H
2
S oleh mikroorganisme pendegradasi senyawa S, yang akan menghasilkan produk akhir berupa asam sulfat SO
4 -
. Asam nitrat dan asam sulfat yang terbentuk pada biofilter ini terjadi secara terus-menerus
karena proses oksidasi ini bersifat akumulatif di dalam media. Sifat kedua produk berupa asam kuat dengan jumlah yang terus bertambah akan
menyebabkan turunnya pH di dalam media atau bahan pengisi biofilter. Ketika nilai pH mengalami penurunan, maka aktifitas kerja
mikroorganisme di dalam biofilter menjadi terganggu. Menurut Cho et al. 2000, polutan gas yaitu amoniak dan hidrogen sulfida yang masuk ke
dalam suatu biofilter akan didegradasi oleh mikroorganisme membentuk asam kuat nitrat dan sulfat yang selanjutnya akan terkumpul dalam media
sehingga akan menurunkan pH. Aktifitas bakteri nitrifikasi akan mulai menurun pada saat pH media berada dibawah 6.5 Rahayu, 2004.
Kandungan air dalam bahan pengisi merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
mikroorganisme di dalam biofilter. Jika kandungan air dalam media bahan pengisi kurang atau mengalami penurunan maka akan berpengaruh pada
aktifitas mikroorganisme di dalam biofilter sehingga kinerjanya pun menjadi kurang optimal. Wu et al. 1998, menyatakan bahwa kadar air
dalam suatu bahan pengisi biofilter sangat penting untuk diperhatikan sebab air digunakan sebagai media pengangkutan hara-hara mineral yang
sangat dibutuhkan hidup mikroorganisme serta sebagai media pembentukan biofilm oleh mikroba yang berfungsi untuk mendegradasi
gas polutan yang masuk kedalam biofilter.
2. Penghilangan Hidrogen Sulfida H
2
S
Berdasarkan pengukuran konsentrasi gas hidrogen sulfida yang keluar dari biofilter 1 Gambar 9. Pada hari ke-0 - 10 terjadi penyerapan
H
2
S dengan efisiensi 0.5 – 100 . Bila dilihat dari hasil analisa bakteri pengoksidasi senyawa sulfur Gambar 8c yang menunjukkan tidak adanya
bakteri pengoksidasi senyawa sulfur di dalam biofilter 1 selama penelitian berlangsung, sehingga diduga penyerapan yang terjadi pada biofilter 1
0.0 0.3
0.6 0.9
3 6
9 12
15 18
21 24
27 30
Hari K
o n
sen tr
asi H
2 S
p p
m
20 40
60 80
100
E fis
ie n
s i
Inlet Outlet
Efisiensi
adalah penyerapan secara fisik oleh media biofilter. Pada hari ke- 11 - 16 dan hari ke-21 - 30 tidak terjadi penyerapan H
2
S karena tidak adanya H
2
S pada inlet. Pada hari ke-17 - 20 terjadi penyerapan H
2
S karena pada hari tersebut H
2
S terbentuk dengan efisiensi penyerapan 1 – 32 dan penyerapan yang terjadi adalah penyerapan secara fisik karena pada hari
tersebut bakteri pengoksidasi senyawa sulfur tidak tumbuh Gambar 8c.
Gambar 9. Kinerja Penghilangan H
2
S pada Biofilter 1 inlet-outlet, dan
efisiensi.
3. Kandungan Nitrogen, Sulfur, dan Karbon dalam Media Biofilter 1
Perubahan kandungan nitrogen, sulfur, dan karbon pada biofilter 1 ini dapat dilihat pada Gambar 10. Konsentrasi N total yang terbentuk
selalu mengalami peningkatan, walaupun pada hari ke-21 mengalami penurunan cukup signifikan. Pada hari ke-14 N total pada media biofilter 1
adalah 0.22 , kemudian menurun menjadi 0.08 pada hari ke-21. N merupakan unsur yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhan.
Pada hari ke-28 N total meningkat menjadi 0.14 Gambar 10a. Berdasarkan Gambar 10b, konsentrasi nitrat yang terkandung dalam
media selalu mengalami peningkatan. Pada hari ke-0 konsentrasinya adalah 414.04 ppm dan terus meningkat sampai hari ke-30 sebesar
1198.72 ppm. Hal ini berpengaruh terhadap nilai pH yang terkandung dalam media, semakin tinggi kandungan nitrat dalam media maka nilai pH
media akan menjadi turun. Berdasarkan hasil analisa terjadi peningkatan sulfat yang terkandung
dalam media. Pada hari ke-0 adalah 224.89 ppm dan pada hari ke-14
meningkat menjadi 343.85 ppm Gambar 10c. Setelah hari ke-14 – 28 terjadi penurunan menjadi 109.41 ppm. Hal ini disebabkan tidak adanya
senyawa sulfur yang didegradasi oleh mikroorganisme. Kandungan C total Gambar 10d mengalami peningkatan dari hari
ke-0 sebesar 1.73 menjadi 2.11 pada hari ke-14. Kandungan karbon dalam media ini berhubungan dengan bakteri heterotrof. Pada hari ke-21
kandungan C pada media turun drastis menjadi 0.93 . Hal ini disebabkan pengkonsumsian C oleh bakteri heterotrof. Pada hari ke-28 kandungan C
pada media naik menjadi 1.08 . Pada Gambar 10c dapat dilihat bahwa kandungan S total mengalami
peningkatan dari hari ke-0 sebesar 434.2 ppm menjadi 1389.3 ppm pada hari ke-7, kemudian turun pada hari ke-14 menjadi 1215.6 ppm. Hal ini
disebabkan kecilnya konsentrasi senyawa sulfur yang masuk ke dalam biofilter sehingga mikroorganisme mengambil S total sebagai nutrisinya
untuk mempertahankan hidup. Pada hari ke-21 kandungan S total mengalami peningkatan menjadi 1302.5 ppm, kemudian terjadi penurunan
kandungan S total pada hari ke-28 menjadi 868.3 ppm.
a
b
d
0.0 0.2