tebal. Siklus regresi kedua terjadi selama kala Miosen Akhir dan diakhiri dengan tanda-tanda awal tektonik Plio-Pleistosen yang menghasilkan
penutupan cekungan dan onset pengendapan lingkungan non marine Batupasir pada formasi ini dapat mengandung glaukonit dan debris vulkanik. Pada
formasi ini terdapat oksida besi berupa konkresi-konkresi dan silisified wood. Sedangkan batubara yang terdapat pada formasi ini umumnya berupa lignit.
Ketebalan formasi ini tipis pada bagian utara dan maksimum berada di sebelah selatan dengan ketebalan 750 m Bishop, 2001.
8. Formasi Tuff Kasai KAF
Formasi Kasai diendapkan secara selaras di atas Formasi Muara Enim dengan ketebalan 850 m
–1.200 m. Formasi ini terdiri dari batupasir tufan dan tefra riolitik di bagian bawah. Bagian atas terdiri dari tuf pumice kaya kuarsa,
batupasir, konglomerat, tuf pasiran dengan lensa rudit berkomposisi pumice dan tuf berwarna abu-abu kekuningan, banyak dijumpai sisa tumbuhan dan
lapisan tipis lignit serta kayu yang terkersikkan. Fasies pengendapannya adalah fluvial dan alluvial fan. Formasi Kasai berumur Pliosen Akhir-
Plistosen Awal.
9. Endapan Kuarter
Satuan ini merupakan litologi termuda yang tidak terpengaruh oleh orogenesa Plio-Plistosen. Golongan ini diendapkan secara tidak selaras di atas formasi
yang lebih tua yang terdiri dari batupasir, fragmen-fragmen konglemerat berukuran kerikil hingga bongkah, hadir batuan vulkanik andesitik-basaltik
berwarna gelap.
2.4 Petroleum System
Cekungan Sumatera Selatan sering disebut dengan cekungan penghasil
minyak dan gas yang produktif. Hal ini dibuktikan adanya antiklin yang dihubungkan dengan banyaknya rembesan minyak dan gas yang ada. Dimana
letak rembesan ini berada di kaki Bukit Gumai dan Pegunungan Barisan. Dengan adanya peristiwa rembesan ini, sehingga dapat diinterpretasikan sebagai indikasi
awal adanya hidrokarbon yang berada di bawah permukaan berdasarkan
petroleum systemnya.
Gambar 4. Petroleum system cekungan Sumatera Selatan Pertamina, 2013
Adapun petroleum system pada Cekungan Sumatera Selatan berdasarkan
Gambar 4 dapat dijelaskan sebagai berikut: