68
8.8.5 Negara –negara dan para pemilik, penyewa dan pengelola kapal
penangkap ikan demikian pula para nelayan harus mematuhi pedoman internasional bagi pembuangan CFC, HCFC dan Halon.
8.9 Pelabuhan dan Pangkalan Pendaratan Ikan
8.9.1 Negara –negara harus memperhatikan, antara lain, hal berikut dalam
rancangan dan konstruksi pelabuhan dan tempat pendaratan : a.
Tempat berlindung yang aman bagi kapal penangkap ikan dan disediakan fasilitas pelayanan yang memadai bagi kapal, para
pedagang dan pembeli ;
b. Pasok air tawar yang memadai dan pengaturan sanitasi harus
disediakan;
c. Sistem pembuangan limbah, termasuk untuk pembuangan
minyak, air berminyak dan alat penangkap ikan harus
diintroduksikan;
d. Pencemaran dari kegiatan perikanan dan sumber eksternal
harus diminimumkan; dan
e. Pengaturan untuk menanggulangi efek erosi dan silitasi harus
dibuat.
8.9.2 Negara –negara harus menetapkan sebuah kerangka kelembagaan
bagi seleksi atau perbaikan lokasi untuk pelabuhan bagi kapal penangkap ikan yang memungkinkan konsultasi diantara otoritas
yang bertanggung jawab dalam pengelolaan kawasan pesisir.
8. 10 Penelantaran Kerangka Bangunan dan Material Lain
8.10.1 Negara –negara harus memastikan bahwa standar dan pedoman
bagi pemindahan kerangka bangunan lepas pantai yang tidak
69
digunakan lagi yang diterbitkan oleh IMO dipatuhi. Negara harus pula memastikan bahwa otoritas perikanan yang kompeten
dimintakan pendapatnya sebelum pengambilan keputusan tentang penelantaran kerangka bangunan dan material lain oleh otoritas
yang relevan
8.11 Terumbu Buatan dan Alat Bantu Pengumpul Ikan
8.11.1 Negara –negara, jika perlu harus mengembangkan kebijakan untuk
meningkatkan populasi stok dan memperluas peluang penangkapan melalui pemanfaatan kerangka buatan, yang ditempatkan dengan
mempertimbangkan keselamatan navigasi. Pada atau di atas dasar laut atau pada permukaan laut. Penelitian pemanfaatan kerangka
tersebut, termasuk dampaknya terhadap sumber daya hayati laut dan lingkungan, harus digiatkan
8.11.2 Negara –negara harus memastikan bahwa, jika memilih material
yang akan digunakan untuk membuat terumbu buatan, dan jika memilih lokasi geografis terumbu buatan itu, ketentuan konvensi
internasional yang
relevan menyangkut
lingkungan dan
keselamatan navigasi diperhatikan. 8.11.3 Negara
–negara, di dalam kerangka rencana pengelolaan kawasan pesisir, harus menetapkan sistem pengelolaan bagi terumbu buatan
dan alat bantu pengumpul ikan. Sistem pengelolaan tersebut harus mensyaratkan persetujuan bagi konstruksi dan penempatan
terumbu dan alat bantu semacam itu serta harus memperhatikan kepentingan para nelayan, termasuk nelayan artisanal dan
subsisten.