Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

2. Manfaat Teoritis: Manfaat teoritis yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah memberikan sumbangan bagi penulisan sejarah dan perkembangan ilmu sosial sehingga kita dapat menjadikannya sebagai sumber informasi dan referensi terhadap penelitian lebih lanjut.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penulisan skripsi ini perlu adanya pembatasan ruang lingkup spasial dan ruang lingkup temporal agar tidak terjadi perluasan dalam pembahasan masalah. Ruang lingkup spasial adalah batasan tempat terjadinya peristiwa sejarah. Ruang lingkup spasial dalam penulisan skripsi ini adalah Kudus, khususnya Desa Getaspejaten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, karena di desa ini memiliki museum yang unik dan konon satu-satunya di dunia yaitu museum kretek. Di museum ini diperkenalkan mulai dari sejarah tentang kretek hingga proses produksi rokok kretek, mulai dari pembuatan secara manual sampai menggunakan teknologi modern. Ruang lingkup temporal adalah batasan waktu yang dijadikan dalam penulisan sejarah. Ruang lingkup temporal dalam penulisan skripsi ini mengambil tahun 1986-an yang menjadi titik awal karena ketika itu Museum Kretek resmi didirikan atas gagasan dari Gubernur Jawa Tengah pada saat itu, H. Soepardjo Roestam dan diresmikan pembukaan pada tanggal 3 Oktober 1986 oleh Menteri dalam Negeri RI, H. Soepardjo Roestam. Pada awalnya, keberadaan museum ini kurang begitu dikenal oleh masyarakat secara luas. Padahal, museum ini selain sebagai tujuan wisata, juga bisa dijadikan sebagai tempat riset penelitian pelajar, mahasiswa dan cendekiawan lainnya. Akan tetapi seiring perkembangan waktu dan pengelolaan pemerintah ,museum kretek semakin berkembang dan dikenal oleh masyarakat dengan ditambahkannya fasilitas-fasilitas serta sarana sarana penunjang tertentu. Sehingga keberadaan Museum Kretek dan sejarah panjang Industri Rokok Kretek yang berada di dalamnya masih terjaga hingga saat ini. Tahun 2010 dijadikan titik akhir karena sejak pada tahun 2007 hingga 2010 pengelolaan museum yang semula di bawah kendali Dinas PPRK, selanjutnya secara bertahap beralih ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, dan banyak perkembangan yang terjadi seperti penambahan fasilitas-fasilitas serta penunjang tertentu sehingga dapat menarik pengunjung agar lebih tertarik untuk mengunjungi museum kretek.

F. Kajian Pustaka