 20 menit buka port pengukuran nomor 3, lalu memasukan
termokopel hingga masuk kedalam throat. Apabila temperatur bahan
bakar di dalam throat telah mencapai 700-800
o
C, matikan seluruh blower
dan putar regulator pada 0V.
Pembangkitan Energi Listrik
Menambahkan sekam padi kedalam reaktor,kemudian menutup gasifier,
lalu mengunci rapat tutup reaktor.
Menghidupkan seluruh blower lalu menyetel regulator pada 100 V, dan menunggu ± 3-5 menit hingga timbul asap pekat kehijauan keluar dari
saluran keluar producer gas di gasifier.
85
Memastikan apakah asap tersebut mampu dibakar dengan memantik dari ujung selang. Jika terbakar, kepekatan asap menandakan banyak terdapat
komponen mampu bakar pada producer gas.
Menghidupkan pompa air venturi scrubber serta menghidupkan exhaust fan
dengan menyetel kedua regulator di 250 V. Parameter merupakan
referensi dari hasil pengujian IGCS optimum yang telah dilakukan [53]. Menyambungkan kembali selang ke pipa saluran bahan bakar pada genset.
Mengecilkan bukaan katup bahan bakar dan membuka penuh katup udara. Setelah itu men-starter genset seraya mengatur bukaan katup bahan bakar
hingga genset bekerja.
Setelah genset bekerja, hidupkan stopwatch dan menghidupkan instalasi
lampu. Mencatat durasi genset bekerja dan jumlah lampu yang menyala.
Apabila genset sudah tidak bekerja lagi, artinya kandungan gas mampu bakar sudah sangat minim untuk dibakar di ruang pembakaran. Matikan
stopwatch
untuk menghentikan pengukuran.
Melepaskan selang bahan bakar dari genset, mematikan pompa sekaligus exhaust fan
.
Membiarkan blower tetap menyala untuk membuang residu dan asap yang
masih tersisa di dalam reaktor.
Selesai pengujian
Setelah ±10 menit, mematikan seluruh blower, mencabut stop kontak, lalu
mencabutnya dari konektor ke reaktor.
86
Membuang limbah air dari proses scrubbing yang tertampung pada wadah.
Membuka tutup gasifier agar temperatur di dalam reaktor menurun, dan mendiamkan ± 2 jam. Apabila reaktor sudah mulai dingin dan bara sudah
tidak ada, abu sisa pembakaran dikeluarkan dengan menggoyangkan grate
dan dibuang melalui lubang pembuangan. Mengisi kembali baskom penampung air untuk pengujian berikutnya.
Pengulangan pengujian
Melakukan kembali pengujian dengan langkah yang serupa. Akan tetapi pada langkah pembangkitan energi listrik, blower suplai udara gasifikasi
disetel pada 175V setelah itu 250V.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian terhadap keseluruhan sistem PLTB yang dirancang, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil rancangan gasifier downdraft memiliki spesifikasi sebagai berikut: dia.shield = 337,8 mm; dia. throat d
t
= 80,4 mm; tinggi penempatan nosel terhadap permukaan atas throat h = 95 mm; dia. core d
f
= 250 mm; dia. penyusunan melingkar nosel d
r1
= 185 mm; dia. nosel d
m
= 6 mm; jumlah nosel lima buah; tinggi zona pirolisis L
p
= 450 mm; tinggi zona reduksi L
r
= 160 mm; tinggi zona drying L
d
= 290 mm. Disamping itu kapasitas bahan bakar biomassa untuk sekam padi adalah 1,5 kg, sedangkan kapasitas bahan
bakar pembentuk bara sebanyak 1 kg. 2. Siklon yang dirancang memiliki spesifikasi sebagai berikut: diameter barrel
D
c
= 150mm; lebar inlet B
c
= 37,5 mm, tinggi inlet H
c
= 75 mm, dia. saluran keluar D
e
= 75 mm, tinggi barrel L
c
= 300 mm, S
c
= 18,75 mm, tinggi cone Z
c
= 300 mm dan dia. bawah cone J
c
= 37,5 mm 3. Venturi scrubber memiliki spesifikasi yaitu panjang x lebar throat 111 x 37
mm, tinggi diverging section = 148 mm, ukuran inlet dan outlet = 120 x 120 mm.