Di sini, penulis diberikan tugas untuk melipat leaflet dan memilah, leaflet mana yang kualitasnya baik dan layak untuk disebarkan kepada khalayak. Hal ini
dikarenakan, dalam proses pencetakan leaflet, tentu saja ada beberapa leaflet yang hasil cetakannya tidak memenuhi standar atau mengalami kecacatan, baik dalam
pewarnaan, maupun hal-hal lain yang bisa dikategorikan bahwa leaflet tersebut cacat.
Pemilahan leaflet, bertujuan agar leaflet yang sampai ditangan masyarakat merupakan hasil yang terbaik. Mengapa demikian, hal ini dikarenakan, leaflet
tidak hanya sekedar media penyampaian informasi yang digunakan perusahaan untuk menginformasikan mengenai produk yang elah mereka hasilkan, akan tetapi
lebih jauh lagi, berkaitan erat dengan pencitraan bagi perusahaan tersebut. Jika sebuah perusahaan memperhatikan dengan teliti setiap hal yang mereka lakukan,
khususnya yang berkaitan dengan masyarakat luas, maka citra mereka akan menjadi baik. Akan tetapi jika dari hal terkecil sekalipun sebuah perusahaan
kurang teliti dalam melakukan pengerjaannya, maka masyarakat pun akan memberikan penilaian yang kurang baik.
Beberapa judul leaflet yang dilipat oleh penulis adalah, Teknologi Bangunan Pantai Revetmen Tipe Sangkar Beton Blok Neton Bergigi, Bangunan
Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan, Sistem Peramalan dan Peringatan Dini Banjir, Blok-blok Beton Berbentuk Sebagai Komponen Pengaman Tebing Pantai,
Jangan Ganggu Resapan dan Jangan Terlalu Banyak Ambil Air Tanah, Prototip SaRASS, Mikrohidro Untuk Penyediaan Tenaga Listrik di Daerah Terpencil,
Mengatasi Banjir dengan Sistem Polder Berbasis Partisipasi Pemilik Kepentingan,
Pintu Air Otomatis Tahan Korosi Bahan Fiber Resin, Ekoteknologi Pada Badan Air Untuk Mengurangi Beban Pencemaran.
Gambar 2.3 Leaflet
Sumber : Bidang Program dan Kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, 2010
4. Panitia Family Gathering
Komunikasi merupakan salah satu ilmu yang bidang kajiannya sangatlah luas. Hal ini terbukti dengan terus berkembangnya kajian ilmu ini di berbagai
ranah kajian ilmu lainnya. Sebagai salah satu bentuk komunikasi yang umum kita ketahui adalah
komunikasi organisasi. Dalam sebuah organisasi, komunikasi merupakan sebuah saluran yang memiliki sebuah nilai yang sangat penting. Hal ini dikarenakan
dengan komunikasi, para anggota dalam organisasi tersebut melakukan sebuah interaksi.
Lebih jauh lagi, dalam bukunya Sosiologi Komunikasi Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.sos. M.si, mengemukakan bahwa terdapat tiga fungsi
komunikasi organisasi, yaitu : a
Fungsi Informatif Organisasi dapat dipandang sebagai suatu system proses informasi.
Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi lebih banyak, lebih baik, dan tepat waktu.
Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti.
Informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi. Orang-orang dalam jajaran
manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam
organisasi. Sedangkan karyawan bawahan membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, disamping itu juga informasi tentang
jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dll. b
Fungsi Regulatif Fungsi regulatif berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam
suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini. Pertama, atasan atau orang yang
berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu
mereka juga mempunyai kewenangan untuk member instruksi atau perintah. Kedua, berkaitan dnegan pesan atau message. Pesan-pesan
regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh
dilaksanakan. c
Fungsi Persuasif Dalam mengatur suatu organisasi kekuasaan dan kewenangan tidak akan
selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya kenyataan ini maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi
bawahannya dari pada member perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela untuk kemajuan akan menghasilkan kepedulian yang lebih
besar disbanding jika pimpinan lebih sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.