Langkah-langkah dalam analisisnya sebagai berikut : 1. Uji Statistik t
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam melakukan pengujian uji t adalah sebagai berikut :
a. Menyusun hipotesis Ho : β
1
≤ 0, Earnings Per Share tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
Ha : β
1
≥ 0, Earnings Per Share memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
Ho : β
2
≤ 0, Free Cash Flow tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
Ha : β
2
≥ 0, Free Cash Flow memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
b. Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 5 α = 0,05
c. Membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
Nilai Uji t dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
1
=
1 − −1
1−
1 2
dan
2
=
2 − −1
1−
2 2
Sumber : Sugiyono 2012:220 Dimana :
r = koefisien korelasi parsial k = jumlah variabel independen
n = jumlah anggota sampel n-k-1 = derajat bebas
d. Menentukan kesimpulan berdasarkan perbandingan t
hitung
dengan t
tabel :
- Jika -t
tabel
t
hitung
t
tabel
, variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.
- Jika –t
tabel
t
hitung
t
tabel
, variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Iyan Andriana, 2009 : V-9. e. Menentukan kesimpulan berdasarkan Probabilitas
Dengan menggunakan nilai probabilitas, Ha akan diterima jika probabilitas kurang dari 0,05 Iyan Andriana, 2009 : V-9.
2. Uji Statistik F Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam melakukan pengujian uji F
adalah sebagai berikut : a. Menyusun hipotesis
Ho : β ≤ 0, Earnings Per Share dan Free Cash Flow tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
Ha : β ≥ 0, Earnings Per Share dan Free Cash Flow memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. b. Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 5
α = 0,05 c. Membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel
Nilai Uji F dapat dicari dengan rumus sebagai berikut : � =
�
2
1 − �
2
− − 1 Sumber : Sugiyono 2012:217
Dimana : R = koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel
d. Menentukan kesimpulan berdasarkan perbandingan F
hitung
dengan F
tabel :
- Jika F
hitung
F
tabel
, variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
- Jika F
hitung
F
tabel
, variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Iyan Andriana, 2009 : V-9 e. Menentukan kesimpulan berdasarkan Probabilitas
Dengan menggunakan nilai probabilitas, Ha akan diterima jika probabilitas kurang dari 0,05 Iyan Andriana, 2009 : V-9.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Shinta Andriani Mustikawati
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 1 April 1992
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : JL. A.H Nasution Banjirsari Gg.Lio V No.3
Rt.001Rw.002 Arcamanik – Bandung 40293
DATA PENDIDIKAN
Tahun 1997 - 2003 : SD Negeri 3 Cicadas Bandung
Tahun 2003 - 2006 : SMP Negeri 49 Antapani Bandung
Tahun 2006 - 2009 : SMA Swasta BPI 1 Burangrang Bandung
Tahun 2009 - 2013 : Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia Bandung
1
PENGARUH EARNINGS PER SHARE DAN FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO
Studi Kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI periode 2002-2011 Dibimbing :
LILIS PUSPITAWATI, S.E., M.Si., Ak Oleh :
SHINTA ANDRIANI MUSTIKAWATI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
ABSTRACT
Many investors put funds to a company with purpose to gain profits as they divident income or capital gain, and they prefer to gain a dividen income. To measure the amount of
divident payout, a company needs to consider many factors that affect the divident payout ratio DPR. One of the factor is liquidity adn profitability, where liquidity can be represented by free
cash flow FCF while profitability represented by earnings per share EPS.
This research analyzed how much these EPS and FCF affect the DPR on banking sector registered to Indonesia stock exchange 2002
–2011 period. The methods are descriptive analysis and verificative. The data determination technique used secondary data. Samples selection used
purposive sampling method and produce as much as 50 samples consist of 5 banking company on 2002
–2011 period. Statistic analysis used multiple linear regression meanwhile hipotetic tests used were F test and t test with the assistance of SPSS version 20 for Windows.
Based to the research’s res ult concludes that EPS had a low positive correlation and significantly affected DPR. FCF had a low positive correlation and significantly affected DPR.
EPS and FCF had a medium positive correlation and significantly affected the DPR. Key words : earnings per share, free cash flow, dividend payout ratio
I. PENDAHULUAN
Investasi merupakan penempatan sejumlah dana oleh investor pada saat ini kepada suatu perusahaan dengan harapan investor akan memperoleh keuntungan di masa mendatang Abdul
Halim, 2009. Harapan investor tertuang dalam tujuan utama investor yang menanamkan dananya kepada suatu perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat pengembalian
investasi return baik berupa pendapatan dividen dividend maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya capital gain Brigham, 2009.
Dividen merupakan pembayaran dari perusahaan kepada para pemegang saham atas keuntungan yang diperolehnya sesuai proporsi sejumlah saham yang dimiliki para pemegang
saham. Proporsi dari laba yang akan dibagikan sebagai dividen disebut dengan Dividend Payout Ratio DPR. Jika besaran Dividend Payout Ratio yang dibagikan kepada para pemegang saham
semakin tinggi maka akan mengakibatkan proporsi dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali kepada perusahaan sebagai laba ditahan semakin kecil Sutrisno, 2008.
Dalam menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham, perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen itu
sendiri. Penelitian ini mencoba menelaah dua faktor internal yang dapat dijadikan alat untuk memprediksi dividen yang dibayarkan suatu perusahaan. Pertama dalam hal tingkat keuntungan
perusahaan, kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau earning merupakan indikator utama dari kemampuan perusahaan untuk membayar dividen kepada para pemegang saham.
Tingkat keuntungan perusahaan dapat ditunjukkan melalui Earnings Per Share EPS dan investor biasanya tertarik dengan angka Earnings Per Share yang dilaporkan perusahaan Agus
Sartono,2008. Kedua dalam hal posisi kas dan likuiditas perusahaan, likuiditas perusahaan merupakan pertimbangan utama dalam banyak kebijakan dividen, karena dividen bagi
perusahaan merupakan kas keluar, maka semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan
2 secara keseluruhan akan menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan untuk
membayar dividen Agus Sartono, 2008. Posisi kas dan likuiditas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Free Cash Flow FCF, dimana Free Cash Flow ini menggambarkan tingkat
fleksibilitas keuangan perusahaan. Free Cash Flow adalah ukuran aliran kas operasi yang tersedia untuk tujuan perusahaan setelah membayar dividen dan menyediakan tambahan modal
kerja atau investasi pada aset tetap guna mempertahankan kapasitas produktif saat ini Niswonger, 2006.
Dunia perbankan perlu dicermati dalam suatu Negara, ada anggapan bahwa bank merupakan “nyawa” untuk menggerakkan roda perekonomian suatu Negara. Anggapan ini
tentunya tidak salah, karena fungsi bank sebagai lembaga keuangan sangatlah vital, misalnya dalam hal penciptaan uang, mengedarkan uang, menyediakan uang untuk menunjang kegiatan
usaha, tempat mengamankan uang, tempat melakukan investasi dan jasa keuangan lainnya. Selain itu bank juga memiliki fungsi intermediasi sebagai penghimpun dan penyalur dana
masyarakat Kasmir, 2012.
Bagi para pemegang saham perbankan, salah satu hal yang perlu dicermati dalam dunia perbankan adalah keuntungan yang akan diperolehnya dalam bentuk dividen. Seperti halnya
terjadi kondisi yang kurang baik pada tahun 2011, dimana kebanyakan perbankan menurunkan prosentase Dividend Payout Ratio. Vuce President Financial Planning Performance
Management, Bank International Indonesia BII, Nurmala Damanik di sela BII Journalist Trai
ning, di Jakarta, memaparkan bahwa “Dividen untuk laporan laba bersih 2011 cenderung lebih kecil dibanding tahun sebelumnya. Untuk tahun ini, trennya menurun berkisaran di level 20-
30 persen”. Damanik juga memaparkan bahwa saat ini, Eropa tengah dilanda krisis keuangan yang dikhawatirkan menjalar ke negara-negara lain di dunia. Tidak hanya di zona Uni Eropa
namun juga ke negara-negara Asia termasuk Indonesia. Mengatasi kondisi tersebut, perusahaan di Indonesia termasuk perbankan harus memperkuat dana cadangan dan laba ditahan Rahmat
Suharjana, 2012.
Tahun 2011, peningkatan laba perbankan yang didorong oleh pertumbuhan kredit, pendapatan bunga dan pendapatan non-bunga, menyebabkan penurunan dividen. Penurunan
dividen dilakukan guna menopang permodalan perbankan dalam mendukung ekspansi kredit dimasa mendatang. Hal ini terkait dengan kondisi global yang belum sepenuhnya kondusif,
sehingga perbankan harus menjaga fundamental keuangan perbankan agar tetap stabil. Sedangkan untuk Free Cash Flow dapat diasumsikan karena perbankan tidak mengalokasikan
Free Cash Flow yang tersedia untuk pembayaran dividen, melainkan untuk investasi yang lebih menguntungkan guna mempertahankan produktifitas perbankan dimasa mendatang, sehingga
menyebabkan Dividend Payout Ratio mengalami penurunan akibat dividen yang dibagikan mengalami penurunan.
Berdasarkan konsep pemikiran yang dituangkan dalam latar belakang diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan maksud dan tujuan untuk menganalisis besarnya
pengaruh Earnings Per Share terhadap Dividend Payout Ratio, besarnya pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio serta besarnya pengaruh Earnings Per Share dan Free
Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI periode 2002-2011.
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Earnings Per Share
Earnings Per Share menurut Zaki Baridwan 2008:443 adalah jumlah pendapatan yang diperoleh dalam suatu periode tertentu untuk setiap jumlah saham yang beredar. Sedangkan
menurut Darmadji dan Fakhrudin 2009:195, Earnings Per Share merupakan rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham yang diperoleh investor. Berdasarkan pengertian
tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Earnings Per Share merupakan rasio atau keuntungan yang diperoleh investor sesuai proporsi saham yang dimilikinya dalam periode
tertentu, dengan memperbandingkan keuntungan bersih setelah pajak suatu perusahaan dengan jumlah saham yang beredar.
3 Earnings Per Share, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :