Korelasi Antara Pesan Pada Penerapan Etika Pers Terhadap Kinerja

Tabel 4.18 Korelasi Antara Pesan Pada Penerapan Etika Pers Terhadap Kinerja Wartawan Di HU Galamedia Bandung Correlations Pesan Kinerja Spearmans rho Pesan Correlation Coefficient 1.000 .814 Sig. 2-tailed . .000 N 26 26 Kinerja Correlation Coefficient .814 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 26 26 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Hasil analisis dari tabel 4.18 di atas, angka korelasi antara pesan penerapan etika pers terhadap kinerja wartawan sebesar 0,814 yang berarti hubungan yang tinggi;kuat. Hubungan antara indikator dan variabel bersifat signifikan, hal ini diketahui dari angka tingkat signifikan sig sebesar 0,000 yang berada dibawah 0,01. Serta bersifat searah karena korelasi positif. Pengaruh pesan penerapan etika pers terhadap kinerja wartawan dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan Koefisien Determinasi KD sebagai berikut : KD = r² x 100 = 0,814² x 100 = 0,66 x 100 = 66 Artinya kontribusi pesan penerapan etika pers sebesar 66, sedangkan sisanya 34 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Uji Hipotesis : H1 : Jika pesan pada penerapan etika pers baik, maka kinerja wartawan di HU Galamedia juga baik. Ho : Jika pesan pada penerapan etika pers tidak baik, maka kinerja wartawan di HU Galamedia juga tidak baik. t hitung t tabel = Ho ditolak dan diterima H1 t hitung t tabel = Ho diterima dan ditolak H1 Untuk menguji Hipotesis menggunakan rumus sebagai berikut : Rumus t hitung = r √ n-2 √ 1-r² Dimana : r = besarnya korelasi n = jumlah sampel Proses perhitungan : t hitung = r √ n-2 √ 1 - r² = 0,814 √ 26-2 √1-0,814² = 0,814 x √24 0,583 = 0,814 x 4,899 0,583 = 3,988 0,583 = 6,840 mencari t tabel : dk = derajat kebebasan dk = n – 2 dimana n = jumlah sampel dk = 26 – 2 dk = 24 Untuk menghitung t tabel maka digunakan rumus dk = n-2 dimana n adalah jumlah sampel. Jadi diperoleh t tabel dengan dk = 24 dengan alpha 0,05, maka diperoleh t tabel sebesar 2,064 lihat lampiran tabel distribusi t, maka diperoleh kurva uji t, sebagai berikut: Gambar 4.3 Kurva Uji t Daerah Ho diterima Daerah Ho Daerah Ho Ditolak Ditolak -6,840 -2,064 t tabel 2,064 t hitung 6,840 Sumber: Analisis Peneliti, Juni 2010 Dari Gambar 4.3 di atas, terliahat bahwa t hitung jatuh di daerah H0 ditolak , yang berarti H1 diterima t hitung 6,840 t tabel 2,064. Dengan demikian, pesan pada penerapan etika pers mempengaruhi kinerja wartawan di HU Galamedia Bandung.

4.3.7 Efektivitas Penerapan Etika Pers Terhadap Individu Wartawan Di HU Galamedia Bandung

Untuk mengetahui Efektivitas Penerapan Etika Pers Terhadap Individu Wartawan di HU Galamedia, peneliti mengajukan 2 pertanyaan yang tertera pada tabel 4.19 sampai dengan tabel 4.20 berikut ini: Tabel 4.19 Kemampuan Individu n = 26 No Kategori Jawaban F 1 Sangat Setuju 7 26,9 2 Setuju 17 65,4 3 Cukup Setuju 2 7,7 4 Tidak Setuju 0,0 5 Sangat Tidak Setuju 0,0 Jumlah 26 100 Sumber : Penelitian lapangan angket, Juni 2010 Dari tabel 4.19 dapat diketahui bahwa responden mayoritas memilih jawaban Setuju yaitu sebanyak 17 responden dengan persentase 65,4. Sedangkan sisanya sebanyak 7 responden memilih jawaban sangat setuju dan 2 responden memilih jawaban cukup setuju. Dari hasil penelitian di atas, menunjukkan bahwa wartawan HU Galamedia memiliki kemampuan yang lebih baik dalam bekerja setelah melakukan penarapan etika pers. Dengan menerapkan etika pers, wartawan mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan kualitas yang baik. Tabel 4.20 Keterampilan Individu n = 26 No Kategori Jawaban F 1 Sangat Setuju 7 26,9 2 Setuju 19 73,1 3 Cukup Setuju 0,0 4 Tidak Setuju 0,0 5 Sangat Tidak Setuju 0,0 Jumlah 26 100 Sumber : Penelitian lapangan angket, Juni 2010 Dari tabel 4.20 dapat diketahui bahwa responden mayoritas memilih jawaban Setuju yaitu sebanyak 19 responden dengan persentase 73,1. Sedangkan sisanya sebanyak 7 responden dengan persentase 26,9 memilih jawaban sangat setuju dan tidak ada responden memilih jawaban cukup setuju, tidak setuju serta sangat tidak setuju. Dari hasil penelitian di atas, menunjukkan bahwa keterampilan wartawan HU Galamedia juga dipengaruhi oleh bagaimana cara wartawan yang bersangkutan bekerja. Penerapan etika pers tidak hanya menyangkut mengenai undang-undang yang mengatur bagaimana seharusnya wartawan yang profesional tetapi juga mengatur bagaimana