2.6 Kerangka Pemikiran 2.6.1 Kerangka Teori
Gambar 2. Kerangka Teori Sumber: Wilson, 2005 dan Vaziri et al., 2012
Stres oksidatif dan peradangan sistemik
Produksi sitokin dan ROS
Aterosklerosis
CKD
Asidosis PH 7,1,
bikarbonat 12mEqL
Uremia ureum
200 mgdL
Hiperkalemia 6mmolL
↓ GFR ↑ serum
kreatinin 6mEqL
≥15mlmnt 1,73m
2
15mlmnt 1,73m
2
Monositosis
Perbaikan Ureum
Perubahan kadar monosit
Perbaikan Kreatinin
Hemodialisis
Keterangan : : Tidak diteliti
: Diteliti
2.6.2 Kerangka Konsep
Variabel Independent
Variabel Dependent
Gambar 3. Kerangka Konsep
2.7 Hipotesis
Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah: H0 : Tidak terdapat perbedaan kadar monosit pre dan post hemodialisis
H1 : Terdapat perbedaan kadar monosit pre dan post hemodialisis
CKD
GFR 15 mlmnt1,73m
2
Uremia ureum 200
mgdL
Hemodialisis
Perubahan kadar monosit
Monositosis
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah analitik komparatif dengan metode pengambilan data cross-sectional. Sumber data berasal dari data primer
sampel darah pre dan post hemodialisis untuk mengetahui kadar monosit pasien dan data sekunder yang didapat dari rekam medik untuk menentukan sampel agar
sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2016.
3.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di ruang hemodialisa, laboratorium patologi klinik dan ruang rekam medik RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi target pada penelitian ini adalah pasien ESRD di Provinsi Lampung dan populasi terjangkaunya adalah pasien ESRD yang
melakukan hemodialisis di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung.
3.3.2 Sampel
Cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik consecutive sampling. Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus perhitungan sebagai berikut: �1 = �2 =
� + � � �1 − �2
2
Keterangan : Zα : deviat baku alfa ditetapkan sebesar 5 maka Zα: 1,64
Zβ : deviat baku beta ditetapkan sebesar 10 maka Zβ: 1,28 S : standar deviasi : 0,3
X1 – X2 : selisih minimal rerata yang dianggap bermakna: 0,15
Alghythan AK., 2012. Hasil Perhitungan
� = 1,64 + 1,28 0,3
0,15 � = 34,1056 ≈ 35
2