9
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka
Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dalam berkomunikasi adalah keterampilan menulis. Menulis adalah sebuah proses yang
dapat mengembangkan kemampuan dalam berpikir dinamis, kemampuan analistis dan kemampuan membedakan berbagai hal secara akurat dan valid. Oleh karena
itu, keterampilan ini membutuhkan perhatian dan keseriusan dari seluruh instrument penyelenggara pendidikan, utamanya guru dan adanya kurikulum yang
mendukung. Penelitian tentang peningkatan keterampilan menulis surat pribadi telah
banyak dilakukan oleh para ilmuwan. Akan tetapi, hal tersebut masih menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut. Ada beberapa pustaka yang relevan dengan
penelitian yang akan dikaji oleh penulis, antara lain Supriyadi 2004, Lestari 2005, Juwita 2008, Wulaningsih 2008, Asaroh 2009.
Penelitian Supriyadi 2004 berjudul Meningkatkan Kemampuan Menulis Surat Pribadi Melalui Kegiatan Menulis Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD 01
Sojomero Kec. Gemuh Kab. Kendal Tahun Ajaran 20022003 . Penelitian ini
membahas tentang apakah kemampuan menulis surat pribadi dapat ditingkatkan dengan melalui pendekatan Kegiatan Menulis Terbimbing KMT. Penelitian ini
bertipe penelitian kualitatif dengan menggunakan rancangan PTK dengan bersumber data yang berjumlah 36 siswa terdiri atas 17 siswa perempuan dan 19
10
siswa siswa laki-laki. Analisis data penelitian ini melalui proses pembelajaran siklus kesatu selesai dilakukan refleksi. Hasil refleksi digunakan untuk perbaikan
pada pembelajaran siklus berikutnya. Dari hasil pembelajaran kedua siklus tersebut diperoleh hasil berupa peningkatan kemampuan menulis surat pribadi
dengan menggunakan pendekatan KMT yang cukup signifikan. Relevansi penelitian yang dilakukan Supriyadi dengan penelitian yang
dilakukan peneliti adalah sama-sama mengkaji keterampilan menulis surat pribadi. Perbedaan terletak pada tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan menulis surat pribadi, peneliti menggunakan pendekatan dan media, sedangkang Supriyadi melakukan penelitian keterampilan menulis surat pribadi
melalui kegiatan menulis terbimbing. Penelitian Lestari 2005 berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis
Surat Pribadi dengan Pendekatan Kontekstual Kompnen Pemodelan pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Semarang Tahun ajaran 20042005
. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan dalam menulis surat pribadi dan perubahan tingkah
laku siswa setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan pendekatan kontekstual elemen pemodelan. Berdasarkan analisis data penelitian keterampilan menulis
surat pribadi siswa dari pratindakan, siklus I, sampai pada siklus II mengalami peningkatan. Sebelum dilakukanya tindakan, nilai rata-rata klasikal menulis surat
pribadi sebesar 58,5. Pada siklus I terjadi peningkatan 10,2, dengan nilai rata- rata 68,78 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 14,87, dengan
nilai rata-rata kelas sebesar 83,65.
11
Peningkatan keterampilan menulis surat pribadi siswa ini diikuti dengan perubahan perilaku negatif menjadi perilaku positif. Pada siklus II siswa semakin
aktif dan antusias dalam pembelajaran. Relevansi penelitian yang dilakukan Lestari dengan penelitian ini adalah
sama-sama mengkaji keterampilan menulis surat pribadi. Perbedaan terletak pada pendekatan yang digunakan, dalam penelitian Lestari menggunakan pendekatan
kontekstual, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan keterampilan proses.
Penelitian Juwita 2008 berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Pribadi dengan Pendekatan Keterampilan Proses pada Siswa Kelas VII D
MTS Al Asror Patemon Gunungpati . Keterampilan menulis surat pribadi pada
siswa kelas VII D MTs Al Asror Patemon Gunungpati meningkat setelah menggunakan pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses. Hasil rata-
rata kelas pada prasiklus sebesar 57,5, rata-rata kelas pada siklus I sebesar 67,1 dan rata-rata kelas pada siklus II sebesar 76,4 dengan selisih nilai sebanyak 9,3.
Siswa tampak siap dan semangat mengikuti lebih aktif dalam kegiatan berdiskusi. Siswa mampu merefleksikan hasil belajarnya dalam bentuk tanggapan dan koreksi
atas penyajian keolompok sebaya, setelah mendapatkan pembelajaran menulis surat pribadi dengan pendekatan keterampilan proses.
Relevansi pada penelitian yang dilakukan Juwita dengan penelitian ini adalah mengenai masalah yang dikaji yaitu peningkatan keterampilan menulis
surat pribadi, dan tindakan yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan pendekatan yang sama yaitu pendekatan keterampilan proses. Perbedaan
12
terletak pada media, dalam penelitian ini menggunakan media buku harian, sedangkan dalam penelitian yang dilakukan Juwita tidak menggunakan media.
Asaroh 2009 berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Pribadi Dengan Model Pembelajaran Peta Pikiran Siswa Kelas VII F SMP N 3 Wanasari
Kabupaten Brebes. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa
keterampilan menulis surat pribadi setelah menggunakan model pembelajaran peta pikiran terbukti mengalami peningkatan, hasil tes prasiklus sebesar 54,2,
siklus I sebesar 6,3 peningkatan sebesar 11,1, dan siklus II sebesar 78,2, sehingga terjadi peningkatam 12,9 dari siklus I. Hasil nontes menunjukkan
adanya perubahan perilaku, jumlah siswa yang melakukan perilaku negative menjadi berkurang setelah mengikuti pembelajaran menulis surat pribadi dengan
model pembelajaran peta pikiran. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Asaroh adalah
mengenai masalah yang dikaji yaitu peningkatan keterampilan menulis surat pribadi, sedangkan perbedaan terletak pada tindakan yang diberikan untuk
mengatasi masalah tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan Asaroh menggunakan model pembelajaran peta pikiran sedangkan dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan keterampilan proses dan menggunakan media buku harian.
Medwell, dkk. 2009 menulis artikel pada jurnal yang berjudul The Links between Handwriting and Composing for Y6 Children.
Jurnal ini menunjukkan hasil penelitian mengenai kecepatan tulisan tangan dan kecepatan menulis dengan
alat pada 198 anak berusia 6 tahun yang dihubungkan dengan karangan mereka
13
dan juga berhubungan dengan penemuan sebelumnya yang dilakukan terhadap 179 anak. Penelitian ini menyatakan bahwa tulisan tangan merupakan faktor
penting dalam karangan anak umur 6 tahun dan seorang anak yang memiliki kesulitan pada tulisan tangan berpengaruh dalam karangan mereka. Relevansi
penelitian Medwell, dkk. dengan penelitian ini terletak pada keterampilan menulis, sedangkan perbedaannya pada topik penelitian, dalam penelitian ini
megkaji keterampilan menulis surat pribadi sedangkan dalam penelitian Madwell mengkaji keterampilan menulis karangan.
Penelitian yang relevan yaitu dari Magermans 2009 yang berjudul Women writing letterswriting letters as women: Eighteenth-century
representations of female epistolarity , penelitian ini mengeksplorasi dua orang
perempuan perancis dalam menuliskan kata-kata pada novel fiksi. Penulis membuka jalan baru untuk memahami surat-novel mereka sebagai kendaraan
untuk ekspresi dari keyakinan mereka tentang perempuan dan potensi kreatif menulis surat. Relevansi penelitian Magermans dengan penulis yaitu sama-sama
mengkaji menulis surat. Hanya saja, subyek penelitian Magermans adalah penulis novel sedangkan penelitian ini adalah siswa SMP.
Berdasaran kajian pustaka tersebut, dapat diketahui bahwa penelitian tindakan kelas mengenai keterampilan menulis surat pribadi sudah banyak
dilakukan namun dengan topik, metode, pendekatan, dan model yang berbeda. Hal ini menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian tentang
keterampilan menulis khususnya menulis surat pribadi dengan pendekatan keterampilan proses melalui media buku harian pada siswa kelas VII-B SMP
14
Negeri 1 Gunungwungkal Kabupaten Pati. Kedudukan penelitian ini terhadap penelitian sebelumnya adalah sebagai pelengkap dan menambah referensi.
2.2 Landasan Teoretis