Menetapkan Hipotesis Menentukan Tingkat Signifikan Kriteria Penarikan Pengujian

3.2.5.2 Uji Hipotesis

Rancangan ini digunakan untuk mengetahui apa saja yang akan di uji dalam suatu perumusan sementara. Menurut Sugiyono 2009:93 menyatakan bahwa: ”Hipotesis didefinisikan sebagai dugaan atas jawaban sementara mengenai suatu masalah yang masih perlu diuji secara empiris untuk mengetahui apakan pernyataan atau dugaan jawaban itu dapat diterima atau tidak”. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini penulis haruslah membuat rancangan sementara, diantaranya :

1. Menetapkan Hipotesis

A. Hipotesis Penelitian Terdapat pengaruh antara sikap wajib pajak pada pelaksanaan sanksi denda terhadap kepatuhan wajib pajak B. Hipotesis Statistik Berdasarkan pada alat statistik yang digunakan dan hipotesis penelitian diatas, maka penulis menetapkan dua hipotesis yang digunakan untuk uji statistiknya yaitu hipotesis nol Ho yang diformulasikan untuk ditolak dan hipotesis alternatif H 1 yaitu hipotesis penulis yang diformulasikan untuk diterima, dengan perumusan sebagai berikut: H : ρ = 0, Tidak terdapat pengaruh antara sikap wajib pajak pada pelaksanaan sanksi denda terhadap kepatuhan Wajib Pajak. H a : ρ ≠ 0, Terdapat pengaruh antara sikap wajib pajak pada pelaksanaan sanksi denda terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

2. Menentukan Tingkat Signifikan

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan angka signifikansi menurut Jonathan Sarwono 2006: 67 menyebutkan: 1. Angka probabilitas SIG 0.1 hubungan kedua variabel signifikan 2. Angka probabilitas SIG 0.1 hubungan kedua variabel tidak signifikan Untuk menguji signifikasi suatu koefisien Korelasi, maka dapat menggunakan statistik uji t student dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: t : nilai uji t r : koefisien korelasi n : jumlah sampel Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya hipotesis penelitian, Riduwan dan Sunarto 2007:83 mengungkapkan kaidah yang digunakan dalam pengujian terhadap hipotesis penelitian sebagaimana dikutip berikut ini: “Kaidah pengujian: Jika t hitung ≥ t table, maka tolak H artinya signifikan dan t hitung ≤ t table, maka terima H artinya tidak signifikan.” Nilai t tabel bisa ditemukan dengan bantuan tabel distribusi t student yang sudah tersedia secara umum, deng an ketentuan pencarian α = 0,1 dan derajat kebebasan atau dk = jumlah data – 2 atau 100 - 2 = 98

3. Kriteria Penarikan Pengujian

Jika menggunaka n tingkat signifikansi α = 0,1 untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut:  Jika t hitung ≥ t table maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel independent X dan variabel dependent Y ada hubungannya.  Jika t hitung ≤ t table maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel independent X dan variabel dependent Y tidak ada hubungannya. Gambar 3.1 Uji Dua Pihak Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

4. Penarikan Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan PenyuluhanDalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib PajakUntuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 72 67

Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi Dalam Rangka Meningkatkan Jumlah Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

0 40 76

Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Di KPP Pratama Waingapu (Penyuluhan Pajak Sebagai Variabel Moderating)

0 49 128

Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi Dalam Rangka Meningkatkan Jumlah Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

7 67 72

Analisa Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan (SPT PPh) Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

0 57 56

Pengaruh sikap, kesadaran wajib pajak, dan pengetahuan perpajakan terhadap keputusan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan di kecamatan Pamulang kota Tangerang Selatan

4 22 110

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran wajib pajak dalam pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) di Tangerang Selatan

2 28 151

Analisis Atas Sanksi Administrasi Perpajakan Dan Pelaksanaan Penagihan Pajak Pengaruhnya Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

0 51 149

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, SANKSI WAJIB PAJAK, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Sanksi Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, Dan Sikap Rasional Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Stu

0 8 16

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN PETUGAS PAJAK, SIKAP WAJIB PAJAK, SANKSI WAJIB PAJAK, DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PATI

0 2 17