KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBUKAAN LAHAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN MANOKWARI (Studi Tentang Pembukaan Lahan Kelapa Sawit PT MEDCO di Sidey Kabupaten Manokwari)

(1)

i

SKRIPSI

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM

PEMBUKAAN LAHAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN

MANOKWARI

(Studi Tentang Pembukaan Lahan Kelapa Sawit PT MEDCO di Sidey Kabupaten Manokwari )

Oleh:

Nama : Sepilianus Awopi Nim : 07230002

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

LEMBARAN PERSETUJUAN

Nama : Sepilianus Awopi

Nim : 07230002

Fakultas/ Jurusan : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik/ Ilmu Pemerintahan Judul : Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pembukaan

Lahan Kelapa Sawit

Disetujuai untuk diuji Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemeritahan Fakultas Ilmu sosial Dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pemimbing II

Dr. Tri Sulistyaningsih, M. S Drs. Imam Hidayat, MM

Mengetahui

Dekan FISIP UMM Kajur Ilmu Pemerintahan

Dr. Wahyudi, M. Si Dr. Tri Sulistyaningsih, M. Si


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipertahankan dihadapan Sidang Dewan penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Falkutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang Pada:

Hari : Sabtu

Tanggal : 05 November 2011 Jam : 09:30

Tempat : Kajur Ilmu Pemeritahan

Dewan Penguji

1.

Noenik Sofiati, SH,M. MM

(

)

2.

Drs H Achmadur Rifai M. SI

(

)

3.

Dr. Tri Sulistyaninsih, M. Si

(

)

4.

Drs. Imam Hidayat, MM

(

)

Mengentahui: Dekan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang


(4)

iv

LEMBARAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sepilianus Awopi

Tempat/ tanggal lahir : Manokwari, 26 September 1988 Nomor Induk (NIM) : 07230002

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya ilmiah yang berjudul Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pembukaan Lahan Kelapa Sawit adalah merupakan karya tulis dari penulis yang sah.

Demikian surat peryataan ini penulis lakukan dengan sebenar-benarnya, dan bersedia dikenakan sangsi akademis apa bila terdapat penyimpangan atau kesalahan yang menyalahi aturan akademis.

Malang, 05 November 2011 Yang Menyatakan


(5)

v

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Sepilianus Awopi

Nim : 07230002

Fakultas/ Jurusan : FISIP/ Ilmu Pemerintahan

Judul : Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pembukaan Lahan Kelapa Di Kota Manokwari Sawit

Pembimbing : 1. Dr. Tri Sulistyaningsih, M. Si 2. Drs. Imam Hidayat, MM

KONSULTASI

Tanggal Keterangan Paraf

Pembimbing 1

Paraf

Pembimbing 2 17 Nopember 2010 ACC Judul

24 Nopember 2010 Konsultasi Proposal 28 Desember 2010 ACC Proposal 4 Januari 2011 Seminar Proposal 6 September 2011 Pengajuan BAB I. II. III 10 Oktober 2011 ACC BAB I. II. III

15 Oktober 2011 Pengajuan BAB IV dan BAB V 17 Oktober 2011 Revisi BAB IV dan BAB V 20 Oktober 2011 ACC BAB IV dan BAB V

Tanggal selesai bimbingan Skripsi 20 Oktober 2011 Disetujui

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Dr. Tri Sulistyaningsih, M. Si Drs. Imam Hidayat, MM

Mengetahui

Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan


(6)

vi

KATA PENGATAR

Dengan Memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas pelimpahan rahamat dan karunia Nya penulis dapat menyajikan tulisan skripsi yang erjudul Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pembukaan Lahan Kelapa Sawit Di Kabupaten Manokwari (studi pada PT Medcopapua Hijau Selaras Di Sidey Kaupaten Manokwari ). Penulisan ini di maksudkan sebagai salah satu syarat bagi penulis guna mencapai gelar ilmuada pemerintahan Universitas muhammadiyah malang (UMM).

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini , akan tetapi tidak menutup kemungkinan terdapat kekurangan – kekurangan didalamnya . Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan dalam skripsi ini. Dalam peulisan ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun dukungan moril. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.Muhadjir Effendy ,MAP. Sebagai rektor Universitas Muhammadiyah malang

2. Dr. Wahyudi, M.S sebagai dekan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) yang banyak memberikan motifasi bagi penulis .

3. Ibu Dr. Tri Sulistyaningsih MSi sebagai ketua jurusan ilmu pemerintahan sekaligus sebagai dosen pembimbing 1 yang dengan


(7)

vii

tulus dan ikhlas memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Imam Hiadayat, MM Seagai dosen pembimbing II yang dengan tulus dan iklas yang memerikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini

5. Bapak dan Ibu para Dosen dan seluruh staf serta karyawan pada Universitas Muhammadiyah Malang(UMM) yang telah memerikan motivasi dan dorongan moral, sehingga penulis dapat menyeleseikan pendidikan dengan baik.

6. Bapak Hermanus. Awopi dan Ibu Flora. Wariki yang tercinta , yang telah mendidik dan membesarkan penulis dengan segenap curahan kasih sayang serta senantiasa memerikan dorongan dan doa demi keberhasilan penulis.

7. Bapak Lukas Sora dan Ana Matabua yang membantu penulis berupa moral dan Doa demi keberhasilan penulis .

8. Bapak Bupati Manokwari Drs. Dominggus Mandacan atas bantuan dana demi menyelesaikan studi.

9. Kepada seluruh Masyarakat kampung kaironi serta Sedistrik Sidey membantu penulis berupa moral dan Doa demi keberhasilan penulis. 10.Kepada seluruh teman- teman mahasiswa suku meyah yang sudah


(8)

viii

11.Istriku Helmi M. Puas Gay, Spdk yang senang hati membantu penulis berupa pengetahuan dan memberikan inspirasi ,maupun doa demi menyeleseikan studi

12.Rekan Rekan Mahasiswa program studi ilmu pemerintahan angkatan 2007, terima kasih atas persahabatan dan kebersamaan yang indah. 13.Rekan-rekan mahasiswa asal kabupaten Manokwari di berbagai

perguruan tinggi di kota studi malang, terima kasih atas kebersamaan yang “ setia dan abadi “ di tanah rantau.

Menyadari dengan segala keterbatasan yang ada pada diri penulis, tentang penulis skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itulah, penulis akan sangat berterima kasih apabila ada pihak- pihak yang berkenan yang memberikan kritik dan saran guna sempurnanya penulisan skripsi ini.

Malang, 05 November 2011

Penulis


(9)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

ABSTRAKSI ... viii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Konseptual ... 7

F. Definisi oprasional ... 8

G. Metode Penelitian... 9

BAB. II. KAJIAN TEORI 1. Pengertian Kebijakan ... 14


(10)

x

b. Formulasi Kebijakan ... 21

c. Implementasi Kebijakan... 24

d. Model Implementasi Kebijakan ... 26

e. Evaluasi kebijakan ... 27

2. Pemerintah Daerah ... 30

3. Pengertian Perkebunan Kelapa Sawit ... 31

BAB. III. DESKRIPSI WILAYAH A. Kondisi Umum ... 34

3.1Kabupaten Manokwari ... 34

3.2 Perokonomian Daerah ... 35

3.3 Sosial Budaya Daerah ... 36

3.4Tingkat Pendidikan ... 40

3.5 Kesejahteraan Sosial ... 42

3.6 Pelayanan Pemerintah Daerah Bidang Sosial Budaya ... 43

4. Sejarah Kelapa Sawit ... 46

4.1. Pola Perkembangan Kelapa Sawit ... 47

4.2. Hak ... 48

4.3.Kewajiban ... 49

4.4.Pola Koperasi Usaha Perkebunan (KUP) ... 49

4.5.Pembiayaan Perkebunan Kelapa Sawit ... 50


(11)

xi

BAB. IV. PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

A. Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari ... 51

a. Perijinan ... 55

b. Bidang Perpajakan Dalam Meningkatkan Pendapatan Daerah ... 58

c. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia ... 59

B. Pihak Pihak Yang Di Untungkan ... 62

a. Pemerintah Daerah ... 62

b. Perusahan atau Investor ... 62

c. Masyarakat ... 63

C. Upaya Pemerintah Dalam Mengatasi Dampak Positif Dan Negatif Dari Pembukaan Lahan Kelapa Sawit ... 65

1. Dampak Positif ... 66

2. Dampak Negatif ... 67

a. Kemampuan Layanan Alam Bagi Manusia Dan Makhluk Hidup Lainnya ... 71

b. Keselamatan Dan Keamanan Rakyat ... 72

c. Produktifitas Rakyat ... 72

D. Analisa Hasil Data ... 75

BAB. V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 81


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penduduk Kabupaten Manokwari Menurut Jenis Kelamin

Perdistrik Tahun 2010 ... 38

Tabel 2 Penduduk Tingkat Distrik ... 39

Tabel 3 Tingkat Pendidikan Per Tahun ... 41


(13)

xiii

ABSTRAKSI

Sepilianus Awopi 07230002, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas ilmu soaial dan ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pembukaan Lahan Kelapa Sawit di Kabupaten Manokwari Papua Barat, Pembimbing1.Dr.Tri Sulistyaningsih, M. Si Pembimbng 2. Drs. Imam Hidayat, MM

Kita perlu melihat lebih jauh lagi tentang kebijakan Pemerintah untuk memberikan ijin pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit dengan maksud Pemerintah untuk memperluas wilayah perkebunan kelapa sawit di Papau dari 6 juta hektar menjadi 20 juta hektar. BerdasarkanTAP MPR Nomor IX/ MPR/2001 Tentang Pembaruan Agrarian dan Pengolahan Sumber Daya Alam. Dan Undang – Undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan. Demikian juga Undang - Undang Nomor 32 tahun 2004 yang memberikan otonomi kepada Pemerintah Daerah propinsi dan Pemerintah Kabupaten. Berdasarkan pandangan pemerintah terhadap kebijakan nasional tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari memuat tentang:

Peraturan Daerah Nomor 520/225. 15 Agustusi tahun 2008 tentang Pemberian Ijin Usaha Dalam Pembukaan Lahan Kelapa Sawit dengan ketentuan” bila areal tersebut masih terdapat tanah garapan milik masyarakat, agar di selesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku”.Dengan berdasakan surat keputusan yang dikeluarkan oleh bupati Kabupaten Manokwari Nomor. 529.2/ 1226 tentang ijin lokasi seluas 13.850 h yang tersebar di Distrik Sidey.

Penelitian ini bermaksud untuk mengangkat, membahas dan mengulas dengan tuntas tentang Pembukaan Lahan Kelapa Sawit di kabupaten Manokwari Papua Barat, baik itu dari segi Kebijakan Pemerintah Daerah setempat maupun fenomena – fenomena alam yang diakibatkan oleh kesalahan manusia, yang ditemuka oleh penulis dilapangan. Jika dilihat dari pengembangan teori maka penelitian ini akan menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan adanya gambaran yang sistimatis, faktual dan akurat, mengenai fakta dan fenomena yang terjadi dilapangan,sehingga peneletian ini lebih mengarah kepada studi kasus yang diimplementasikan.

Setelah Penulis mempersentasikan data dari hasil penelitian di Kabupaten Manokwari, maka Penlis akan membuat suatu analisa terhadap “ Kebijakan Pemerintah Daerah Tentang Pembukaan Lahan Kelapa Sawit di Kabupaten Manokwari Papua Barat sesuai dengan data yang diperoleh dari lapangan sebagai berikut: Pentingnya bagi Pemerintah Daerah untuk lebih seksama lagi memperhatikan hasil kebijakan Pemerintah yang dikeluarkan untuk mengadakan pembukaan lahan kelapa sawit di Kabupaten Manokwari. Dengan adanya masalah – masalah yang mulai muncul yang berkembang dalam Masyarakat sehingga kebijakan yang bertujuan untuk membangun Masyarakat dan untuk memperoleh kesejahtraan kepada Masyarakat kini menjadi suatu boomerang dalam Masyarakat


(14)

xiv

Manokwari. Sebagaimana yang dipaparkan dalam beberapa media yang sempat dikomentari oleh beberapa tokoh yang peduli terhadap kehidupan Masyarakat kecil yang tidak terhitung jumlahnya di Kabupaten Manokwaari dengan melihat dampak negatif yang terjadi setelah adanya pembukaan lahan kelapa sawit yang dihubungkan dengan tanah Papua yang memiliki tingkat kelembaban tanah yang tinggi dan tingkat curah hujan yang tinggi pula. Sebagai bukti yang dapat dilihat dan dibuktikan sendiri yaitu di daerah Distrik sidey daerah Jalan Sorong SP 9 menuju Desa Wariki, Desa Meyof dan Waramuy kini sering tergenang air ketika hujan. Dulunya daerah ini tidak tergenang air namun sekarang dengan adanya pembukaan lahan kelapa sawit dan pohon – pohon ditebang sehingga ketika hujan mengakibatkan banjir dan ketiga Desa ini harus tergenang air dan dijalan sorong setiap kendaraan yang lewat harus berjuang melawan arus air yang terus mengalir dari daerah penanaman pohon kelapa sawit.

Penulis akan mengukapkan berapa hal yang merupakan kesimpulan dari uraian pembahasan karya ilmiah ini, yakni sebagai berikut : Kebijakan Pemerintah Daerah tentang pembukaan lahan kelapa sawit di Kota Manokwari yang ditulis dalam karya ilmiah ini, pada awalnya memiliki maksud dan tujuan menambah pendapatan Daerah dan sekaligus menambah pengetahuan masyarakat setempat tentang cara bercocok tanam secara modern kepada Mayarakat yang masih bercocok tanam dengan cara tradisional. Sehingga dapat membantu Masyarakat kepada pertumbuhan dalam bidang perkebunan, dan membantu Masyarakat dalam bidang ekonomi Masyarakat dengan tujuan untuk mensejahtrakan Masyarakat di kota Manokwari. Namun dalam pelaksanaan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah setempat mengakibatkan adanya banyak masalah yang ditemukan dilokasi pembukaan lahan kelapa sawit yang berdampak kepada daerah disekitar lokasi lahan kelapa sawit seperti: banjir, penebangan hutan yang berhektar – hektar, udara yang semakin panas, air yang menggenangi pemukiman warga yang berdekatan dengan lokasi pembukaan lahan kelapa sawit.


(15)

xv

ABSTRACT

Sepilianus Awopi 07230002, Muhammadiyah University of Malang, Faculty of Political science and science soaial, Department of Government, Local Government Policy in the Land Opening Oil Palm in West Papua Manokwari, Pembimbing1.Dr.Tri Sulistyaningsih, M. The Pembimbng 2. Drs. Imam Hidayat, MM

We need to see more about the Government's policy to authorize the opening of oil palm plantations with the intention of the Government to expand its oil palm plantations in Papau than 6 million hectares to 20 million hectares. Based on the TAP MPR No. IX / MPR/2001 On Agrarian Reform and Natural Resources Processing. And Act No. 18 of 2004 on Plantation. Likewise Act - Act No. 32 of 2004 which gave autonomy to the provincial Local Government and District Government. Under the government's views on national policies Manokwari Local Government contains: Regional Regulation No. 520/225. Agustusi 15 of 2008 on the Granting of business license in Palm Land Opening with the provision "if the area is arable land still belongs to the people there, so in complete accordance with the provisions of applicable regulations." With Based on the decree issued by the regents Manokwari Number. 529.2 / 1226 on approval, a site of 13 850 h spread over Sidey District.

This study intends to raise, discuss and review with the complete opening of the Land of Oil Palm in West Papua Manokwari, both in terms of the Local Government Policy and phenomena - natural phenomena caused by human error, which were found by the author in the field. If viewed from the theoretical development of this research will use descriptive research method, with a picture of a systematic, factual and accurate, the facts and phenomena that occur in the field, making it more peneletian leads to case studies implemented.

After the author mempersentasikan data from studies in Manokwari, then Penlis will make an analysis of the "Local Government Policy On Land Opening Oil Palm in West Papua Manokwari in accordance with data obtained from the field as follows: The Importance of Local Government to be more closely again notice issued by the Government's policy to conduct land clearing palm Manokwari. With a problem - a problem that began to emerge that develop in the community so that policies that aim to build community and to gain prosperity to the Society has now become a boomerang in Manokwari Society. As described in some media that was commented on by several prominent people who care about the lives of countless small district with a view Manokwaari negative impacts that occur after the opening of oil palm land is connected to the land of Papua who have high levels of soil moisture and high levels of rainfall as well. As evidence that can be seen and proven itself, which is


(16)

xvi

in the District sidey Sorong Road area to the Village Wariki SP 9, Village Meyof and Waramuy now frequently flooded when it rains. Once these areas are not flooded, but now with the land clearing and oil palm trees - trees are cut so that when it rains caused flooding and a third village was flooded and the road must push every passing vehicle have to struggle against the flow of water continues to flow from the tree planting area palm oil.

The author would mengukapkan few things that is the conclusion of the description discussion of this scientific work, which is as follows: Local Government Policy on land clearing palm Manokwari written in scientific work is, at first have the intent and purpose of the Regional and increase revenue and increase knowledge local communities on how to grow crops in a modern society which is still farming the traditional way. So it can help society to the growth in plantation areas, and assist communities in the economic community for the purpose of the Society in the city mensejahtrakan Manokwari. But in the implementation of policies issued by local government resulted in a lot of problems found location of land clearing for palm oil which affects the area around the location of palm oil such as flooding, forest logging berhektar - acres, the air is getting warmer, the water that flooded residential residents adjacent to the location of oil palm land clearing.

Malang, 14 November 2011

MENGETAHUI

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Dr. Tri Sulistyaningsih, M. Si Drs. Imam Hidayat, MM Dekan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang


(17)

83

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 1998. Metode Penelitian. Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Baswir, Revrisnd. 1997. Agenda Ekonomi Kerakyatan. Pustaka Pelajar, bekerjasama Idea

Yogyakarta.

Baiquni, Muhammad dan Susilowardani. 2002. Pembangunan yang tidak Berkelanjutan Refleksi

kritis pembangunan Indonesia. Penerbit Transmedia Global Wacana, Yogyakarta.

Badryn,M,1996. Perusahan Inti Rakyat Perkebunan (PIR BUN) Kementrian Usaha Besar

Dalam Agribisnis Perkebunan,Yayasan Gramedia.

Budi Winarno, 2005, teori dan proses kebijakan publik, media presindo: Yogyakarta. Faisal,sanapiah. 2001,format-format penelitian social.PT.Rajawali Grafindo Persada ,Jakarta.

Hardjosoemantri, Koesnadi, 2002, Hukum Tata Lingkungan. Gadjah Mada Press Yogyakarta.

Irfan Ismay, 1994. prinsip-prinsip perumusan kebijakan Negara, PT. bumi aksara: Jakarta. Jemes P Lester dan Joseph stewart,2000, public polcy; an Evalutionary Approach: Australia. Koestoer, R. H. 1997, Prespektif Lingkungan Desa – Kota: Teori dan Kasus. Penerbit

Universitas Indonesia, Salemba Jakarta.

Mubyanto, 1999, Reformasi Sistem Ekonomi: Dari Kapitalisme Menuju Ekonomi Kerakyatan.


(18)

84

Moleong, Lexy J. 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Nugroho, Riant, 2004, kebijakan publik formulasi implementasi dan evaluasi, PT Elex Media Komputindo Gramedia:Jakarta.

Setyodarmojo,Soenarko,1998. Public Polici:Pengertian Pokok untuk Memahami Analisa Kebijaksanaan Pemerintah. Penerbit Papyrus, Surabaya Saragi Bungarang. Prof. 2002. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Ps Penebar: Surabaya. Solichin Abdulwahab, 1990, pengatar analisis kebijakan Negara, PT bumi aksara: Jakarta. Sumodra wibawa, 1998, pengatar kbijakan publik, cv. Rajawali: Jakarta.

Wahab, Solichin Abdul, 2001. Analisis Kebijaksanaan: Dari Formulasi Keimplementasi Kebijakan Negara. PT Bumi Angkasa, Jakarta.


(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan

Kita perlu melihat lebih jauh lagi tentang kebijakan Pemerintah untuk memberikan ijin pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit dengan maksud Pemerintah untuk memperluas wilayah perkebunan kelapa sawit di Papau dari 6 juta hektar menjadi 20 juta hektar. BerdasarkanTAP MPR Nomor IX/ MPR/2001 Tentang Pembaruan Agrarian dan Pengolahan Sumber Daya Alam. Dan Undang – Undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan. Demikian juga Undang - Undang Nomor 32 tahun 2004 yang memberikan otonomi kepada Pemerintah Daerah propinsi dan Pemerintah Kabupaten. Berdasarkan pandangan pemerintah terhadap kebijakan nasional tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari memuat tentang:

Peraturan Daerah Nomor 520/225. 15 Agustus tahun 2008 tentang Pemberian Ijin Usaha Dalam Pembukaan Lahan Kelapa Sawit dengan ketentuan” bila areal tersebut masih terdapat tanah garapan milik masyarakat, agar di selesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku”.Dengan berdasakan surat keputusan yang dikeluarkan oleh bupati Kabupaten Manokwari Nomor. 592.2/ 1226 tentang ijin lokasi seluas 13.850 yang tersebar di Distrik Sidey. Dengan tiga pendekatan program strategis yang termuat dalam Pola Dasar Pembangunan Daerah Kabupaten Manokwari tersebut adalah:


(20)

2 1. Pembukaan isolasi wilayah,

2. Pemberdayaan ekonomi rakyat dan percepatan pengembangan

kawasan-kawasan potensial,

3. Pengembangan dan peningkatan pengelolaan Sumber Daya Alam

secara berkesinambungan, serta peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup.

Hal ini dapat mengancam kerusakan alam, dan kesejahtraan masyarakat Papua tidak hanya berkisar disitu saja tetapi juga sangat berpengaruh kepada keberadaan ekosistem hutan hujan tropis sebagaimana yang terdapat di Papua khususnya di Papua Barat. Dengan demikian apabila dihubungkan dengan kebijakan Pemerintah dan kelayakan kondisi kawasan lahan penetapan kawasan yang masih mempunyai tutupan hutan lengkap maka dibuka lahan yang baru, sehingga yang dipergunakan untuk pembukaan lahan kelapa sawit di Papua adalah lahan yang masih baru. Dan yang menjadi kesulitan adalah kurangnya Pendidikan masyarakat Papua sehingga tidak menyadari akan dampak yang akan ditimbulkan dengan adanya pembukaan lahan kelapa sawit secara besar – besaran di Papua. Adapun informasi tentang dampak yang ditimbulkan dengan adanya pembukaan lahan kelapa sawit di Papua belum diberitakan kepada masyarakat sehingga masyarakat sendiri tidak menyadari akan dampak yang dihasilkan dari pembukaan lahan kelapa sawit, karena perkebunan monokultur yang menggunakan lahan primer berhektar – hektar akan menghasilkan dampak ekologi dan sosial budaya.


(21)

3

Dengan melihat situasi dan kondisi masyarakat yang kurang memiliki pendidikan dan pengertian juga pemerintah setempat yang kurang memantau (memonotoring) dan melakukan evaluasi secara berkala akan membawa dampak yang sangat besar terhadap masyarakat Papua dan rusaknya ekosistem. Bagaimana yang kita ketahui saran tentang komitmen bersama dalam suatu kelompok dan individu pemerhati lingkungan bahwa apapun bentuk dan konsep pengolahan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam yang berskala besar, pasti berimplikasi pada kerusakan ekosistem dan kesengsaraan masyarakat. Karena lahan perkebunan kelapa sawit dapat dikaji secara empiris bahwa akan semakin meningkatkan luas lahan perkebunan kelapa sawitnya dan entah akan seberapa besar dan parahnya kerusakan yang dialami oleh masyarakat setempat dan bagaimana jadinya ekosistem di kawasan di Papua. Penulis melihat adanya ketidak seimbangan yang terjadi dimana seharusnya pembangunan ataupun usaha yang dilakukan oleh suatu Negara atau Pemerintah bertujuan untuk mensejahrakan rakyatnya apapun wujutnya sasaran dan tujuan akhirnya adalah mensejahtrakan bukan mengsengsarakan rakyatnya.

Pembangunan ekonomi yang baik sudah seharusnya memberikan dampak yang positif dan menekan dampak negatif, meminimalkan dampak negatif yang berkembang, Penulis sangat menyayangkan akan situasi yang berkembang sebagaiman yang Penulis ketahui bahwa masyarakat dengan wawasan yang terbatas, kurangnya pendidikaan dan pengetahuan yang minim tanpa informasi yang memadai dengan ketidak pahamnya akan dampak yang akan terjadi dan akan


(22)

4

dialami, harus mengalami suatu kesulitan yang apa bila dipahami dengan baik dan benar tidak mungkin akan diterima.

Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apa bila jumlah balas jasa riil, sebagaimana beberapa tokoh yang mengemukakan teori mereka tentang Perekonomian:

1. Teori Adam Smith (ekonomi Klasik), yang mengemukakan: agar masyarakat diberikan kebebasan seluas – luasnya dalam menentukan kegiatan ekonomi yang dirasakan terbaik untuk dilakukan. Termuat dalam bukunya yang berjudul An ingury into the nature and couses of the wealth of the nations (1776) yang dijelaskan dalam buku Agenda Ekonomi Kerakyatan. Baswir, Revrisnd. 1997. Pustaka Pelajar, bekerjasama Idea Yogyakarta.

2. Karl Bucher, mengumukakan bahwa perkembangan ekonomi melalui tiga tahap harus membawa pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, dengan adanya produksi untuk kebutuhan (subsisten), perekonomian nasional, dan perekonomian kota.yang termuat dalam buku Reformasi Sistem Ekonomi: Mubyanto, (1999), Dari Kapitalisme Menuju Ekonomi Kerakyatan. Aditya Media Yogyakarta

3. Profesor Paul Anthoni, mengemukakan bahwa Ilmu ekonomi adalah suatu studi bagaimana menjatuhkan pilihan yang tepat untuk memanfaatkan sumber – sumber produksi, untuk menghasilkan berbagai barang untuk anggota masyarakat.Yang termuat dalam buku


(23)

5

Agenda Ekonomi Kerakyatan. Baswir, Revrisnd. 1997. Pustaka Pelajar, bekerjasama Idea Yogyakarta

Berdasakan pandangan beberapa tokoh diatas pertumbuhan ekonomi tidak perlu sampai merugikan sebagian besar masyarakat tetapi sebaliknya menghasilkan produksi yang bermanfaat bagi masyarakat setempat, memenuhi kebutuhan hidup, dan memberikan dampak yang positif untuk masyarakat setempat. Sudah seharusnya pemerintah daerah setempat lebih bijaksana lagi mengeluarkan suatu kebijakan yang berdampak sangat besar sekali bagi kehidupan masyarakat Papua khususnya Papua Barat.

Berdasarkan pada pemaparan dan alasan – alasan yang tertera diatas maka

Penulis mengambil judul: “KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM

PEMBUKAAN LAHAN KELAPA SAWIT DI KOTA MANOKWARI”.

A. Rumusan Masalah

1. Mengapa Pemerintah Daerah mengeluarkan Kebijakan tentang

Pembukaan Lahan Kelapa Sawit di Kabupaten Manokwari?

2. Siapa yang diuntungkan dengan adanya kebijakan Pemerintah Daerah

tentang Pembukaan Lahan Kelapa Sawit?

3. Bagaimana upaya Pemerintah Daerah dalam mengatasi dampak negatif


(24)

6

B. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari Penelitian ini, yang relevan dengan rumusan masalah diatas sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Kebijakan Pemerintah Daerah Tentang Pembukaan

Lahan Kelapa Sawit di Kabupaten Manokwari?

2. Untuk mengetahui siapa yang diuntungkan dengan adanya Kebijakan

Pemerintah Daerah tentang Pembukaan Lahan Kelapa Sawit tersebut.

3. Untuk mengetahui upaya Pemerintah Daerah dalam mengatasi dampak

positif dan dampak negatif dari kebijakan tersebut.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Secara Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsi terhadap Pemerintah setempat, masyarakat setempat dan menambah pengetahuan Penulis tentang relevansi kebijakan Pemerintah dengan situasi dan kondisi yang ada di Papua tempat Penulis melaksanakan penelitian.

2. Manfaat Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsi yang berguna bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat, dan diharapkan


(25)

7

memberikan sumbangan pemikiran kepada Pemerintah Daerah di kabupaten Manokwari Papua Barat.

E. Definisi Konseptual

Definisi konsep adalah sesuatu yang memberikan batasan penelitian dari istilah istilah yang ada dalam judul skripsi. Hal semacam ini sagat penting, karena untuk menghingdari adanya berbagai penafsiran yang berbeda atas inti dan maksud dari sebuah judul.

1. Lebih menekankan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari dalam memberikan Kebijakannya tentang Pemukaan Lahan Kelapa Sawit, yang seharusnya memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat Kabupaten Manokwari bukan sebaliknya menyulitkan masyarakat setempat, serta bagaimana Pemerintah setempat mempersiapkan diri untuk meminimalkan dampak negatif dari Pembukaan Lahan Kelapa Sawit di Kabupaten Manokwari.

a. Kebijakan

Menurut Setyodarmojo Soenarko,dalam bukunya berjudul Public Polici 1998 mendefinisikan sebagai berikut: Kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang di usulkan seseorang, kelompok atau pemerintah dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan - hambatan tertentu sehingga mencari peluang –peluang untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Arti lain dari kebijakan adalah dimana semua usaha, perbuatan dan tindakan dengan mengatur, mempegaruhi atau langsung menetapkan jalanya


(26)

8

kebijakan-kebijakan baik sosial maupun ekonomi dalam suatu daerah atau wilayah.

b). Kelapa sawit

Menurut Prof Saragi Bungarang dalam bukunya yang berjudul Panduan kelapa sawit 2002 mendefinisikan sebagai berikut Kelapa Sawit adalah

tumbuhan industry penting penghasil minyak masak, miyak industry maupun bahan bakar (biodiesel), perkebunan yang menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonvensi menjadi Perkebunan Kelapa Sawit.

1. Masalah Sosial

Masyarakat adalah orang yang akan memikmati dan mengalami secara langsung akan hasil dan dampak yang akan ditimbulkan dengan adanya pembukaan lahan kelapa sawit.

C. Definisi operasional

Definisi operasional adalah definisi yang di dasarkan atas sifat – sifat hal yang di definisikan yang dapat di amati. Secara tidak langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambilan data yang di gunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu fariabel. Adapun dalam penelitian ini dapat suatu fariabel kemudian dijabarkan dalam bentuk indicator – indicator sebagai berikut:

1. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Manokwari dalam usaha Pembukaan Lahan Kelapa Sawit.


(27)

9

a. Bidang perijinan dalam usaha meningkatkan Pendapatan Daerah

b. Bidang perpajakan dalam usaha meningkatkan Pendapatan Daerah

c. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia

2. Pihak-pihak yang diuntungkan dengan adanya Pembukaan Lahan Kelapa Sawit.

a. Pemerintah daerah

a. Perusahaan/pengelolah

b. Pemerintah Daerah dan Perusahan/Pengelolah

c. masyarakat sekitar, Pemerintah Daerah dan perusahan/pengelolah

3. Upaya Pemerintah dalam mengatasi dampak positif dan dampak negatif dari pembukaan lahan kelapa sawit.

E.Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk mengakat, membahas dan mengulas dengan tuntas tentang Pembukaan Lahan Kelapa Sawit di kabupaten Manokwari Papua Barat, baik itu dari segi Kebijakan Pemerintah Daerah setempat maupun fenomena – fenomena alam yang diakibatkan oleh kesalahan manusia, yang ditemuka oleh penulis dilapangan. Jika dilihat dari pengembangan teori maka penelitian ini akan menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan adanya


(28)

10

gambaran yang sistimatis, faktual dan akurat, mengenai fakta dan fenomena yang terjadi dilapangan, sehingga peneletian ini lebih mengarah kepada studi kasus yang diimplementasikan.

2. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian mengenai Kebijakan Pemerintah Daerah tentang Pembukaan Lahan Kelapa Sawit, lokasi penelitiannya adalah di Wilayah Kabupaten Manokwari Distrik Sidey dan sekitarnya, Selain itu lokasi penelitian juga di Pemerintah Daerah setempat. Adapun yang menjadi alasan bagi Peneliti untuk memilih lokasi penelitian ini karena adanya pembukaan lahan Kelapa Sawit di lokasi setempat.

3. Subjek Penelitian/ Responden

Subjek penelitian/responden yang akan diteliti antara lain:

a.Pemerintah daerah Kabupaten Manokwari propinsi Papua Barat.

b.Perusahan/pengelolah kelapa sawit di Kabupaten Manokwari Distrik Sidey:

1. Manejer oprasional Kelapa Sawit


(29)

11

c. Masyarakat di kawasan Perusahaan Kelapa Sawit:

1. Tokoh – tokoh masyarakat di kawasan Perkebunan Kelapa Sawit

2. Masyarakat di sekitar dikawasan Perkebunan Kelapa Sawit

4. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil penelitian dilapangan. Dimana nantinya Peneliti akan melakukan penelitian dan mencari data langsung kepada beberapa objek penelitian yaitu: Pemerintah setempat, Manejer perusahaan Kelapa Sawit, tokoh-tokoh masyarakat, dan masyarakat setempat.

b. Data Skunder

Data sekunder adalah data yang dapat memberikan informasi dan data yang telah disalin, diterjemahkan atau dikumpulkan dari sumber – sumber analisis, dan dibuat foto kopinya. Sumber data yang digunakan nantinya berasal dari literatur – literatur yang digunakan oleh Penulis seperti: buku-buku, majalah, internet yang berkaitan dengan pembahasan permasalahan.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik Observasi

Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi yaitu cara pengumpulan data dengan cara mengamati gejala yang diteliti. Peneliti mengamati


(30)

12

gejala yang dipantau, dicatat, lalu dianalisis sehingga menghasilkan data yang dibutuhkan. Adapun yang diobservasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang:

1. Hasil yang diperoleh dari masyarakat setempat dengan adanya pembukaan lahan Kelapa Sawit.

2. Pendapatan Daerah dengan adanya Pembukaan Lahan Kelapa Sawit.

b. Teknik Interview (wawancara)

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data (pewawancara) dengan responden. Dalam penelitian ini digunakan sistem wawacara secara langsung yaitu Peneliti berhadapan langsung dengan responden untuk menanyakan hal-hal yang diinginkan secara lisan dan jawaban responden dicatat.

c. Teknik Dokumentasi

Dengan teknik dokumentasi ini Peneliti memperoleh data dengan sumber dokumen-dokumen yang dimiliki oleh pemerintah setempat dan perusahaan di Kabupaten Manokwari Disrtik Sidey.

6. Teknik Analisa Data dan Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data tersebut disesuaikan dengan kebutuhan analisis yang menggunakan analisa kualitatif


(31)

13

deskripsi yang akan dikerjakan, dengan teknik pengumpulan data. Proses awal pengolahan data dimulai dengan melakukan observasi, dokumentasi, angket, dan hasil wawancara. yang kemudian dilanjutkan dengan proses editing terhadap setiap data yang masuk. Dalam editing, yang akan dikerjakan adalah meneliti: lengkap tidaknya data yang akan diisi, keterbacaan tulisan, kejelasan makna jawaban, kesesuaian atau pernyataan yang satu dengan pernyataan yang lain, relevansi jawaban dan keseragaman data. Setelah proses editing dilakukan proses coding, yang mengklasifikasikan jawaban responden menurut macamnya. Kemudian untuk memperjelas melihat kategori atau klasifikasi data tersebut, dibuat tabel frekuensi jawaban.


(1)

kebijakan-kebijakan baik sosial maupun ekonomi dalam suatu daerah atau wilayah.

b). Kelapa sawit

Menurut Prof Saragi Bungarang dalam bukunya yang berjudul

Panduan kelapa sawit 2002 mendefinisikan sebagai berikut Kelapa Sawit adalah

tumbuhan industry penting penghasil minyak masak, miyak industry maupun bahan bakar (biodiesel), perkebunan yang menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonvensi menjadi Perkebunan Kelapa Sawit.

1. Masalah Sosial

Masyarakat adalah orang yang akan memikmati dan mengalami secara langsung akan hasil dan dampak yang akan ditimbulkan dengan adanya pembukaan lahan kelapa sawit.

C. Definisi operasional

Definisi operasional adalah definisi yang di dasarkan atas sifat – sifat hal yang di definisikan yang dapat di amati. Secara tidak langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambilan data yang di gunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu fariabel. Adapun dalam penelitian ini dapat suatu fariabel kemudian dijabarkan dalam bentuk indicator – indicator sebagai berikut:

1. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Manokwari dalam usaha Pembukaan Lahan


(2)

a. Bidang perijinan dalam usaha meningkatkan Pendapatan Daerah

b. Bidang perpajakan dalam usaha meningkatkan Pendapatan Daerah

c. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia

2. Pihak-pihak yang diuntungkan dengan adanya Pembukaan Lahan Kelapa Sawit.

a. Pemerintah daerah

a. Perusahaan/pengelolah

b. Pemerintah Daerah dan Perusahan/Pengelolah

c. masyarakat sekitar, Pemerintah Daerah dan perusahan/pengelolah

3. Upaya Pemerintah dalam mengatasi dampak positif dan dampak negatif dari pembukaan lahan kelapa sawit.

E.Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk mengakat, membahas dan mengulas dengan tuntas tentang Pembukaan Lahan Kelapa Sawit di kabupaten Manokwari Papua Barat, baik itu dari segi Kebijakan Pemerintah Daerah setempat maupun

fenomena – fenomena alam yang diakibatkan oleh kesalahan manusia, yang

ditemuka oleh penulis dilapangan. Jika dilihat dari pengembangan teori maka penelitian ini akan menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan adanya


(3)

gambaran yang sistimatis, faktual dan akurat, mengenai fakta dan fenomena yang terjadi dilapangan, sehingga peneletian ini lebih mengarah kepada studi kasus yang diimplementasikan.

2. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian mengenai Kebijakan Pemerintah Daerah tentang Pembukaan Lahan Kelapa Sawit, lokasi penelitiannya adalah di Wilayah Kabupaten Manokwari Distrik Sidey dan sekitarnya, Selain itu lokasi penelitian juga di Pemerintah Daerah setempat. Adapun yang menjadi alasan bagi Peneliti untuk memilih lokasi penelitian ini karena adanya pembukaan lahan Kelapa Sawit di lokasi setempat.

3. Subjek Penelitian/ Responden

Subjek penelitian/responden yang akan diteliti antara lain:

a.Pemerintah daerah Kabupaten Manokwari propinsi Papua Barat.

b.Perusahan/pengelolah kelapa sawit di Kabupaten Manokwari Distrik

Sidey:

1. Manejer oprasional Kelapa Sawit


(4)

c. Masyarakat di kawasan Perusahaan Kelapa Sawit:

1. Tokoh – tokoh masyarakat di kawasan Perkebunan Kelapa Sawit

2. Masyarakat di sekitar dikawasan Perkebunan Kelapa Sawit

4. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil penelitian dilapangan. Dimana nantinya Peneliti akan melakukan penelitian dan mencari data langsung kepada beberapa objek penelitian yaitu: Pemerintah setempat, Manejer perusahaan Kelapa Sawit, tokoh-tokoh masyarakat, dan masyarakat setempat.

b. Data Skunder

Data sekunder adalah data yang dapat memberikan informasi dan data

yang telah disalin, diterjemahkan atau dikumpulkan dari sumber – sumber analisis, dan dibuat foto kopinya. Sumber data yang digunakan nantinya berasal dari literatur – literatur yang digunakan oleh Penulis seperti: buku-buku, majalah, internet yang berkaitan dengan pembahasan permasalahan.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik Observasi


(5)

gejala yang dipantau, dicatat, lalu dianalisis sehingga menghasilkan data yang dibutuhkan. Adapun yang diobservasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang:

1. Hasil yang diperoleh dari masyarakat setempat dengan adanya

pembukaan lahan Kelapa Sawit.

2. Pendapatan Daerah dengan adanya Pembukaan Lahan Kelapa Sawit.

b. Teknik Interview (wawancara)

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data (pewawancara) dengan responden. Dalam penelitian ini digunakan sistem wawacara secara langsung yaitu Peneliti berhadapan langsung dengan responden untuk menanyakan hal-hal yang diinginkan secara lisan dan jawaban responden dicatat.

c. Teknik Dokumentasi

Dengan teknik dokumentasi ini Peneliti memperoleh data dengan sumber dokumen-dokumen yang dimiliki oleh pemerintah setempat dan perusahaan di Kabupaten Manokwari Disrtik Sidey.

6. Teknik Analisa Data dan Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data tersebut disesuaikan dengan kebutuhan analisis yang menggunakan analisa kualitatif


(6)

deskripsi yang akan dikerjakan, dengan teknik pengumpulan data. Proses awal pengolahan data dimulai dengan melakukan observasi, dokumentasi, angket, dan hasil wawancara. yang kemudian dilanjutkan dengan proses editing terhadap setiap data yang masuk. Dalam editing, yang akan dikerjakan adalah meneliti: lengkap tidaknya data yang akan diisi, keterbacaan tulisan, kejelasan makna jawaban, kesesuaian atau pernyataan yang satu dengan pernyataan yang lain,

relevansi jawaban dan keseragaman data. Setelah proses editing dilakukan proses

coding, yang mengklasifikasikan jawaban responden menurut macamnya. Kemudian untuk memperjelas melihat kategori atau klasifikasi data tersebut, dibuat tabel frekuensi jawaban.