Efektifitas Implementasi Kebijakan Publik
36 mulai dari ketua, sekretaris serta pengelola sistem di tahun 2009. Pada bulan
Januari tahun 2010, sistem pengadaan barang dan jasa mulai diimplementasikan.
Sistem ini diberlakukan berdasarkan aturan yang berasal dari Kemendagri dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah mulai dari rekomendasi software dan
hardware yang dipilih. Sendiri telah mengadakan pelatihan yang diberikan kepada sumber daya pengelola sistem ini. Tim pengelola sistem ini dibagi menjadi tim
persiapan yang terdiri dari admin, verifikator dan tender. Tim lainnya dinamakan dengan tim pelatihan panitia yang terdiri dari pejabat pengguna anggaran, pejabat
pembuat komitmen serta rekanan. Dalam pengadaan barangjasa, membentuk
suatu panitia pengadaan. Setiap panitia pengadaan ini memiliki account number masing-masing. Panitia pengadaan tidak diperbolehkan untuk bertemu dengan
rekanan untuk mengurusi masalah pengadaan. Dengan demikian masalah pengadaan secara elektronik diserahkan pada petugas LPSE, di mana para petugas
LPSE ini adalah orang-orang yang sudah mendapatkan sertifikat dari LKPP. Petugas LPSE ini tidak diperkenankan untuk menjadi panitian pengadaan, mereka
hanya mengelola berkas-berkas yang masuk dari perusahaan-perusahaan yang mengikuti proyek. Proyek pengadaan barang dan jasa ini terdiri dari 2 paket, yaitu
paket pengadaan barang danatau jasa dan paket konstruksi.
Selain membantu panitia pengadaan, petugas LPSE ini memiliki tugas untuk memberikan pelatihan dan bidding kepada rekanan yang akan mengikuti lelang.
Bagi rekanan yang tidak memiliki jaringan internet yang bagus, belum menguasai teknologi internet, dan lain sebagainya dipersilakan datang di bagian LPSE untuk
mengikuti pelatihan khusus dari pegawai LPSE yang menyediakan ruang
37 komputer khusus dengan jaringan internet yang kuat. Jaringan internet yang kuat
akan berpengaruh pada proses searching download form, dan input data. Oleh karena itu, dibutuhkan jaringan internet yang memiliki volume maksimal 500 MB
dengan jumlah file maksimal 250 file. Pelatihan diadakan pada hari senin dan rabu untuk para rekanan.
Pengadaan barangjasa pemerintah secara elektronik e-procurement dapat dilakukan dengan e-Tendering atau e-Purchasing. e-Tendering merupakan tata
cara pemilihan penyedia barangjasa yang dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua penyedia barangjasa yang terdaftar pada sistem pengadaan
elektronik dengan cara menyampaikan satu kali penawaran dalam waktu yang telah ditentukan. Sedangkan
e-Purchasing merupakan tata cara pembelian barangjasa melalui sistem katalog elektronik.
Ruang lingkup e-Tendering meliputi proses pengumuman pengadaan barangjasa sampai dengan pengumuman pemenang oleh para pihak yang terlibat dalam
E-tendering yaitu Pejabat Pembuat Komitmen PPKUnit Layanan Pengadaan ULPPejabat Pengadaan dan Penyedia barangjasa menggunakan aplikasi.
Aplikasi e-Tendering wajib memenuhi unsur perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan kerahasiaan dalam pertukaran dokumen serta tersedianya sistem
keamanan dan penyimpanan dokumen elektronik yang menjamin dokumen elektronik tersebut hanya dapat dibaca pada waktu yang telah ditentukan.
e-Tendering tersebut dilaksanakan dengan menggunakan Sistem Pengadaan Secara Elektronik yang diselenggarakan oleh Layanan Pengadaan Secara
Elektronik. Sistem Pengadaan Secara Elektornik yang diselenggarakan oleh