Penutupan Lahan Kawasan Hutan Produksi Terbatas HPT
                                                                                Degradasi  hutan  yang  terjadi  pada  rentang  waktu  1990-2000  adalah sebesar  11.600  hektar  atau  sebesar  1.160  hektar  per  tahun.  Pada  rentang  waktu
tahun  2000-2009  terjadi  degradasi  hutan  pada  lokasi  penelitian  turun  menjadi 2.606  hektar  atau  dengan  laju  sebesar  289.6  hektar  per  tahun.  Perhitungan  laju
degradasi  hutan  dilakukan  dengan  menghitung  semua  perubahan  tutupan  hutan dari  tutupan  hutan  primer  menjadi  hutan  bekas  tebangan  baik  itu  hutan  bekas
tebangan kerapatan tinggi maupun hutan bekas tabangan kerapatan rendah hutan dataran tinggi maupun hutan rawa.
Meningkatnya  deforestasi  yang  terjadi  pada  periode  tahun  2000-2009 disebabkan  oleh  maraknya  konversi  lahan  menjadi  perkebunan  rakyat  seperti
perkebunan  kelapa  sawit  dan  karet.  Deforestasi  yang  sudah  terjadi  sejak  periode tahun  1990-2000  meningkat  akibat  tingginya  migrasi  ke  desa-desa  sekitar  HPT-
KPHP  Unit  16  berada.  Dengan  tingginya  tingkat  migrasi  maka  kebutuhan  akan lahan sudah pasti akan meningkat pula.
Sedangkan  laju  degradasi  hutan  memperlihatkan  penurunan  yang  sangat tajam, yaitu sebesar 1.160 ha pertahun pada tahun 1990-2000 turun menjadi hanya
289.6  ha  pertahun.  Pada  periode  tahun  1990-2000  merupakan  periode  dimana ekstraksi  kayu  yang  dilakukan  oleh  PT.  Hatma  Hutani.  Oleh  karena  itu  tingkat
deforestasi  yang  terjadi  jauh  lebih  besar  apabila  dibandingkan  dengan  tingkat deforestasi  pada  periode  2000-2009  dimana  pada  tahun  2001  PT.  Hatma  Hutani
sudah tidak beroperasi lagi di areal HPT-KPHP Unit 16.
                