2. Tipe Pengawasan
Pengawasan dapat dibedakan menjadi beberapa macam tergantung dari mana pengawasan tersebut ditinjau. Menurut Manullang 1996:130 pengawasan dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, tergantung dari sudut pandang mana pengawasan itu ditinjau.
a. Dari Sudut Subyek Yang Mengawasi
1 Pengawasan internal dan pengawasan eksternal
2 Pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung
3 Pengawasan formal dan pengawasan informal
4 Pengawasan manajerial dan pengawasan staf
b. Waktu Pengawasan
1 Pengawasan Preventif, dilakukan pada waktu sebelum terjadinya
penyimpangan atau kesalahan 2
Pengawasan Reprensif, dilakukan pada waktu sudah terjadi penyimpangan atau kesalahan.
c. Sistem Pengawasan
Inspektif, yaitu melaksanakan pemeriksaan setempat on the spoot dan mengetahui sendiri keadaan yang sebenarnya
1 Komparatif, yaitu membandingkan antara hasil yang diperoleh dengan
rencana yang ada 2
Verifikatif, yaitu pemeriksaan yang dilakukan staf terutama dalam bidang keuangan dan atau material.
3 Investigatif, yaitu melakukan penyidikan untuk mengetahui atau
membongkar terjadinya
penyelewengan-penyelewengan yang
tersembunyi. Menurut Yahya 2006:134 membagi tiga jenis pengawasan yaitu:
1. Pengawasan Pendahuluan , dirancang untuk mengantisipasi masalah atau
penyimpangan dari suatu standar atau tujuan serta memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan. Jadi, pengawasan
ini lebih aktif dan agresif dengan mendeteksi masalah dan mengambil suatu tindakan yang diperlukan sebelum masalah muncul atau terjadi. Pengawasan
ini bersifat preventif artinya tindakan pencegahan sebelum munculnya suatu permasalahan atau penyimpangan.
2. Pengawasan Concurrent
Pengawasan ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan. Pengawasan ini sering disebut dengan pengawasan
“ya, tidak”. Screenning control atau
“berhenti, terus”. Dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung. Sehingga memerlukan suatu prosedur yang harus dipenuhui sebelum kegiatan
dilanjutkan. 3.
Pengawasan Umpan Balik Pengawasan ini dikenal sebagai past-action controls, yang bertujuan untuk
mengukur hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab dari penyimpangan atau kesalahan dicari tahu kemudian penemuan-penemuan
tersebut dapat diterapkan pada kegiatan-kegiatan yang serupa di masa yang akan datang. Pengawasan ini bersifat historis, pengukuran dilakukan setelah
kegiatan terjadi.
Siagian 2005:146 membagi tentang pelaksanaan pengawasan di dalam administrasi atau menajemen negarapemerintahan sebagai berikut:
a. Pengawasan Fungsional adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparatur
yang ditugaskan melakukan pengawasan. b.
Pengawasan Politik, adalah pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat DPR
c. Pengawasan yang dilakukan BPK
d. Pengawasan yang dilakukan oleh mass media, ORMAS, individu dan
masyarakat lainnya. e.
Pengawasan yang melekat, adalah pengawasan yang dilaksanakan oleh atasan langsung terhadap bawahannya.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa jenis pengawasan yaitu:
1. Pengawasan Menurut Pelakasanaannya
a. Pengawasan Intern, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh pihak dalam
orgaisasi itu sendiri. b.
Pengawasan Ekstern, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh pihak luar organisasi.
2. Pengawasan Menurut Cara Melaksanakannya
a. Pengawasan Langsung, yaitu pengawasan yang dilakukan ditempat
kegiatan berlangsung. b.
Pengawasan Tidak Langsung, yaitu pengawasan yang dilakukan dengan mengadakan pemantauan terhadap laporan-laporan yang dibuat.