Lampung, maka Kota Bandar Lampung menjadi 13 Kecamatan dengan 98 kelurahan.
4.1.1 Keadaan Geografi Kota Bandar Lampung
Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Oleh karena itu
Ibu Kota Bandar lampung selain merupakan pusat kegiatan pemerintah, sosial, politik, pendidikan, dan kebudayaan, juga merupakan pusat kegiatan
perekonomian daerah Lampung. Kota Bandar Lampung terletak pada tempat yang strategis karena dijadikan sebagai daerah transit antara pulau Sumatera dan Pulau
Jawa. Sehingga menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan Kota Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan, industri, dan pariwisata.
Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5 20’ sampai dengan 5
30’ lintang selatan dan 105
28’ sampai dengan 105 37’ bujur timur, letak tersebut
berada pada Teluk Lampung di ujung selatan pulau sumatera. Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah 192 Km
2
terdiri dari 13 kecamatan dan 96 kelurahan. Secara administratif batas daerah Kota Bandar Lampung adalah :
1. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan. 2.
Sebelah selatan berdasarkan dengan kecamatan Padang Cermin dan kecamatan Ketibung kabupaten Lampung Selatan serta Teluk Lampung.
3. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Gedung Tataan dan Padang
cermin Kabupaten Pesawaran. 4.
Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Tanjung Bintang kabupaten Lampung Selatan.
4.1.2 Keadaan Topografi Kota Bandar Lampung
Kota Bandar Lampung terletak pada ketinggian 0 sampai 700 meter di atas
permukaan laut dengan topografi yang teridiri dari : 1.
Daerah pantai yaitu sekitar Teluk Betung bagian selatan dan Panjang. 2.
Daerah perbukitanya yaitu sekitar Teluk Betung bagian Utara. 3.
Daerah dataran tinggi serta sedikit bergelombang terdapat disekitar Tanjung karna bagian barat yang dipengaruhi oleh gunung Balau serta perbukitan Batu
Serampok bagian timur selatan. 4.
Teluk Lampung dan pulau-pulau Kecil bagian selatan. Ditengah-tengah mengalir sungai
–suangai yaitu sungai Way Halim, Way Balau, Way Awi, Way Simpur di wilayah Tanjung Karang, dan Way Kuripan, Way
Kupang, Way Garuntang, Way Kuwala mengalir di wilayah Teluk Betung. Daerah hulu sungai berada di bagian barat, daerah hilir sungai berada di selatan
yaitu pada daerah pantai. Luas wilayah datar sampai lantai 60 persen, landau sampai miring 35 persen sangat miring sampai curah 4 persen.
Wilayah Kota Bandar Lampung sebagaia merupakan wilayah perbukitan, yaitu
diantaranya bernama: Gunung Kunyit, Gunung Kulutum, Gunung Baten, Gunung Kucing, dan Gunung Kapuk.
4.2 Keadaan Penduduk Kota Bandar Lampung
Kota Bandar Lampung memiliki penduduk yang heterogen, hal ini mengakibatkan tumbuhnya bermacam-macam budaya asli daerah. Heterogenitas ini pula
menimbulkan perbedaan dalam hal budaya, kebiasaan, bahasa, serta perilaku
masyarakatnya. Demikian pula dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan sensus BPS, kota ini memiliki
populasi penduduk sebanyak 1.446.160 jiwa sensus 2012, dengan luas wilayah sekitar 197,22 km
2
, maka Bandar Lampung memiliki kepadatan penduduk 8.546 jiwakm
2
dan tingkat pertumbuhan penduduk 1,79 per tahun. Berikut adalah tabel jumlah penduduk dari tahun ke tahun :
Tabel 1 Kependudukan Banyaknya Penduduk Provinsi Lampung menurut KabupatenKota dan
Jenis Kelamin Hasil Registrasi Penduduk, 2014 Kabupaten Kota
Penduduk Rasio
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempua
n Jumlah
1 2
3 4
5 01.
Lampung Barat 155 992
141 261 297 253
110 02.
Tanggamus 329 846
305 243 635 089
108 03.
Lampung Selatan 652 791
607 344 1 260 135
107 04.
Lampung Timur 571 332
534 658 1 105 990
107 05.
Lampung Tengah 749 328
700 523 1 449 851
107 06.
Lampung Utara 455 519
423 355 878 874
108 07.
Way Kanan 243 728
229 087 472 815
106 08.
Tulang Bawang 214 003
201 598 415 601
106 09.
Pesawaran 282 446
260 898 543 344
108 10.
Pringsewu 234 771
218 751 453 522
107 11.
Mesuji 161 163
141 567 302 730
114 12.
Tulang Bawang Barat 129 418
121 788 251 206
106 13.
Pesisir Barat 80 588
73 150 153 738
110 71.
Bandar Lampung 608 081
559 020 1 167 101
109 72.
Metro 82 029
79 801 161 830
103
Lampung 4 951 035
4 598 044 9 549 079
108
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Lampung
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan
pola komunikasi yang digunakan pasangan suami istri Arab dan Non Arab ini dikategorikan dalam ketiga pola yaitu:
1. Pola Komunikasi I: Pola Komunikasi satu Arah dengan Keseimbangan
Terbalik. Maksud pola komunikasi satu arah dengan keseimbangan terbalik ini
adalah suami ataupun istri dalam proses penyampaian pesan cukup ahli dan dianggap bukan ancaman karena keduanya memiliki keahlian
komunikasi tersebut.
2. Pola Komunikasi II: Pola Komunikasi satu arah dengan keseimbangan.
Pola komunikasi satu arah dengan keseimbangan ini suami ataupun istri dalam proses berkomunikasi memiliki keahliannya tersendiri, sehingga
tidak harus dengan umpan balik dan juga bersifat jujur, langsung, dan sangat terbuka.
3. Pola Komunikasi III: Pola Komunikasi satu arah dengan Pola Komunikasi
Pemisah Tidak Seimbang.