Gambaran Umum Hasil Pertanian di Desa Wonomulyo

langkah- langkah strategis dalam mengatasi persoalan pertanian dengan melakukan berbagai upaya-upaya perbaikan pola tanam dan pemilihan komoditas alternatif dengan mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak terkait dinas pengairan, dinas pertanian, sedangkan untuk lahan kering tegal produk unggulan masih didominasi oleh tanaman tebu dan Jagung, di samping itu masih banyak lahan yang belum termanfaatkan secara produktif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Langkah alternatif yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah melakukan penyuluhan-penyuluhan untuk meningkatkan pemanfaatan lahan, pengadaan bibit-bibit tanaman produktif dengan melibatkan instasi terkait dinas kehutanan, dinas pertanian dan perkebunan.

2.3.1 Gambaran Umum Hasil Pertanian di Desa Wonomulyo

Di desa Wonomulyo sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani sayur dan palawija. Rata – rata mereka memulai usaha pada tahun 1984, namun ada juga beberapa yang memulai usaha pada tahun 1978. Para petani sayur dan palawija mewariskan pekerjaan ini secara turun temurun. Berbicara masalah pendanaan usaha, sebagian besar pendanaan tersebut diperoleh dari modal sendiri. Tetapi ada beberapa petani yang meminjam modal dari beberapa bank seperti BRI, BNI, Danamon dan lain – lain. Namun prosentasenya sangat kecil karena para petani takut mengambil resiko. Pengecualian untuk penanaman jagung hibrida, para petani tidak memakai modal sendiri melainkan mendapatkan pinjaman modal dari para mandor. Adapun jenis – jenis pertanian yang sebagian besar ditanam di wilayah ini diantaranya : a Sayur Mayur Kubis, Jagung Manis, Buncis, Tomat, dan Ketimun. b Palawija Cabe TW dan Keriting Disamping itu, padi dan daun prei juga menjadi salah satu hasil pertanian di daerah ini.Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, maka perawatan tanaman 12 juga harus diperhatikan. Dilihat dari sejarah zaman Belanda, para petani memakai pupuk organik atau urine. Karena perkembangan IPTEK, banyak pupuk kimia yang diproduksi. Sehingga petani banyak yang menggunakan pupuk berbahan kimia. Namun melihat kondisi saat ini, pupuk yang berbahan dasar kimia bisa mengganggu kesuburan tanah dan tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia. Petani mulai beralih menggunakan pupuk organik seperti pupuk kotoran ayam dan sapi. Pada saat ini, pemakaian pupuk organik sudah mencapai 50. Rentang kurun waktu 1 tahun, para petani bisa mendapatkan beberapa kali hasil panen. Jika petani tersebut menanam sayuran yang umurnya singkat misalnya : Kubis 3 Bulan, Ketimun 40 hari, Cabe 90 – 95 hari, Tomat 75 hari mereka bisa memanen hingga 3 – 4 kali. Tidak ada kendala dalam mendistribusikan hasil panen. Hal ini dikarenakan banyaknya tengkulak yang membawa hasil panen tersebut ke pasar. Beberapa wilayah pendistribusian hasil panen adalah Gadang, Porong dan Luar Jawa. Bahkan bila musim panen kubis, hasilnya bisa sampai dikirim ke luar negeri Jepang, Korea dan lain- lain melalui container. Dari semua hasil panen, kubis dan cabe menjadi komoditi yang paling diminati karena harganya yang cukup tinggi dan stabil di pasaran. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan harga jual kubis di pasaran yang bisa mencapai 2 kali lipat dari harga jual jagung. Sedangkan harga jual cabe bisa mencapai 5 kali lipat dari harga jual jagung. Sumber : Data Sekunder Gambar 7. Tanaman Kubis 13 Sumber : Data Sekunder Gambar 8. Tanaman Jagung Akan tetapi,ada beberapa kendala yang dihadapi para petani yaitu: 1. Karena terserang layu, bisa menyebabkan kerugian total. Terlebih bila musim penghujan, sangat rawan bagi tumbuhan tersebut dan biaya yang dikeluarkan bisa 2 kali lipat. 2. Seringnya tanaman yang terserang hama ulat kawat. Selain itu, pada tanaman kubis daunnya kering pada saat musim penghujan. 3. Jarang diadakannya pameran agrobisnis.

2.3.2 Kalender Musim