BAKTERI HETEROTROF TINJAUAN PUSTAKA

elemen S dan kelompok lainnya mengoksidasi sulfur elemen membentuk asam sulfat H 2 SO 4 . Menurut Sutedjo et al. 1991, bakteri belerang hijau dan bakteri belerang ungu mendapatkan energi untuk proses metabolismenya melalui oksidasi H 2 S. Bakteri-bakteri ini menggunakan CO 2 sebagai sumber karbon. Bakteri belerang hijau dan bakteri belerang ungu sangat anaerobik, sedangkan bakteri belerang tidak berwarna bersifat aerobik dapat menggunakan oksigen molekuler untuk mengoksidasi H 2 S. Reaksi kimianya adalah sebagai berikut: H 2 S + O 2 2S + 2H 2 O 2S + 2H 2 O + 3O 2 4H + + 2SO 4 2- S 2 O 3 2- + H 2 O + CO 2 2H + + 2SO 4 2- H 2 S di atmosfer secara cepat dirubah menjadi SO 2 melalui reaksi : H 2 S + 32 O 2 SO 2 + H 2 O Thiobacillus thiooxidans dan Thiobacillus ferooxidans merupakan dua jenis bakteri yang dapat hidup pada lingkungan yang mengandung hidrogen sulfida H 2 S. Kedua mikroorganisme ini mengoksidasi H 2 S dan membentuk sulfur elemen yang disimpan dalam partikel sel. Keduanya mengoksidasi bahan anorganik seperti hidrogen sulfida, sulfur elemen dan besi serta mengubahnya menjadi asam sulfat. Mereka dapat hidup pada keadaan yang sangat asam dengan pH mencapai 2 Edmonds, 1978. Menurut Madigan et al. 2002, bakteri yang banyak digunakan untuk mereduksi senyawa sulfur adalah Thiobacillus sp. Bakteri tergolong bakteri gram negatif dengan sel berbentuk batang dan diantaranya memiliki flagela polar serta memperoleh energi dari proses oksidasi senyawa sulfur. Menurut Frobisher 1962, Thiobacillus sp termasuk dalam famili Thiobacteriaceae, sub ordo Pseudomonadiaceae, dan ordo Pseudomonadales.

G. BAKTERI HETEROTROF

Bekteri heterotrof meliputi mayoritas besar mikroorganisme dalam tanah, pertumbuhannya tergantung dari bahan–bahan organik sebagai sumber energinya, terutama yang berhubungan dengan dekomposisi selulosa dan hemisellulosa, zat-zat tepung, protein dan bahan-bahan nitrogen lainnya serta lemak sebagai bahan makanannya. Terdapat bakteri heterotropik yang dapat memfiksasi nitrogen atmosferik dan terdapat bakteri yang bergantung atas fiksasi nitrogen organik dan anorganik Sutedjo et al., 1991. Beberapa bakteri heterotrof yang mempunyai kemampuan untuk melakukan fiksasi nitrogen adalah Azotobacter, Beijerinchia, Clostridium, Azotoccus dan sebagainya. Sedangkan bakteri heterotrof yang mempunyai kemampuan memfiksasi sulfur antara lain adalah Atrhrobacter, Bacillus, Mikrococcus, Mycobacterium dan Pseudomonas Wild, 1995. Bakteri heterotrof pengoksidasi senyawa sulfur dapat dilihat pada Tabel 6, sedangkan untuk bakteri heterotrof pengoksidasi senyawa nitrogen terdapat pada Tabel 7. Tabel 7. Bakteri Heterotrof Pengoksidasi Senyawa Sulfur Mikroorganisme Energi Sumber Karbon pH Pertumbuhan Clorobiaceae fototropik autotropik ß-Proteobakteria kemolitotrof autotropik Thiobacillus thioparus kemolitotrof autotropik 6 – 8 Thiobacillus denitrificans kemolitotrof autotropik 6 – 8 Thiobacillus sp. W5 kemolitotrof autotropik 7 – 9 Xantomonas kemolitotrof heterotrof 7 Sumber : Kleinjan 2005 Tabel 8. Bakteri Heterotrof Pengoksidasi Senyawa Nitrogen Mikroorganisme Substrat Produk Arthrobacter NH 4 + Nitrat Aspergillus NH 4 + Nitrat Sumber : Atlas dan Richard 1981.

III. METODE PENELITIAN

A. BAHAN DAN ALAT

Bahan yang digunakan untuk persiapan biofilter ini yaitu: Na 2 S.9H 2 O, NH 4 Cl. xH 2 O. Bahan untuk analisa karakteristik bahan pengisi, media sulfat untuk pertumbuhan bakteri terdiri atas: CaCl 2 , KH 2 PO 4 , MgSO 4 .7H 2 O. NH 4 2 SO 4 , FeCl 2 , Fe-Sitrat, Fenol Red, larutan Penyerap Zn Acetat, Asam Borat, NaCl, larutan Diamin N,N-Dimethyl-1,4-Phenylen Diamonium Diklorida, larutan FeCl 3, larutan Natrium Thiosulfat 0.1 N, larutan Iodin 0.1 N, larutan Indikator Amilum dan larutan HCl. Bahan yang digunakan sebagai pengisi biofilter yaitu: biofilter 1 adalah tanah, biofilter 2 adalah campuran tanah dan serasah daun karet, dan biofilter 3 adalah campuran tanah dan sludge. Alat yang digunakan dalam persiapan biofilter ini adalah pipa paralon PVC ukuran 8 inci, tutup paralon, blower, plastik, kawat, rubber stop, kran udara, lem aquaproff, dan flowmeter. Alat yang digunakan untuk analisa yaitu: erlenmeyer, cawan petri, tabung ulir, pipet mekanik, tabung sentrifusi, spektrofotometer, clean bench, autoclave, pH meter, dan inkubator. Gambar 4. Diagram Kolom Biofilter. 1. Pompa Udara; 2. Speed control; 3. Sumber Polutan; 4. Condensor; 5. Penampung Air; 6. Lubang Inlet; 7. Lubang Pengamatan; 8. Lubang Outlet. 1 2 2 2 3 4 5 6 6 6 7 7 7 8 8 8